Pengertian, Manfaat dan Struktur Bendungan

Bendungan sering juga disebut dengan dam yakni konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk dan sering digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air.  Bendungan sendiri sudah ada sejak ribuan tahun lamanya. Bendungan tertua ialah Sadd-El Kafara yang dibangun di selatan kota Kairo, Mesir pada tahun 2950 dan 2750 sebelum masehi. Tinggi bendungan ini mencapai 12 meter dengan ketebalan 14-36 meter. Sayangnya bendungan ini telah hancur karena overtopping lalu pada 1200 banyak bendungan dibangun di Ceylon dengan tinggi 12-27 meter. Pembangunan bendungan ini terus berkembang bahkan hingga saat ini. Kini tinggi bendungan bahkan hingga mencapai 250 meter – 300 meter. Bendungan tertinggi di dunia berada di Tajikistan yang memiliki ketinggian hingga 335 meter. Terdapat tiga bendungan terbesar di dunia yang berada di Swiss, Italia dan Georgia yang tingginya rata-rata 260-285 meter saja.

Sumber : https://2.bp.blogspot.com/

Manfaat Bendungan

Pembuatan bendungan sendiri bukan tanpa alasan. Bendungan memiliki banyak sekali manfaat bagi umat manusia sehingga saat ini masih digunakan. Beberapa manfaat tersebut diantaranya ialah sebagai berikut :

  • Irigasi

Bendungan merupakan tempat untuk menampung air hujan yang nantinya bisa anda gunakan saat musim kemarau tiba. Air yang ditampung tersebut bisa dipakai untuk kepentingan irigasi sehingga lahan pertanian anda tak  kekurangan air dan tanaman anda bisa hidup hingga masa panen tiba.

  • Memenuhi Kebutuhan Listrik

Bendungan juga bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik anda. Dengan membangun pembangkit listrik tenaga air maka anda juga bisa memenuhi keperluan listrik  suatu daerah.

  • Destinasi Wisata

Bendungan juga bisa dijadikan destinasi wisata yang dapat menambah penghasilan daerah tersebut. Tak hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga bisa dijadikan salah satu destinasi wisata yang menyuguhkan panorama danau yang jarang ditemukan di tempat wisata lainnya.

  • Pengendali Banjir

Bendungan juga bisa digunakan untuk pengendali banjir. Adanya wadah menampung air ini saat curah hujan tinggi maka bendungan bisa menahan air agar tidak meluap ke kawasan pemukiman yang berada dibawah bendungan.

  • Tempat Olahraga Air

Bendungan ini bisa dijadikan lokasi olahraga air yang menarik.  Bendungan bisa dijadikan lokasi para atlet untuk olahraga air seperti  kano, pemancingan hingga polo air.

  • Perikanan

Bendungan juga bisa digunakan untuk perikanan dengan memakai karamba maupun jaring apung. Dengan begitu bendungan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai mata pencaharian penduduk setempat untuk memenuhi pundi-pundi keuangan mereka.

Jenis Bendungan Berdasarkan Struktur Bangunan

Berdasarkan struktur bangunan maka bendungan bisa diklasifikasikan  kedalam beberapa jenis diantaranya ialah sebagai berikut :

  1. Homogeneus Dams

Bendungan ini lebih dari setengah volumenya terbuat dari bahan bangunan yang seragam

  1. Concrete Dams

Concrete merupakan bendungan yang dibuat dari Beton dengan struktur tulangan maupun tidak

  1. Zoned Dams

Bendungan ini terdiri dari lapisan-lapisan seperti lapisan kedapan air, lapisan pengering dan lapisan batu teratur.

  1. Impermeable Face Rock Fill Dams

Bendungan ini berupa bendungan urungan batu yang berlapis-lapis disebelah hulu bendungan yang terbuat dari aspal dan beton bertulang.

Jenis Bendungan Berdasarkan Penggunaanya

Apabila disimak berdasarkan penggunaanya maka bendungan terbagi atas 3 jenis yaitu storage dams, diversion dams dan distension dams.  Storage dams ialah bangunan yang dibangun untuk membentuk waduk sebagai tempat menyimpan kelebihan air. Diversion dams ialah bendungan yang dibangun untuk mengalirkan air kedalam saluran atau terowongan air. Distension dams ialah bendungan yang dibangun untuk mencegah terjadinya banjir sehingga fungsinya memperlambat air masuk ke pemukiman.

 

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membuat Waduk/Bendungan

Waduk atau bendungan adalah bangunan yang banyak manfaatnya. Terutama karena iklim Indonesia yang tropis dimana curah hujan tinggi saat musim hujan namun curah hujan sedikit saat kemarau.

Dengan adanya bendungan maka keperluan irigasi, ketersediaan air bersih, pencegahan banjir bahkan sampai sumber listrik dapat lebih mudah tersedia bagi daerah di sekitar waduk.

Karena bangunan bendungan cenderung merupakan proyek besar, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membuatnya.

Berikut adalah ulasannya.

 

Penentuan Fungsi Bendungan

Waduk atau bendungan memiliki banyak fungsi. Maka agar pembangunan bendungan benar-benar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan, diperlukan adanya penentuan bendungan sesuai dengan fungsinya.

Berikut adalah beberapa klasifikasi bendungan sesuai fungsi:

  • Bendungan untuk penampung air. Fungsi utamanya adalah menyimpan curah hujan yang besar saat musim penghujan. Kemudian persediaan air yang sudah ditampung tersebut akan digunakan pada saat debit air dan curah hujan berkurang.
  • Pengalih aliran. Seringkali digunakan untuk irigasi, air baku dan keperluan industri. Dimana aliran sungai dialihkan menuju saluran tertentu.
  • Waduk pengendali banjir. Fungsi utama waduk/bendungan seperti ini adalah mengurangi kemungkinan banjir dengan menyimpan atau memperlambat aliran air.
  • Waduk/bendungan serbaguna. Bendungan ini memiliki manfaat lebih dari satu. Mulai dari pengendali banjir, irigasi, air baku, perikanan, industri bahkan sampai pariwisata.

 

Memastikan Keamanannya

Bangunan yang bersifat masif dan besar seperti bendungan harus benar-benar diperhatikan segi keamanannya.

Ada beberapa hal yang harus diperiksa sebelum membangun, yaitu:

  • Keamanan dari kemungkinan kegagalan struktural. Seluruh struktur waduk/bendungan harus benar-benar memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Mulai dari bahan baku, sampai pengerjaannya agar tidak terjadi kegagalan atau keringkihan struktur waduk.
  • Keamanan dari Kebocoran. Air yang merembes adalah tanda bahaya bagi sebuah waduk. Terlebih lagi jika sampai terjadi kebocoran. Karena itu kemungkinan terjadinya rembesan atau bocoran harus sungguh-sungguh dipantau dan diperiksa sebelum memuat waduk.
  • Keamanan dari kegagalan hidrolik. Pintu-pintu waduk/bendungan atau sistem pengaliran air yang menggunakan sistem hidrolik harus sesuai dengan standar dan berfungsi dengan baik. Jangan sampai terjadi kegagalan sistem hidrolik saat digunakan.

 

Kondisi Geologi

Selain itu faktor geologi harus menjadi pertimbangan utama. Apakah jenis bebatuan di lokasi waduk/bendungan mampu menopang fondasi. Juga harus dilihat apakah material waduk sesuai dengan kondisi tanah yang ada.

Kemudian harus diperhatikan juga sudut kemiringan tanah pada lokasi yang akan dibangun. Termasuk dengan berapa ketebalan, kekuatan, permeabilitas, dan bagaimana struktur sesar yang ada di lokasi.

 

Ketersediaan Material

Unsur penting lainnya yang harus diperhatikan adalah ketersediaan material untuk membangun waduk/bendungan.

Bukan hanya bicara masalah persediaan semata. Namun juga harus diperhatikan bagaimana akses jalan untuk membawa bahan baku dari produsen atau sumbernya menuju lokasi pembangunan waduk.

Karena masalah bahan baku dapat mempengaruhi segalanya. Jika bahan baku kurang maka modal biaya yang diperlukan akan meningkat, begitu pula jika terjadi keterlambatan dari segi logistik. Waktu pembangunan akan menjadi lebih lama dan otomatis seluruh sumber daya akan terpengaruh.

 

Pemeliharaan Bendungan

Hal penting lainnya adalah bagaimana pemeliharaan waduk/bendungan setelah selesai. Bagian ini harus sudah ditentukan sejak dini.

Sebab jika tidak ada perencanaan atau SOP pemeliharaan waduk yang jelas maka waduk yang sudah terbangun akan kehilangan daya tahan dan kualitasnya.

Pihak yang nantinya akan mengurus pemeliharaan dan operasional harus sudah jelas sejak kontraktor akan memulai pembangunan.

 

Banyak hal yang harus diperhatikan sebelum membuat waduk/bendungan. Mulai dari kesesuain fungsi, sampai dengan material dan pemeliharaannya.

Waduk/bendungan yang baik diharapkan mampu membawa manfaat ekonomi, sumber daya energi, sampai meningkatkan pariwisata di daerah sekitar bendungan.