Rahasia Perekat Keramik yang Tahan Lama dan Anti Retak

Perekat keramik memainkan peran penting dalam pemasangan keramik yang kokoh, tahan lama, dan bebas dari masalah seperti keramik lepas atau retak. Dalam dunia konstruksi modern, kualitas perekat keramik menjadi salah satu faktor kunci untuk memastikan keberhasilan proyek, baik di lantai maupun dinding, serta untuk berbagai aplikasi seperti kamar mandi, dapur, hingga area outdoor. Namun, untuk mendapatkan hasil yang optimal, tidak hanya kualitas perekat yang penting, tetapi juga bagaimana cara memilih, mengaplikasikan, dan merawatnya.

Artikel ini akan mengungkap rahasia di balik penggunaan perekat keramik yang tahan lama dan anti retak, mulai dari jenis perekat yang tepat hingga teknik pemasangan yang benar.


1. Memahami Jenis-Jenis Perekat Keramik

Pemilihan perekat keramik yang tepat merupakan langkah pertama untuk memastikan hasil pemasangan yang tahan lama. Berikut adalah beberapa jenis perekat keramik yang umum digunakan:

  1. Perekat Keramik Berbasis Semen
    Perekat jenis ini terbuat dari campuran semen, pasir halus, dan aditif khusus. Jenis ini sangat populer karena ekonomis, mudah digunakan, dan cocok untuk berbagai aplikasi.
  2. Perekat Epoxy
    Perekat epoxy memiliki daya rekat yang sangat tinggi dan tahan terhadap kelembapan serta bahan kimia. Perekat ini cocok untuk area dengan beban berat, seperti pabrik, kolam renang, atau area dengan paparan bahan kimia.
  3. Perekat Instan
    Perekat instan biasanya berbentuk pasta siap pakai yang cocok untuk proyek kecil atau perbaikan. Namun, jenis ini kurang cocok untuk aplikasi pada keramik besar atau berat.
  4. Perekat Tahan Air
    Perekat ini dirancang khusus untuk aplikasi di area basah seperti kamar mandi, dapur, atau kolam renang. Perekat ini memiliki sifat tahan air sehingga mencegah keramik lepas akibat kelembapan.

Rahasia:

  • Pilih perekat sesuai dengan jenis keramik (misalnya, keramik biasa, porselen, atau granit) dan lokasi pemasangan (indoor atau outdoor).

2. Persiapan Permukaan yang Sempurna

Persiapan permukaan adalah langkah penting yang sering diabaikan. Sebelum mengaplikasikan perekat, pastikan permukaan tempat pemasangan keramik memenuhi syarat berikut:

  • Bersih dan Bebas Kotoran: Pastikan tidak ada debu, minyak, atau sisa material lain yang dapat mengurangi daya rekat.
  • Datar dan Rata: Permukaan yang tidak rata dapat menyebabkan perekat tidak menyebar dengan baik, sehingga keramik mudah retak atau lepas.
  • Kering dan Stabil: Hindari memasang keramik di permukaan yang basah atau belum cukup kering untuk mencegah perekat kehilangan kekuatan.

Rahasia:
Gunakan primer atau lapisan dasar khusus pada permukaan yang terlalu halus atau terlalu menyerap untuk meningkatkan daya rekat perekat.


3. Rasio Campuran yang Tepat

Perekat keramik berbasis semen biasanya memerlukan pencampuran dengan air. Kesalahan dalam rasio campuran dapat memengaruhi kualitas daya rekat.

  • Campuran Terlalu Encer: Daya rekat berkurang karena perekat tidak dapat menahan keramik dengan baik.
  • Campuran Terlalu Kental: Sulit diaplikasikan dan tidak menyebar merata, yang dapat menyebabkan rongga udara di bawah keramik.

Rahasia:
Ikuti petunjuk campuran dari produsen perekat. Gunakan alat pengaduk listrik untuk memastikan campuran merata dan memiliki konsistensi yang ideal.


4. Teknik Aplikasi Perekat yang Benar

Teknik pengaplikasian perekat sangat berpengaruh pada kekuatan pemasangan keramik. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan:

  1. Gunakan Notched Trowel: Alat ini memastikan perekat tersebar merata di permukaan dengan pola bergaris, sehingga daya rekat meningkat.
  2. Aplikasi Lapisan Perekat yang Tepat: Pastikan ketebalan lapisan perekat sesuai dengan jenis keramik dan kondisi permukaan.
  3. Double Spreading: Untuk keramik besar atau berat, aplikasikan perekat di kedua sisi (permukaan keramik dan lantai/dinding) untuk memastikan kekuatan maksimal.

Rahasia:
Segera pasang keramik setelah perekat diaplikasikan, karena perekat yang sudah kering tidak akan memberikan daya rekat optimal.


5. Memperhatikan Waktu Pengeringan

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah tidak memberikan waktu pengeringan yang cukup setelah pemasangan keramik. Waktu pengeringan sangat penting untuk memastikan perekat mencapai kekuatan maksimal.

  • Waktu Kering Awal: Biasanya sekitar 24–48 jam sebelum aktivitas ringan di area tersebut.
  • Waktu Kering Total: Hingga 7 hari untuk memastikan daya rekat optimal, terutama pada area yang sering terkena air.

Rahasia:
Hindari paparan air atau beban berat pada keramik selama waktu pengeringan. Gunakan penutup untuk melindungi area pemasangan jika diperlukan.


6. Menggunakan Nat yang Tepat

Nat atau grout adalah material yang digunakan untuk mengisi celah antar-keramik. Pemilihan dan pemasangan nat yang tepat sangat penting untuk mencegah keramik retak atau lepas.

  • Pilih Nat Berkualitas: Gunakan nat dengan formula anti-jamur dan tahan air, terutama untuk area basah.
  • Aplikasikan dengan Benar: Pastikan nat diaplikasikan secara merata dan padat di antara celah keramik.
  • Bersihkan Nat yang Berlebih: Segera bersihkan sisa nat di permukaan keramik sebelum nat mengering untuk hasil yang rapi.

Rahasia:
Gunakan nat epoxy untuk daya tahan lebih tinggi di area yang sering terkena air atau bahan kimia.


7. Pemilihan Keramik yang Tepat

Selain perekat, jenis keramik yang digunakan juga memengaruhi hasil akhir pemasangan. Keramik dengan ukuran besar atau berat memerlukan perekat dan teknik pemasangan khusus.

  • Keramik Porselen: Memiliki tingkat penyerapan air yang rendah sehingga membutuhkan perekat dengan daya rekat tinggi.
  • Keramik Ukuran Besar: Memerlukan lapisan perekat yang lebih tebal dan teknik double spreading.
  • Keramik untuk Area Outdoor: Harus tahan terhadap perubahan cuaca dan memerlukan perekat dengan fleksibilitas tinggi.

Rahasia:
Konsultasikan jenis keramik dan perekat yang akan digunakan dengan produsen atau ahli konstruksi untuk memastikan kecocokan.


8. Perawatan dan Pemeliharaan

Setelah pemasangan selesai, perawatan yang tepat sangat penting untuk menjaga keramik tetap awet dan tidak mudah retak.

  • Bersihkan Secara Teratur: Gunakan pembersih yang lembut dan hindari bahan kimia keras yang dapat merusak nat atau permukaan keramik.
  • Periksa Secara Berkala: Lakukan inspeksi untuk memastikan tidak ada keramik yang bergeser atau retak.
  • Perbaiki Segera: Jika terdapat keramik yang longgar atau nat yang retak, segera perbaiki untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Rahasia:
Gunakan sealant pada nat untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap air dan kotoran.


Kesimpulan

Rahasia pemasangan keramik yang tahan lama dan anti retak terletak pada kombinasi pemilihan perekat yang tepat, teknik aplikasi yang benar, serta perawatan pasca-pemasangan. Mulai dari persiapan permukaan, pencampuran perekat, hingga penggunaan nat berkualitas, setiap langkah harus dilakukan dengan cermat untuk mendapatkan hasil terbaik.

Dengan memperhatikan detail-detail tersebut, Anda tidak hanya akan mendapatkan keramik yang kokoh dan tahan lama, tetapi juga menghindari masalah yang sering terjadi seperti keramik lepas atau retak. Pemasangan keramik yang sukses adalah investasi jangka panjang yang memberikan kenyamanan dan estetika dalam ruang Anda.

Perhitungan Material Untuk Pengecoran

Perhitungan Material Untuk Pengecoran

Perhitungan Material Untuk Pengecoran – Membicarakan tentang pengecoran jelas tidak bisa lepas dari nama-nama material atau bahan bangunan seperti semen, pasir, split dan lain sebagainya. Bagi orang awam, pengecoran terlihat seperti percampuran bahan-bahan atau material bangunan saja. Faktanya, dalam melakukan pengecoran, anda atau orang yang bertanggung jawab akan hal ini harus melakukan perhitungan untuk material yang akan digunakan. Perhitungan ini juga tidak boleh asal dilakukan lho ya. Karena bisa berpengaruh pada hasil pengecoran.

Jenis Pengecoran

Perhitungan Material Untuk Pengecoran

Sumber: www.shutterstocks.com

Sebelumnya, anda harus tahu bahwa dalam melakukan pengecoran beberapa material yang dibutuhkan adalah pasir, semen dan split. Selain materialnya, dalam pengecoran ada perhitungan komposisi yang harus anda pahami juga. Faktanya dalam melakukan pengecoran ada dua tipe yang biasa dipilih yaitu site mix dan ready mix. Untuk pengecoran dengan tipe ready mix berarti cor beton yang sudah siap pakai. Jadi dengan ready mix anda tidak perlu memperhatikan komposisi atau perhitungan material karena anda membeli sudah dalam bentuk cor-coran yang siap pakai.

Jadi saat membeli beton ready mix ini, anda hanya perlu memesan kepada pihak penjual. Nanti pihak penjual akan menanyakan beberapaa hal termasuk volume beton yang akan dibangun hingga kualitas material atau beton yang anda butuhkan. Jadi pihak penjual sebenarnya memiliki beberapa beton ready mix dengan kualitas yang berbeda, dan anda sebagai pembeli bisa dengan mudah menyesuaikan kualitas mana yang anda butuhkan. Nanti, beton ready mix pesanan anda akan diantar ke lokasi pembangunan secara langsung oleh pihak penjual. Jadi anda hanya tinggal menggunakan saja.

Perhitungan Material Untuk Pengecoran

Karena kali ini kita akan mengulas mengenai perhitungan material untuk pengecoran, maka tipe yang akan kita ulas adalah pengecoran dengan site mix. Jadi untuk menghitung kebutuhan pengecoran, anda harus memperhatikan komposisi masing-masing material. Bagi anda yang sudah terbiasa dengan bangunan dan proyek pasti pernah mendengar dan mengenal istilah perbandingan material pengecoran 1:2:3 kan? Apa maksud dari perbandingan ini? Jadi maksud dari perbandingan di atas adalah perbandingan komposisi material yaitu 1 bagian untuk semen, 2 bagian untuk pasir dan 3 bagian untuk split.

Pada dasarnya di Indonesia sendiri perbandingan ini tidak memiliki standar ukuran yang pasti karena perbedaan takaran yang digunakan. Jadi di Indonesia, kita mengenal ada beberapa takaran yang digunakan untuk mengkombinasikan material pengecoran ini. Sebut saja ember, sekop hingga dolak. Meski berbeda takaran tapi tetap saja acuan yang digunakan sama yaitu 1 sak semen (pendekatan dari ukuran sak semen 50 kg dengan ukuran 10 cm x 40 cm x 60 cm). Untuk lebih jelasnya anda bisa melihat rinciannya berikut ini:

  • 1 sak semen sama dengan 5 sekop pengki

Jadi untuk penggunaan sekop, perbandingan 1:2:3 untuk pengecoran tadi menjadi 5 pengki semen, 10 pengki pasir dan 15 pengki split.

  • 1 sak semen sama dengan 1 dolak

Nah, untuk penggunaan takaran dolak maka perbandingan material untuk pengecoran menjadi 1 dolak semen, 2 dolak pasir dan 3 dolak split.

  • 1 sak semen sama dengan 0.024 m3

Sedangkan untuk ukuran m3 anda bisa menggunakan acuan 0.024 m3, 0.048 m3 dan 0.072 m3

Namun, anda juga perlu mengingat bahwa untuk menentukan perhitungan material untuk pengecoran ini, anda harus memperhatikan volume beton yang akan anda bangun. Komposisi material pengecoran akan dihitung dari pembagian masing-masing maerial terhadap volume beton yang akan dibangun.

Nah, semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda semua ya.

Perhitungan Penggunaan Beton Instan

Perhitungan Penggunaan Beton Instan

Perhitungan Penggunaan Beton Instan – Dalam melakukan pembangunan, tidak hanya proses pembangunan fisik saja yang penting untuk diperhatikan. Lebih dari prosesnya, anda juga harus memperhatikan tentan rencana anggaran dana yang dibutuhkan. Faktanya, sebelum melakukan pembangunan, anda memang harus sudah memperhitungkan atau merencanakan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut.

Perhitungan Penggunaan Beton Instan

Perhitungan Penggunaan Beton Instan

Keeksistensian beton instan atau ready mix concrete menjadi salah satu faktor yang bisa membuat perubahan signifikan terhadap rencana anggaran pembangunan. Jika anda menggunakan beton instan untuk membangun, maka anda harus melakukan perhitungan untung rugi dan biaya pengeluaran yang harus anda keluarkan untuk memesan beton instan ini.

Kenyataannya, kenapa anda harus melakukan perhitungan ini? Perhitungan ini penting agar anda sebagai konsumen nanti tidak merasa dirugikan karena salah dalam melakukan pemesanan beton instan. Akan lebih baik jika anda bisa memesan beton instan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan yang akan dilakukan.

Cara Menghitung Kebutuhan Beton Instan

Dalam melakukan perhitungan kebutuhan beton instan ini, anda akan membutuhkan tiga jenis ukuran yaitu panjang, lebar dan tinggi atau tebal. Ukuran-ukuran ini akan anda gunakan untuk mengetahui volume meter kubik. Bagaimana caranya? Tenang, caranya cukup mudah kok. Anda hanya perlu mengalikan masing-masing ukuran untuk bisa mengetahui volume meter kubik bangunan yang akan dicor.

Jadi misalkan anda akan mengecor bagian lantai bangunan dengan ukuran sebagai berikut:

  • Panjang 15 meter
  • Lebar 21 meter
  • Tebal plat 0.20 meter (20  cm)

Pada kasus pembangunan ini, kita anggap saja bagian tiang baloknya sudah dicor sehingga anda hanya akan menghitung kebutuhan beton instan untuk bagian plat lantai atap bangunan saja. Nah, dari beberapa data di atas, pertanyaan yang harus dijawab adalah berapa banyak beton instan yang harus dipesan?

Rumus Cara Menghitung Kebutuhan Beton Instan

Untuk membantu anda agar lebih mudah dalam menghitung kebutuhan beton instan ini, anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

  • Untuk pemesanan menggunakan jumlah truk mixer besar, anda bisa menggunakan rumus ini
    (Panjang area x lebar area x tebal)/7
  • Untuk pemesanan menggunakan jumlah truk mixer besar, anda bisa menggunakan rumus ini
    (Panjang area x lebar area x tebal)/3

Sebagai informasi tambahan, untuk truk mixer besar volumenya adalah 7m3 sedangkan volume truk mixer mini adalah 3m3. Nah, sekarang kita hitung kebutuhan beton instan dari kasus di atas menggunakan kedua rumus tadi ya..

Pemesanan Dengan Truk Besar

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

(15m x 21m x 0.20m)/7= 9

Dari perhitungan menggunakan rumus pertama yaitu pemesanan dengan truk besar, dapat dihitung bahwa untuk area berukuran panjang 15 meter, lebar 21 meter dan tebal 20 cm maka diketahui bahwa anda harus melakukan pemesanan sebanyak 9 truk besar beton instan.

Pemesanan Dengan Truk Mini

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

(15m x 21m x 0.20m)/3= 21

Dari perhitungan menggunakan rumus kedua yaitu pemesanan dengan truk mini, dapat dihitung bahwa untuk area berukuran panjang 15 meter, lebar 21 meter dan tebal 20 cm maka diketahui bahwa anda harus melakukan pemesanan sebanyak 21 truk mini beton instan.

Dari ulasan di atas semoga anda tidak lagi mengalami kesulitan dalam menentukan atau melakukan pemesanan beton instan untuk kebutuhan pembangunan yang anda lakukan ya. Ingat, sebisa mungkin dalam membangun bangunan, anda harus memiliki anggaran yang terperinci agar anda tidak tertimpa kerugian yang tidak diinginkan.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda semua..

Pengertian Beton Instan

pengertian beton instan

Pengertian Beton Instan – Sebagai orang awam pun anda pasti sering mendengar berbagai material bangunan seperti semen, pasir, dan lain sebagainya. Namun faktanya, pengetahuan dasar tentang bahan bangunan dan kawan-kawannya ini seringkali disepelekan oleh banyak orang. Apalagi jika kondisinya anda adalah orang yang ingin membangun rumah atau gedung.

Mayoritas dari anda pasti lebih memilih menyerahkan segala keputusan atau pertimbangan pada kontraktor atau kepala bangunan yang akan mengerjakan pembangunan ini kan? Padahal kenyataannya, jika anda memiliki pengetahuan dasar tentang bangunan dan material bangunan, maka kemungkinan besar anda bisa menghemat lebih banyak anggaran.

Pengertian Beton Instan

Nah, kali ini kita akan kembali dengan pengetahuan dasar dalam kegiatan membangun gedung atau rumah yaitu pengertian beton instan. Kenapa harus beton instan?  Faktanya, saat ini permintaan beton instan semakin meningkat mengingat semua pihak ingin pengerjaan pembangunan berjalan lebih cepat.

Beton instan merupakan semen instan siap pakai yang komposisinya terdiri dari semen, pasir, agregat dan juga aditif, di mana campuran solid ini sudah dikemas dalam karung. Komposisi yang digunakan untuk membuat beton instan ini juga sudah dihitung dengan tepat (atau disesuaikan dengan kebutuhan anda). Anda hanya perlu menambahkan air saja sebelum menggunakannya.

Faktanya, semen instan yang satu ini bisa anda gunakan untuk pengecoran beton sesuai dengan kebutuhan dan juga kekuatan perencanaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada dasarnya beton instan ini diproduksi dalam beberapa tipe sebagai berikut ini:

  • B0 yaitu beton instan yang bisa digunakan untuk lantai kerja atau Lean Concrete
  • K 175 yaitu beton instan yang bisa dipergunakan untuk melakukan pengecoran non struktur seperti sloof dan lain-lain.
  • K 225 – K 550 atau K-100 sampai dengan K-500 merupakan jenis-jenis beton instan yang biasa digunakan untuk struktur bangunan seperti kolom, balok, dinding beton dan juga plat lantai.
  • Mutu Khusus merupakan beton instan yang spesifikasinya disesuaikan dengan permintaan pelanggan.

Apa Saja Kelebihan Penggunaan Material Beton Instan Untuk Pembangunan

Beberapa dari anda saat ini mungkin masih bertanya-tanya kenapa harus menggunakan beton instan? Nah, berikut ini kami sebutkan beberapa kelebihan penggunaan beton instan untuk pembangunan secara umum:

  • Lebih praktis dan ekonomis karena tinggal ditambah air dan diaduk hingga merata. Ini jelas menghemat waktu, tenaga dan uang anda kan?
  • Kualitas dan mutu lebih terjamin karena campuran material yang digunakan konsisten saat dicampur di pabrik. Berbeda dengan cor manual di mana kadang perhitungan komposisi yang digunakan tidak tepat atau pas.
  • Dapat digunakan sebagai produk repair atau untuk penebalan kolom atau balok. Fungsi yang satu ini tentu cukup membantu proses pembangunan agar bisa selesai lebih cepat kan?
  • Efektif dan efisien dalam hal penyimpanan dan pengangkutan karena langsung dikirim dari pabrik menggunakan kendaraan khusus ataupun karung (untuk jumlah kecil). Dengan begini, anda tidak perlu repot menyiapkan tempat untuk menyimpan.
  • Lebih bersih karena tidak menimbulkan terlalu banyak debu dan kotoran seperti cor biasa. Faktor kesehatan dan ramah lingkungan cukup menjadi alasan kuat kenapa beton instan menjadi populer belakangan ini.
  • Fleksibel karena bisa menjangkau area atau tempat pembangunan yang sulit. Membangun di daerah atau area yang sulit seringkali menghambat proses pembangunan dan mengancam keselamatan pekerja.
  • Jenis mutu atau kualitas beton instan beragam sehingga memudahkan anda dalam memilih sesuai dengan kebutuhan anda.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda semua..

Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi

tips menjual rumah dengan harga tinggi

Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi – Jual beli rumah menjadi salah cara untuk berinvestasi, mengingat harga rumah setiap tahun selalu meningkat. Kondisi ini membuat banyak orang ingin terjun menjadi broker. Namun sayangnya, sebenarnya ada beberapa hal yang harus anda miliki sebelum benar-benar terjun ke bisnis jual-beli rumah ini. Salah satunya adalah pengetahuan untuk menaksir harga rumah dan melihat potensi dari sebuah rumah. Selain itu untuk menjadi broker yang baik, anda juga harus memiliki sifat persuasive.

Di luar pekerjaan sebagai broker, faktanya ada juga orang yang menjual rumah karena desakan kebutuhan. Misalkan saja ada salah satu anggota keluarga yang tertimpa musibah sehingga membutuhkan biaya besar tiba-tiba.

Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi

tips menjual rumah dengan harga tinggi

Sumber: www.laurengreutman.com

Nah, sayangnya kebutuhan mendesak ini seringkali membuat orang kalap dan melepas harga rumah di bawah harga pasar. Bahkan terkadang, saat anda menjual rumah bukan karena desakan kebutuhan pun ada kalanya anda menjual dengan harga lebih murah. Sebenarnya anda pasti juga ingin menjual rumah dengan harga tinggi kan? Nah, berikut ini ada beberapa tips menjual rumah dengan harga tinggi yang bisa anda coba:

  1. Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi – Jual Rumah Melalui Jasa Agen

Tips pertama yang bisa anda coba adalah denga menjual rumah melalui jasa agen. Penjualan rumah melalui agen ini  akan membuat anda mendapat harga ideal atau terbaik dari rumah yang anda jual. Anda juga tidak perlu repot-repot untuk menaksir harga rumah atau takut menentukan harga karena pengetahuan yang kurang. Untuk menentukan agen mana yang anda pilih sebaiknya anda mempertimbangkan beberapa hal seperti reputasi agen, kredibilitas agen, profil agen, dan lain sebagainya. Pastikan bahwa agen yang anda pilih terpercaya dan berpengalaman.

  1. Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi – Lampirkan Foto Rumah yang Menarik

Cara kedua yang bisa anda lakukan untuk menjual rumah adalah dengan menjual secara online. Kecanggihan teknologi saat ini akan membantu anda lebih mudah mendapatkan pembeli. Namun ingat, menjual rumah secara langsung dan secara online itu sedikit berbeda. Untuk menjual rumah secara online, anda bisa menerapkan tips kedua yaitu melampirkan foto rumah yang menarik. Anda harus mampu menarik minat pembeli melalui foto yang anda lampirkan. Untuk mendapat foto rumah yang terbaik dan menarik anda harus menggunakan kamera beresolusi tinggi, pastikan rumah bersih, tampilkan focal point, pastikan pencahayaan cukup dan jangan lupa untuk mengedit. FYI, mengedit di sini bukan berarti memalsukan foto lho ya..

  1. Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi – Jangan Menjual Saat Musim Hujan

Tips ketiga untuk menjual rumah dengan harga tinggi adalah dengan menghindari menjual rumah saat musim hujan. Musim hujan bisa membuat cat rumah anda luntur dan pastinya warna tidak berada di kondisi terbaik. Selain itu musim hujan juga bisa membuat kondisi sekitar rumah terlihat tidak terlalu baik. Hal ini bisa mengurangi minat calon pembeli lho.

  1. Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi – Renovasi Rumah

Anda ingin menjual rumah dengan harga tinggi? Maka pastikan kondisi rumah anda berada di kondisi terbaik. Kalau perlu, anda juga bisa melakukan renovasi untuk memperbaiki beberapa bagian yang mungkin akan anda gunakan sebagai focal point dalam penjualan ini. Beberapa renovasi yang mungkin bisa anda pertimbangkan adalah pengecatan ulang, perbaikan pipa, membersihkan rumah dan lain sebagainya. Intinya renovasi yang anda lakukan harus bisa menambah nilai rumah itu sendiri.

Bagaimana dengan keempat tips menjual rumah dengan harga tinggi di atas? Semoga bermanfaat ya..

Saluran Batu Kali atau Saluran Beton? Mana yang Lebih Baik?

Saluran Batu Kali atau Saluran Beton? Mana yang Lebih Baik? – Saluran air menjadi salah satu hal vital di dalam aspek kehidupan manusia. Lihat saja, anda bisa dengan mudah menemukan salura air di sekitar anda. Mulai dari saluran air di dekat rumah, sekolah, persawahan hingga industri pabrik. Saluran air sendiri tidak melulu merujuk pada saluran air bersih. Faktanya saluran air juga digunakan untuk membuang air kotor atau limbah rumah tangga hingga limbah pabrik. Perbedaan fungsi ini pada akhirnya juga ikut mempengaruhi perbedaan cara dan material untuk membuat saluran air lho.

Saluran Batu Kali atau Saluran Beton? Mana yang Lebih Baik?

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa pada dasarnya ada beberapa jenis saluran air atau drainase yang perlu anda ketahui seperti gorong-gorong, talang, sipon, jembatan sipon, flum, saluran tertutup, terowongan, bangunan pelindung dan bangunan pembuang sial. Untuk definisi dan penjelasan singkat mengenai masing-masing saluran atau drainase, kita akan membahasnya di artikel lain.

Untuk kali ini kita akan lebih fokus pada perbandingan saluran batu kali dan saluran beton. Keduanya sama-sama memiliki kepopuleran dan tempat tersendiri di dunia pembangunan. Hal ini karena keduanya sama-sama memiliki fungsi utama yang sama yaitu untuk mengalirkan air. Hanya saja perbedaan bahan atau material yang dipakai membuat saluran batu kali dan saluran beton ini memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Jadi sebenarnya mana yang lebih baik? Saluran batu kali atau saluran batu beton?

Jenis-jenis saluran air yang akan kita bahas untuk membandingkan antara material batu kali dan beton adalah saluran terbuka dan saluran tertutup. Jadi biasanya saluran tertutup cenderung menggunakan beton precast untuk membuatnya. Sedangkan saluran terbuka biasanya akan menggunakan saluran batu kali. Untuk saluran tertutup, beton yang digunakan bisa beton precast ataupun beton cor ditempat.

Faktanya setiap jenis saluran ini (saluran batu kali dan saluran beton) sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

  1. Harga

Untuk masalah harga, saluran batu kali lebih mudah jika dibandingkan dengan saluran beton karena faktor bahan atau material yang digunakan. Jadi jika anda memiliki budget terbatas maka sebaiknya anda memilih saluran batu kali.

  1. Luas Lahan (Area)

Pada dasarnya saluran batu kali akan membutuhkan lahan atau area yang lebih luas. Hal ini karena umumnya tebal saluran batu kali minimal 30 cm sedangkan saluran batu beton cukup dengan tebal 15 cm saja. Jadi jika dihitung, anda akan membuat saluran dengan lebar 1 meter maka hitungan untuk saluran batu kali adalah 1 meter + (2×30 cm) = 1.6 meter, sebaliknya untuk saluran beton hitungannya menjadi 1 meter + (2×15 cm) = 1.3 meter saja.

  1. Waktu Pengerjaan (Pembuatan)

Waktu pengerjaan untuk saluran beton akan lebih cepat karena proses pemasangan lebih mudah. Sebaliknya, saluran batu kali akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pengerjaan karena semua harus dilakukan dengan manual.

Sebagai saran, jika memang anda membutuhkan saluran untuk bangunan industri  maka sebaiknya tanpa pikir panjang anda menjatuhkan pilihan pada saluran beton. Mengingat ada banyak kendaraan berat yang lalu lalang di sekitar bangunan industri. Sebaliknya untuk saluran biasa yang dibangun di sekitar rumah atau kantor, anda bisa mempertimbangkan beberapa faktor di atas untuk mengambil keputusan. Jadi kesimpulannya mengenai mana yang lebih baik, saluran batu kali atau saluran beton adalah semuanya tergantung pada dari sisi mana kebutuhan dan pandangan anda.

Tips Memilih Semen Berkualitas

tips memilih semen berkualitas

Tips Memilih Semen Berkualitas – Semen adalah salah satu material pabrikan yang menjadi komponen utama dalam pengerjaan struktur beton, pemasangan dinding, plesteran, keramik dan lain-lain. Semen menjadi salah satu komponen utama dalam proses pembangunan, selain pasir, bata merah, koral dan lain sebagainya. Bahan material yang satu ini sangat penting keberadaannya dalam pengerjaan struktur bangunan. Pada dasarnya semen yang baik memiliki 4 unsur utama yaitu batu kapur, tanah liat, pasir kwarsa atau silica dan pasir besi. Keempat unsur ini jika dikombinasikan dengan formula sempurna bisa menghasilkan semen berkualitas.

Tips Memilih Semen Berkualitas

Saat ini di pasaran ada banyak sekali merek semen yang bisa dipertimbangkan sebagai pilhan utama. Jika bagi orang yang sudah familiar dengan dunia bangunan maka tidak akan sulit untuk menentukan semen mana yang berkualitas dan seperti apa ciri-ciri semen berkualitas. Namun, ini jelas berbeda kasus jika anda yang masih awam harus menentukan semen mana yang memiliki kualitas tinggi. Untuk itulah, berikut ini ada beberapa tips memilih semen berkualitas yang bisa anda terapkan saat akan membeli semen nantinya:

tips memilih semen berkualitas

Sumber: Heidelberg Cement Group

  1. Memiliki Logo SNI

Tips memilih semen berkualitas yang pertama adalah dengan melihat logo SNI (Standar Nasional Indonesia) di kemasannya. Seperti yang kita tahu, SNI merupakan logo yang menunjukkan bahwa suatu produk layak dan sudah diuji kualitas, keamanan dan spesifikasinya sebelum dipasarkan.  Pastikan semen pilihan anda memiliki logo ini ya.

  1. Perhatikan Warna dan Tekstur Semen

Tips memilih semen berkualitas yang kedua adalah dengan memperhatikan warna dan tekstur semen. Semen yang bagus dan berkualitas seharusnya teksturnya langsung terurai dan tidak menggumpal saat dipegang. Selain itu secara visual semen juga memiliki permukaan lembut seperti butiran debu. Kemudian untuk warnanya sendiri, semen berkualitas harusnya berwarna abu-abu kehijauan.  Hindari untuk memilih semen dengan warna terlalu gelap karena ini berarti kandungan MgO nya terlalu tinggi dan menyebabkan semen mudah retak saat digunakan.

  1. Pilih Semen Dengan Usia Baru

Yang dimaksud dengan usia baru adalah kondisi semen yang masih baru. Setidaknya semen yang masih bisa dikategorikan sebagai semen berkualitas, paling lama disimpan selama 1 bulan. Anda mungkin tidak bisa menanyakan langsung kepada pemilik toko, karena itu anda bisa mengecek usia semen dengan menekannya dari luar kemasan. Jika terasa keras maka semen ini sudah terlalu lama disimpan dan kualitasnya kurang. Sedangkan jika ditekan masih terasa lunak dan lembut berarti semen ini masih tergolong baru an layak untuk digunakan.

  1. Perhatikan Kemasan Semen

Tips  selanjutnya dalam memilih semen berkualitas adalah dengan memperhatikan kemasan semen. Seperti yang anda tahu bahwa mayoritas semen akan dikemas dalam kemasan (karung) berukuran 40-50 kg kan? Nah, saat anda memilih semen merek apapun pastikan anda memperhatikan kemasannya. Pilih semen dengan kemasan yang bagus dan tidak rusak. Kemasan yang rusak bisa saja membuat kualitas, tekstur dan warna semen berubah. Perubahan ini jelas akan berpengaruh terhadap hasil akhir pengaplikasian semen terhadap struktur bangunan anda.

Nah, di luar keempat tips memilih semen berkualitas di atas, anda harus tahu dan sadar bahwa cara penyimpanan semen sangat berpengaruh terhadap kualitas semen itu sendiri. Jadi setelah  membeli semen, pastikan anda menyimpannya dengan benar ya. Di lain kesempatan, kita akan membahas kembali mengenai cara penyimpanan semen yang benar.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda..

Tips Memilih Bata Merah Berkualitas Baik

Tips Memilih Bata Merah Berkualitas Baik – Bata merah menjadi salah satu material bangunan yang cukup penting dan seringkali digunakan dalam proses pembangunan. Bata merah dibuat dari tanah lempung atau tanah liat yang dibentuk sedemikian rupa dan dibakar. Meskipun ada batako, tapi bata merah tetap lebih populer di kalangan konsumen. Hal ini wajar mengingat bata merah memang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan batako.

Tips Memilih Bata Merah Berkualitas Baik

Saat ini ada cukup banyak penjual bata merah di pasaran. Sebagai konsumen jelas anda harus pandai memilih bata merah mana yang memiliki kualitas lebih baik. Perbedaan kualitas antar bata merah dengan bata merah lain biasanya terletak pada cara pembuatan, bahan untuk membuat hingga faktor non teknis lain. Kualitas bata merah yang anda pilih pada akhirnya akan mempengaruhi struktur bangunan yang dibangun.

tips memilih bata merah berkualitas baik

Sumber: Mail Bricks

 

Untukmembantu anda dalam memilih bata merah, berikut ini ada beberapa tips memilih bata merah berkualitas baik yang bisa anda coba:

  1. Perhatikan Ukuran dan Bentuk Bata Merah

Pada dasarnya bata merah yang baik memiliki bentuk prisma segi empat panjang dengan sudut siku-siku tajam serta permukaannya rata dan tidak retak . Ukuran standar dari bata merah adalah modul M-5a (190 x 90 x 65 mm), modul M-5b (190 x 140 x 65 mm) dan modul M-6 (230 x 110 x 55 mm). Sedangkan untuk kelasny adalah kelas 25, 50, 100, 150, 200 dan 250. Sebaiknya anda juga mempertanyakan tentang kandungan garam dalam bata merah. Idealnya bata merah tidak boleh mengandung garam terlalu banyak karena bisa menyebabkan pengkristalan hingga 50%.

  1. Cek Suara Benturan dan Kekuatan Bata Merah

Tips memilih bata merah berkualitas baik selanjutnya adalah dengan mendengarkan bunyi benturannya. Jika anda saling mengetukkan dua buah bata merah dan bata mengeluarkan suara yang nyaring seperti besi, maka kualitas bata ini tidak perlu anda ragukan.

Anda juga bisa mengecek kekuatan bata merah dengan mengetukkan potongan besi ke permukaan bata. Jika suara yang dihasilkan dari ketukan ini nyaring, maka bata ini memiliki kekuatan yang bisa diandalkan.

  1. Membelah Bata atau Merendam Dalam Air

Selain itu anda juga bisa melihat kualitas bata merah dengan cara membelah atau merendamnya dalam air. Jika saat dibelah bata merah memiliki warna merah yang rata maka bata ini memiliki kualitas baik. Sedangkan untuk metode perendaman, ini dilakukan untuk melihat daya serap bata terhadap air. Jadi saat bata merah direndam dalam air, jika semakin sedikit air yang terserap maka kualitas bata semakin bagus.

  1. Cek Bata Merah Secara Acak

Tips ini bisa dilakukan jika anda melakukan pembelian bata merah dalam jumlah banyak misalkan ribuan. Untuk mengecek satu-satu jelas tidak mungkin. Karena itulah, anda bisa mengeceknya secara acak. Anda bisa menggunakan beberapa cara yang sudah disebutkan tadi untuk mengecek kualitas bata merahnya.

  1. Beli Bata Merah di Toko atau Penjual Terpercaya

Tips keempat ini berlaku mutlak. Jika anda ingin mendapatkan bata merah berkualitas maka anda tidak boleh membeli bata merah di sembarang tempat. Pastikan saja toko atau penjual yang kamu pilih terpercaya dan memang menjual bata merah dengan kualitas baik.

Di luar itu semua, jika memang kebetulan anda sudah terlanjur membeli bata merah berkualitas kurang baik maka anda bisa mengatasinya dengan beberapa cara. Beberapa diantaranya adalah dengan menggunakan adukan beton berstandar tinggi, memasang besi tulangan yang kuat dan pengerjaan menggunakan metode yang tepat bisa membantu menjaga tingkat kekuatan dinding bangunan.