Beton fiber atau yang lebih dikenal dengan beton serat adalah beton yang dalam proses pembuatannya ditambahkan bahan fiber (berserat). Tujuan dari penambahan serat ini sendiri adalah untuk meningkatkan mutu beton, terutama yang berkaitan dengan sifat mekaniknya. Serat yang ditambahkan ke dalam beton bisa berupa serat sintetis atau serat alami.
Serat alami umumnya terbuat dari tumbuh-tumbuhan seperti serat kayu, serat bambu, serat ijuk, serat rami, sisal( serat yang sejenis rumput-rumputan), sabut kelapa, dan lain sebagainya. Sementara untuk serat sintetis adalah produk fabrikasi seperti serat tembaga, baja, kaca, polietilen dan olypropylene. Masing-masing dari jenis serat ini umumnya akan memberikan sifat tambahan yang bervariasi pada beton.
Sifat Beton Fiber
Sifat beton fiber yang merupakan salah satu sifat penting dari beton adalah daktilitas. Daktilitas adalah kemampuan struktur atau komponennya dalam melakukan deformasi inelastic bolak-balik berulah di luar batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Salah satu yang menjadi alasan dalam penambahan serat atau fiber pada beton sendiri adalah untuk menaikan kapasitas penyerapan energy dari matrik campuran yang artinya juga meningkatkan daktilitas beton. Penambahan daktilitas bisa diartikan juga penambahan perilaku beton pada lelah (fatigue) dan kejut (impact)
Perencanaan Campuran Beton Serat Atau Beton Fiber
Penambahan serat tentunya akan banyak mengubah perilaku beton setelah retak misalnya terjadi peningkatan rengangan tarik setelah beton runtuh. Dengan begitu, beton yang dihasilkan jadi lebih keras dan lebih tahan benturan. Peningkatan dari kekerasan beton sendiri banya dipengaruhi oleh konsentrasi serat dan ketahanan serat pada cabutan. Terutama yang ditentukan oleh perbandingan aspek serat(perbandingan panjang/diameter) dan faktor lainnya seperti tekstur permukaan dan bentuk. Pada dasarnya, perencanaan dari campuran beton serat ditentukan berdasarkan beberapa hal seperti:
- Kandungan seratnya harus < 2% dari volume betonnya
- Perbandingan untuk aspek panjang dan diameter seratnya harus <100
- Untuk diameter agregatnya adalah < 19 mm
Penggunaan Beton Fiber
Penggunaan konstruksi dengan bahan beton telah sangat jamak bahkan jadi salah satu pilihan untuk banyak sekali bangunan moderen gedung, jembatan, dan jalan raya. Tidak heran jika berbagai usaha dilakukan demi mendapatkan beton yang berkualitas tinggi. Inilah yang kemudian jadi alasan kenapa beton serat semakin diminati dan populer. Seperti yang telah disinggung sebelumnya jika serat mampu meningkatkan sifat mekanik beton fiber. Dengan begitu, jika dibandingkan dengan beton konvensional terdapat beberapa kelebihan seperti:
- Daya tahan dan keawetan beton fiber yang lebih tinggi daripada beton biasa
- Beton fiber mempunyai kuat tarik yang lebih tinggi. jadi apabila tulangan memberikan penguatan hanya searah tulangan saja maka serat yang disebar secara acak akan membantu menambah kekuatan merata pada semua arah.
- Daktilitas (keliatan) dari beton fiber ini relatif sangat tinggi jadi perilaku keretakan dapat dikendalikan lebih mudah
- Setiap jenis serat yang ada sebenarnya mampu meningkatkan sifat spesifik yang ada pada beton. Contohnya saja, serat baja berpotensi meningkatkan kuat tekan, serat polypropylene selain mampu meningkatkan kuat tarik juga bisa jadi meningkatkan ketahanan pada beban kejut, keausan dan pengaruh susutan. Meningkatnya sifat mekanik tersebut terbukti telah membuat beton finer ini semakin tahan pada gaya tarik yang juga dipengaruhi oleh iklim dan perubahan cuaca dan lingkungan.
Dengan begitu salah satu pengaplikasian beton fiber yang paling banyak dilakukan adalah pada sebuah permukaan yang luas baik itu pada bangunan rumah tinggal ataupun fasilitas umum.