Penyebab Kerusakan pada Beton

Beton menjadi salah satu aspek penting dalam konstruksi, khususnya untuk konstruksi bangunan-bangunan berukuran besar. Beton sendiri merupakan sebuah bahan bangunan komposit yang dibuat dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Pada dasarnya beton tidak berubah menjadi padat karena kandungan airnya menguap. Lebih dari itu semenlah yang berhidrasi dan mengelem semua komponen sehingga berakhir dengan membentuk material seperti batu. Kali ini kita akan mengulas tentang penyebab kerusakan pada beton.

Kerusakan pada Beton

Dari sekian banyak jenis beton, beton bertulang menjadi salah satu jenis yang umum dipakai dalam konstruksi. Nah, ada beberapa macam kerusakan yang bisa terjadi pada beton bertulang. Simak ulasannya berikut ini ya..

  • Retak, ini merupakan kejadian pecah pada beton. Pecah yang terjadi biasanya berbentuk garis-garis panjang yang sempit.
  • Beton Berlubang-lubang, lubang-lubang yang muncul ini biasanya berukuran relatif dalam dan lebar.
  • Kelupasan Dangkal pada Permukaan merupakan masalah yang umum terjadi pada beton. Selain itu kondisi melekatnya aterial di permukaan bekisting juga bisa membuat permukaan beton terkelupas.
  • Lekatan Baja Beton, kerusakan yang satu ini sering terjadi pada komponen struktur penunjang bangunan sipil.
  • Adanya Serangan Kimia, bahan kimia menjadi salah satu material yang diperlukan dalam konstruksi. Meski begitu, ini bisa menjadi salah pemicu kerusakan.

Penyebab Kerusakan pada Beton

Pada umumnya beton digunakan untuk berbagai hal seperti struktur bangunan, pondasi, jembatan, jalan, dasar untuk pagar atau tembok dan lain sebagainya. Sama halnya dengan benda atau bahan bangunan lain, beton juga memiliki kemungkinan besar untuk mengalami kerusakan selama penggunaan berlangsung. Nah, kerusakan pada beton ini bisa dijumpai di berbagai elemen mulai dari kolom, pelat hingga dinding beton.

Menghindari kerusakan pada beton tentu terdengar agak mustahil, tetapi anda bisa meminimalisir kerusakan. Bagaimana caranya? Anda harus mengetahui penyebab kerusakan pada beton agar bisa meminimalisir kerusakan. Beberapa hal yang biasa menjadi penyebab kerusakan pada beton adalah sebagai berikut:

  • Penggunaan vibrator yang salah menjadi salah satu penyebab utama kerusakan pada beton. Anda bisa memaksimalkan penggunaan vibrator tapi hanya untuk proses pemadatan sesuai dengan aturan yang berlaku.
  • Tinggi jatuh pengecoran, untuk menghindari kerusakan ini anda bisa melakukan pembatasan tinggi jatuh pengecoran 2-4 feet dan jatuhkan campuran secara vertikal.
  • Kesalahan pembesian, pastikan anda sudah melakukan pemeriksaan terhadap tulangan sebelum melakukan pemasangan bekisting. Lakukan pemasangan sesuai SNI agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
  • Kesalahan pelepasan bekisting, dalam hal ini anda harus mendapat persetujuan dari pihak kontraktor dengan melihat hasil uji kuat tekan.
  • Dilatasi pengecoran, untuk hal ini seharusnya pengecoran dilakukan selapis demi selapis. Jangn terlalu tebal (maksimal 500 mm) dan pastikan tebalnya tidak melebihi panjang batang penggetar.
  • Kegagalan design, pastikan bahwa desain struktur sudah sesuai dengan rencana awal. Pengecekan awal dan berkala selama proses konstruksi dilakukan sangat penting untuk menghindari kegagalan design yang menyebabkan beton rusak.
  • Kesalahan saat proses curing, untuk mencegah hal ini anda harus mengikuti semua ketentuan yang berlaku dalam SNI tentang lama curing dan bagaimana cara curing yang benar.
  • Beban tambahan yang tidak sesuai, agar tidak terjadi anda bisa berdiskusi terlebih dahulu dengan pihak konsultan perencana. Jika terpaksa ada penambahan beban, maka perkuatan struktur harus dilakukan terlebih dahulu.
  • Faktor cuaca, untuk semua jenis beton, penyebab kerusakan berupa faktor cuaca seringkali tidak bisa dihindari. Namun dengan penanganan yang tepat maka konstruksi tidak akan terganggu.

Semoga informasi mengenai jenis kerusakan dan penyebab kerusakan pada beton di atas bermanfaat untuk anda semua..

Style Rumah Minimalis dengan Beton

rumah minimalis dengan beton

Rumah minimalis dengan beton, sekarang ini seringkali dipilih oleh masyarakat sebagai desain rumahnya. Istilah yang satu ini seringkali kita dengar atau baca di media masa untuk menunjukan sebuah bangunan yang dianggap menerapkan tren masa kini. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kesan rumah atau bangunan yang dirancang dengan gaya baru, modern dan berselera kekinian. Untuk itulah, dalam tulisan kali ini kita akan membahas tentang style rumah minimalis dengan beton.

Rumah Minimalis dengan Material Beton

Rumah minimalis dengan beton

Sesuai dengan namanya, rumah minimalis adalah rumah yang dibangun menggunakan jenis material dan bahan bangunan  seminimal mungkin dengan bahan utamanya beton, namun tetap mampu menghasilkan desain rumah yang nyaman dan menarik secara estetika. Jenis rumah dengan desain minimalis, umumnya menampilkan kesan yang polos dan tidak ada terlalu banyak ornament, kecuali ornamen tersebut memang mempunyai fungsi tertentu untuk bangunan. Dengan kata lain, setiap desain yang ada di rumah minimalis selalu mempunyai fungsi tertentu untuk bangunannya itu sendiri. Dengan begitu, kita tidak perlu lagi mengkhawatirkan penggunaan bahan yang berlebihan.

Desain Rumah Minimalis Dengan Beton

rumah minimalis dengan beton

Pada umumnya desain rumah minimalis mempunyai ciri rumah sederhana dengan budget yang ekonomis, tapi tetap mempunyai keindahan sendiri dengan tata ruang yang luas. Kehadiran dari desain rumah minimalis sendiri adalah sebagai mode pengaplikasian  dari efisiensi penggunaan bahan bangunan serta berbagai furniture. Untuk anda yang memiliki lahan sempit, jenis rumah seperti ini adalah pilihan yang paling tepat.

Memang menata rumah di lahan yang sempit bisa dibilang adalah tantangan tersendiri. Namun hal ini tentunya tidak menutup kemungkinan jika desain rumah minimalis bisa diaplikasikan dalam rumah dengan keadaan berbeda. Seluruh desain pada dasarnya tergantung dari gaya dan keinginan si pemilik rumah.

Selain itu, pilihan material yang bisa digunakan juga bermacam-macam, salah satunya seperti beton. Seperti yang telah diketahui, jika beton memiliki banyak sekali manfaatnya. Hal inilah yang kemudian jadi alasan kenapa beton adalah salah satu pilihan material terbaik untuk pembuatan rumah minimalis

Tips Dalam Membuat Desain Rumah Minimalis dengan Beton

Rumah minimalis dengan beton

Membuat desain rumah minimalis dengan beton tidak boleh secara asal. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti:

  1. Pilih Jenis Beton yang Baik dan Sesuai

Tips pertama dalam membuat desain rumah minimalis dengan beton adalah memilih jenis beton yang baik. Seperti yang diketahui jika beton banyak sekali jenisnya. Pastikan untuk memilih jenis beton yang sesuai dengan kebutuhan anda dan berkualitas baik. Dengan begitu rumah minimalis anda akan lebih tahan lama

  1. Gunakan Atap Dak Beton untuk Rumah Minimalis Anda

Menggunakan atap dak beton untuk rumah minimalis anda pada dasarnya memiliki beberapa kelebihan, terutama dalam hal tampilan yang mampu memberikan kesan modern. Selain itu, jenis atap dak beton juga mampu membuat kesan minimalis dari bangunan lebih menonjol.

  1. Perhatikanlah Pencahayaan Ruangan

Rumah yang terbuat dari material beton umumnya akan nampak lebih gelap dan terkesan kurang cerah. Untuk itulah, anda harus memperhatikan pencahayaan ruangan rumah anda. Selain itu anda juga bisa mengecat dinding rumah dengan warna yang cerah sebagai finishing.

Contoh Style Rumah Minimalis dengan Beton

Salah satu contoh style rumah minimalis dengan beton adalah desain rumah minimalis dengan beton ekspos. Style rumah minimalis yang satu ini cocok untuk anda yang ingin menciptakan rumah minimalis tanpa dilengkapi dengan ornament yang rumit. Tidak hanya mempunyai struktur bangunan yang sangat sederhana, namun penggunaan material beton ekspos di semua bangunan rumah minimalis ini juga mampu menciptakan kesan estetik, modern dan dingin. Tak hanya itu saja, anggaran yang anda keluarkan untuk pembangunan rumah minimalis ini pun juga bisa lebih hemat. Hal ini karena dinding beton ekspos tidak membutuhkan proses finishing dengan lapisan cat.