Dalam membangun sebuah gedung maupun bangunan tentu menetapkan pondasi sangatlah penting. Pondasi merupakan suatu bagian dalam konstruksi bangunan yang gunanya untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang ada diatasnya. Apabila pondasi dibangun kuat maka bangunan gedung maupun rumah anda juga akan kuat berdiri kokoh. Ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan saat membangun pondasi gedung yang bisa anda simak sebagai berikut :
Kenali Jenis Pondasi
Ada beberapa jenis pondasi dalam membangun sebuah gedung. Menurut jenisnya ada dua pondasi yakni pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan satu lantai sedangkan pondasi dalam untuk bangunan dua lantai. Tipe pondasi dangkal juga terdiri atas 4 tipe diantaranya ialah sebagai berikut :
- Pondasi cakar ayam digunakan untuk bangunan berukuran 60 x 60 cm dengan diameter 10 mm.
- Pondasi batu kali merupakan pondasi yang menggunakan batu kali dengan lebar 60 cm x 25 cm dan tinggi 60 cm.
- Pondasi Batu Bata dibuat dengan mencampur pasir, semen dan air dengan ukuran standar perhitungan
- Pondasi Foot Plat juga dikenal sebagai pondasi jalur yang terbuat dari beton bertulang
Untuk tipe pondasi dalam terbagi atas dua tipe yakni pondasi bore pile dan tiang pancang. Pondasi bore pile dibuat dengan pengeboran kemudian memasukkan tulangan dan diakhiri dengan pengecoran. Pondasi tiang pancang dimulai dengan beton precast yang memiliki panjang 10 – 30 meter yang kemudian ditancapkan ke tanah saat proses pemancangan.
Jenis Tanah
Pengaruh tanah juga perlu diperhatikan saat membangun pondasi gedung. Jenis tanah terdiri dari tanah keras, sedang, lunak dan sangat lunak. Jenis tanah yang dipakai untuk pondasi ialah tanah keras yang kuat untuk dijadikan tatakan bangunan. Pondasi dapat diterapkan berdasarkan kedalaman tanah itu sendiri. Misalnya saja untuk tanah kedalaman 3-20 meter maka sebaiknya menggunakan pondasi dangkal atau pondasi dalam. Apabila tanah keras berada dalam lebih dari 20 meter maka ada baiknya menggunakan pondasi tiang pancang dan bored pile. Pondasi tanah yang lunak akan berbahaya bagi bangunan untuk berdiri kokoh. Tekstur tanah yang lembek ini biasa ditemukan di daerah lereng gunung.
Perhatikan Waktu Pembangunan
Waktu pembangunan juga perlu diperhatikan karena semakin lama pembangunannya maka biaya yang dikeluarkan juga akan lebih tinggi. Selain waktu anda juga perlu memperhatikan cuaca lingkungan bangunan. Pilihlah waktu pembangunan dimusim kemarau atau peralihan untuk menghindari hujan. Hujan dapat menghambat pengerasan pondasi bangunan yang hendak didirikan.
Arsitektur Bangunan
Selain waktu dan jenis tanah dalam membangun pondasi bangunan juga perlu memperhatikan arsitektur bangunan itu sendiri. Bentuk bangunan sangat mempengaruhi material berat yang nantinya akan anda gunakan. Untuk itu ada baiknya sebelum membangun sebuah pondasi anda sudah mengantongi desain rumah yang hendak dibangun. Rencanakan jauh-jauh hari agar aman dan sesuai dnegan ekspektasi anda.
Perhatikan Lokasi Sekitar
Terakhir, jangan lupa untuk memperhatikan lokasi geografis sekitar bangunan yang hendak dibangun. Cermati apakah kondisi tanah stabil dan lingkungannya tergolong aman untuk didirikan bangunan. Apakah tanah yang ada di lokasi tersebut tergolong kuat menompang bangunan ataupun tidak. Beberapa lokasi seperti pegunungan atau tepi pantai memiliki kondisi tanah yang tak biasa sehingga pembangunan pondasinya juga lebih rumit dilakukan.
Konsultasikanlah kepada pihak kontraktor terkait lokasi bangunan agar pembangunan gedung anda bisa lancar dilakukan. Semoga ulasan diatas membantu anda dalam membangun pondasi bangunan yang kuat sehingga bangunan dapat kokoh berdiri.