Kolom dan balok menjadi dua elemen penting dalam pembangunan. Sistem kolom dan balok sendiri sudah digunakan untuk konstruksi sejak zaman Mesir, Yunani dan Romawi kuno. Dalam konstruksi modern saat ini kita sudah mulai menggunakan column-beam-slab. Ini seiring dengan inovasi bahan bangunan dan teknologi yang baru. Jadi, beban akan disalurkan ke kolom melalui balok lalu turun ke bagian pondasi dan baru ke tanah pendukung yang ada di bawahnya.
Kolom dan Balok dalam Konstruksi
Kolom merupakan elemen struktur vertikal yang dirancang sedemikian rupa agar bisa menyalurkan beban tekan. Dari pengertian ini jelas bisa disimpulkan jika kesalahan perhitungan kolom bisa berakibat pada keruntuhan seluruh struktur bangunan.
Mayoritas kolom dibangun dengan beton, meski ada juga yang menggunakan baja, kayu, polymer, cellular PVC, aluminium hingga fiber-reinforced. Pilihan material ini bisa disesuaikan dengan skala, biaya dan penerapan pembangunannya.
Kolom juga terdiri dari 14 jenis. Mereka diklasifikasikan berdasarkan rasio kelangsingan, bentuk, jenis pembebanan hingga pola tulangan lateralnya. Kolom beton bertulang menjadi salah satu yang populer digunakan karena memiliki kekuatan tekan dan tarik yang bagus.
Sebaliknya, balok merupakan elemen struktur horizontal yang berfungsi sebagai penopang dan pembawa beban. Balok bekerja pada sudut dan sepanjang balok. Jika dilihat, biasanya balok memiliki penampang yang lebih kecil dibandingkan dengan rentang. Ini juga berlaku pada ukuran lebar dan tingginya. Balok memiliki ukuran lebih kecil dibanding rentang sekitar 1/10 rentang balok.
Balok sendiri terdiri dari beberapa tipe seperti balok menggantung, balok pendukung,balok menerus, balok tetap dan balok kantilever. Tipe mana yang dipilih bisa disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi itu sendiri. Kolom dan balok menjadi dua hal yang vital dalam konstruksi bangunan. Jika Anda salah dalam memilih materialnya bisa berakibat pada bangunan yang runtuh. Tentu ini bisa merugikan Anda secara finansial dan berbahaya untuk orang-orang yang beraktivitas di dalam bangunan kan?
Tips Menghitung Ukuran Kolom dan Balok
Perhitungan ukuran kolom dan balok ini akan sangat berpengaruh terhadap gambar denah. Dengan perhitungan ini Anda bisa memprediksi lebih awal sehingga bisa dijadikan langkah antisipasi posisi dan bentukan kolom serta balok yang mungkin berukuran besar dan mengganggu kelegaan ruang nantinya.
Mengingat pentingnya perhitungan ukuran kolom dan balok, tentunya membuat Anda tidak boleh melakukannya dengan asal. Yuk simak tipsnya berikut ini ya..
-
Gunakan Tenaga Ahli untuk Menghitung Ukuran Kolom dan Balok
Pertama-tama Anda pasti akan melihat bentangan terlebih dahulu. Setelah diketahui panjang bentangan antar kolom, maka bisa dihitung dimensi kolom. Dilanjutkan dengan menghitung dimensi balok induk dan balok anak. Baru setelahnya akan ditentukan tebal pelat lantai. Keempat hal ini saling terkait dan harus dihitung oleh tenaga ahli.
-
Siapkan Budget yang Dibutuhkan
Kenapa budget masuk dalam tips pehitungan kolom dan balok? Hal ini karena keduanya harus dihitung tenaga ahli yang pastinya butuh disewa kan? Intinya, saat Anda menyerahkan pekerjaan ini pada ahli maka Anda harus siap menyediakan budget yang dibutuhkan. Untuk anggaran ini, Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Pilih saja tenaga ahli yang memiliki tarif sesuai dengan kantong.
-
Pilih Jenis dan Tipe Sesuai dengan Kebutuhan
Jenis dan tipe balok juga mempengaruhi perhitungan karena setiap tipe dan jenis memiliki fungsi dan ciri tersendiri. Anda bisa memahami jenis dan tipe balok serta kolom secara otodidak. Atau Anda juga bisa berkonsultasi dengan ahlinya.
Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda ya..