Keuntungan Memakai Lantai Beton

keuntungan memakai lantai beton

Rumah atau bangunan tidak akan bisa berdiri sendiri. banyak elemen yang mempengaruhi fungsi dan estetika dari suatu bangunan. Sebut saja, atap, pondasi, dinding, lantai, pintu, jendela dan lain sebagainya. Semua elemen ini saling terkait dan sama-sama penting dalam proses pembangunan. Dari sekian banyak elemen bangunan tadi, lantai menjadi salah satu yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini karena lantai akan selalu mendapat kontak langsung dengan penghuni atau siapapun yang menginjakkan kaki di bangunan tersebut.

keuntungan memakai lantai beton

Pada dasarnya, ada  Ada banyak jenis material yang bisa Anda gunakan untuk lantai bangunan seperti beton, batu alam, kayu, keramik dan lain sebagainya. Dari material-material tersebut, akhir-akhir ini beton cukup difavoritkan lho. Ada banyak alasan yang mendasari kenapa beton difavoritkan.  Nah, apa sih keuntungan memakai lantai beton in ini? Simak ulasannya berikut..

Perawatan yang Mudah

Lantai menjadi salah satu bagian rumah yang paling sering mendapat kontak dengan penghuninya. Hal ini membuat lantai menjadi lebih mudah kotor. Tentunya membersihkan lantai setiap hari sudah menjadi rutinitas bagi penghuni rumah. Namun, Anda harus tahu bahwa lantai beton tidak mudah menyerap noda dan kotoran. Jadi, dengan menggunakan lantai beton, Anda tidak perlu mengepel lantai setiap hari. Perawatan minimal setiap hari dan perawatan ekstra seminggu sekali sudah sangat cukup untuk lantai beton. Jadi Anda lebih hemat biaya perawatan dan waktu juga kan?

Lebih Awet

Beton menjadi satu material yang dikenal awet karena usianya bisa mencapai ratusan tahun jika perawatannya tepat. Fakta ini, tentu membuat Anda tidak perlu repot-repot mengganti material lantai secara berkala. Apalagi permukaan beton juga tidak akan mengalami perubahan yang berarti ataupun mudah rusak selama dirawat dengan baik.

Pemilihan Gaya Lebih Banyak

Material beton yang digunakan untuk lantai bangunan memiliki pemilihan gaya yang lebih banyak dibandingkan dengan material lain. Hal ini karena faktor beton sendiri yang dibuat berdasarkan campuran beberapa material dan dipasang atau diaplikasikan saat beton masih lumer. Nah, selain mudah disesuaikan dengan gaya banguan, Anda juga bisa memberikan sentuhan-sentuhan tersendiri pada lantai beton. Misalkan Anda bisa mengganti warna hingga menyesuaikannya dengan gaya rumah untuk rumah minimalis, klasik, rustic ataupun eropa modern.

Agar lantai terlihat lebih modern, Anda bisa menambahkan finishing berupa sealer akrilik sehingga permukaan lantai mengkilap. Kemudian, untuk gaya rustic, Anda bisa memberikan finishing matte pada lantai.

Tidak hanya itu, material beton juga bisa diaplikasikan pada interior dan eksterior. Jadi kreasi lantai beton tidak melulu hanya untuk di dalam rumah. Bagian teras dan garasi juga bisa menggunakan beton sebagai material lantainya. Namun, Anda harus memperhatikan ketahanan lantai beton terhadap cuaca. Untuk bagian bangunan atau rumah yang terkena cahaya matahari secara langsung, akan lebih baik jika lantai beton dilapisi dengan finishing berbasis silicon.

Proses Pengerjaan Lebih Mudah

Anda tentu tahu bahwa ada beberapa jenis beton yang bisa ditemukan di pasaran saat ini. Pembuatan beton secara manual memang memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit, namun dengan adanya beton ready mix maka masalah ini bisa diatasi dengan sangat mudah. Penggunaan beton ready mix untuk lantai beton tentunya membuat proses pengerjaan lebih mudah dan hasilnya pun lebih bagus. Pastikan Anda memilih beton ready mix dengan takaran pas agar hasil lantai beton Anda tidak mengecewakan ya.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda semua..

Perbedaan Material pada Mutu Beton

perbedaan material pada mutu beton

Beton menjadi salah satu material yang populer digunakan untuk konstruksi. Faktanya ada beberapa jenis beton yang tersedia di pasaran, di mana beton cor menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir. Kepopuleran beton cor ini tentu tidak lepas dari praktisnya pemakaian yang membuat konstruksi bangunan berjalan lebih cepat. Nah, apakah Anda tahu bahwa perbedaan material pada mutu beton akan berpengaruh pada kekuatannya? Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai perbedaan material pada mutu beton:

Beton Kelas I atau Beton Non Struktural

Jenis beton yang pertama ini biasa digunakan untuk pekerjaan non structural. Pelaksanaannya pun tidak membutuhkan keahian khusus. Pengawasan yang dibutuhkan juga bersifat ringan dengan fokus pada mutu bahan saja. Jadi, pada beton kelas I ini kekuatan tekanan beton tidak terlalu menjadi syarat utama.

Jika Anda belum tahu, mutu beton kelas I ini juga sering disebut B0. Sesuai dengan kelasnya, beton ini tergolong ekonomis dengan tebal sekitar 5-7 cm. Pada dasarnya campuran mutu beton kelas I ini menggunakan Fly Ash dan Non Fly Ash. Fly Ash sendiri biasa digunakan untuk meminimalisir pengguaan semen. Komposisi material pada beton kelas I ini adalah Semen 274 kg, Pasir 1012 kg, Split/Kerikil 0 Kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.97.

Beton Kelas II

Jenis beton yang kedua ini biasa digunakan untuk pekerjaan structural. Penggunaannya sendiri membutuhkan keahlian yang cukup dan pengawasan dari ahli. Berbeda dengan beton kelas I, beton kelas II ini melalui pengawasan mutu yang sangat ketat secara berkelanjutan. Tak hanya itu, kekuatan tekanan beton juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

Beton kelas II sendiri tersedia dalam berbagai mutu standar seperti B1, K125, K175 hingga K500. Nama-nama sebutan untuk beton kelas II ini bukannya tidak memiliki makna. Misalnya K175, nama ini berarti bahwa si beton memiliki kekuatan tekanan 175 kg per meter persegi. Bagaimana dengan komposisi material pada mutu beton kelas II ini?

  • Beton K175 terdiri dari semen 326 kg, Pasir 760 kg, Kerikil 1029 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.66
  • Beton K200 standar terdiri dari semen 352 kg, Pasir 731 kg, Kerikil 1031 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.61
  • Beton K255 standar terdiri dari semen 371 kg, Pasir 698 kg, Kerikil 1047 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.58
  • Beton K250 standar terdiri dari semen 384 kg, Pasir 692 kg, Kerikil 1039 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.56
  • Beton K300 standar terdiri dari semen 413 kg, Pasir 681 kg, Kerikil 1021 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.52
  • Beton K350 standar terdiri dari semen 448 kg, Pasir 667 kg, Kerikil 1000 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.48
  • Beton K400 standar terdiri dari semen 466 kg, Pasir 654 kg, Kerikil 990 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.46
  • Beton K500 standar terdiri dari semen 480 kg, Pasir 650 kg, Kerikil 1000 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.50

Beton Kelas III atau Beton Struktural

Terakhir ada beton kelas III yang biasa digunakan untuk pekerjaan structural. Idealnya beton kelas III ini memiliki kekuatan tekanan lebih dari K125. Penggunaan beton jenis ini juga dibutuhkan keahlian khusus dan bahkan dibutuhkan laboratorium dengan peralatan yang lengkap. Tak cukup sampai disitu, proses pengerjaannya juga harus dilakukan oleh tenaga ahli dan pengawasan mutunya harus dilakukan secara terus menerus.

Apa Itu Kuat Tekan Beton?

kuat tekan beton

Beton menjadi salah satu material bangunan yang sering dipilih oleh masyarakat dalam konstruksi bangunan. Material ini dipilih bukan tanpa alasan, faktanya ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh beton yang mana tidak dimiliki material lain. Kekuatan beton menjadi salah satu keunngulan terbaik dari material ini. Beberapa dari Anda mungkin tidak menyadari apa itu kekuatan beton atau kuat tekan beton1. Simak ulasannya di sini ya..

Kuat Tekan Beton

Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan. Jadi dalam proses pengujiannya, benda yang berasal dari beton akan ditekan menggunakan mesin tekan untuk melihat seberapa jauh kekuatan tekanannya.

Pada dasarnya, kuat tekan beton menjadi sifat yang paling penting dalam kualitas beton dibandingkan dengan sifat lainnya. Hal ini karena banyak sifat-sifat fisik utama beton bisa ditentukan dari berbagai kuat tekan beton seperti kuat geser beton, modulus elastisitas beton, kuat tarik belah beton, syarat kedap air, syarat keawetan beton dan lain sebagainya.

Faktor yang Mempengaruhi Kuat Tekan Beton

Mengingat pentingnya informasi mengenai kuat tekan beton, maka selanjutnya kita akan mengulas tentang beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kekuatan beton itu sendiri. Sebenarnya ada 3 faktor yang bisa mempengaruhi kekuatan beton yaitu:

  • Sifat dan Proporsi Campuran Beton

Faktor pertama ini menjadi tindakan awal dalam proses pembuatan beton untuk mencapai mutu yang diinginkan. Anda tentu tahu bahwa setiap komponen yang diperlukan dalam campuran beton memiliki peranan penting. Namun ada beberapa sifat dan proporsi yang memiliki pengaruh dominan yaitu rasio air/semen, tipe semen, air campuran, agregat dan bahan tambahan.

  • Kondisi Pemeliharaan

Faktor yang kedua adalah kondisi pemeliharaan yang dilakukan setelah beton selesai dibuat. Meski menjadi salah satu material terkokoh namun bukan berarti beton tidak membutuhkan pemeliharaan. Faktanya, pemeliharaan secara berkala tetap perlu dilakukan agar beton berada di kondisi yang prima.

  • Faktor Pengujian

Dari mana Anda bisa tahu nilai kuat tekan beton? Sebelum dipasarkan atau diantar kepada pemesan, setiap beton akan melalui proses pengujian. Pengujian ini biasa disebut dengan uji kuat tekan beton dan selalu dilakukan agar kita bisa tahu apakah kekuatan beton sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan yang direncanakan.

Pengujian ini sendiri biasanya dilakukan pada material beton segar yang berbentuk kubus atau silinder, di mana material beton ini sudah mewakili campuran beton. Jangan lupa unyuk mencatat berat dan ukuran beton yang akan diuji. Selanjutnya, siapkan alat uji tekan beton. Anda harus tahu bahwa alat ini memang dirancang secara khusus untuk menguji kuat beton. Jadi Anda tidak boleh asal menguji kekuatan beton dengan cara atau alat lain.

Jika alat sudah siap, maka Anda bisa meletakkan beton yang akan diuji tepat di bagian tengah mesin uji. Operasikan mesin dengan penambahan beban yang konstan antara 2kg/cm2 sampai dengan 4kg/cm2 per detiknya. Lakukan uji tekanan ini hingga beton yang diuji hancur dan pastikan Anda mencaat semuanya termasuk beban maksimum, kondisi beton uji hingga gambar bentuk pecahannya selama pengujian berlangsung.

Lalu kapan uji kuat tekan beton ini biasanya dilakukan? Waktu ideal untuk melakukan uji kuat tekan beton adalah saat beton berusia 3 hari, 7 hari dan 28 hari dengan minimal pengujian pada 2 beton setiap kali pengujian dilakukan.

Cara Membersihkan Lantai Beton

Penggunaan lantai di rumah, tentunya harus sesuai dengan kebutuhan. Lantai beton banyak dipilih karena bagus untuk bagian garasi atau halaman depan rumah. Selain karena biayanya lebih murah, lantai beton juga dikenal tangguh, tahan lama dan lebih sejuk.

Namun seiring dengan perkembangannya, lantai beton tidak hanya digunakan untuk garasi atau halaman saja, tapi juga untuk lantai dalam rumah. Nah untuk anda yang memiliki lantai beton dirumah anda, tentunya harus tahu bagaimana cara membersihkannya. Berikut ini adalah cara dan langkah-langkah membersihkan lantai beton dengan aman.

  1. Siapkan Peralatan Kebersihan

Langkah pertama untuk melakukan pembersihan lantai beton adalah dengan menyiapkan peralatan pembersih utama, mencakup:

  • Sapu dan pembersih debu atau kemoceng
  • Sikat berbulu nilon yang berfungsi untuk mengosok noda
  • Pembersih dan lain sebagainya
  1. Membersihkan Debu

Jika semua peralatan kebersihan yang diperlukan telah siap, maka anda bisa mulai dengan membersihkan debu yang ada di permukaan lantai. Anda bisa menggunakan sapu, namun untuk yang ingin lebih cepat, bisa juga menggunakan alat penyedot debu.

  1. Menyiapkan Produk Pembersih Lantai

Ambilah pembersih lantai yang telah anda siapkan. Selanjutnya campurkanlah 3 sampai dengan 8 tutup botol dengan air secukupnya. Untuk jenis pembersih lantai yang digunakan, pastikan anda menggunakan yang khusus untuk lantai beton. Hal ini karena, tidak semua jenis pembersih lantai bisa membersihkan lantai beton

  1. Pel Secara Merata

Apabila anda sudah selesai mencampurkan pembersih lantai dengan air di dalam ember, selanjutnya pel lantai secara merata. Pastikan anda mengepel mulai dari pojok sampai di pintu akhir dalam ruangan. Supaya lebih mudah, sebelum dipel anda bisa mengkosongkan lantai yang ingin anda bersihkan. Lakukanlah secara merata dan teliti supaya tidak ada daerah yang terlewatkan.

  1. Keringkan Lantai

Jika semua lantai sudah selesai dipel, maka anda harus mengeringkannya. Gunakanlah lap kering untuk mengeringkan lantai atau untuk mempercepat pengeringan lantai anda juga bisa menggunakan kipas anda. Selain itu anda juga bisa membiakannya saja dengan menunggu pengeringan secara alami terjadi.

Selain dibersihkan, lantai yang terbuat dari beton tentunya perlu dipoles dengan menggunakan mesin khusus. Tujuannya adalah untuk mempertahankan kilauannya. Anda bisa menghubungi jasa penyedia layanan pemoles lantai terdekat untuk mengerjakan hal ini. Selain itu anda juga bisa menyewa mesin pemoles lantai beton dari toko-toko bangunan dan mengerjakannya sendiri, jadi lebih terjangkau. Pemolesan lantai ini sendiri harus dilakukan secara berkala dan teratur. Tujuannya agar lantai beton anda tidak berubah warna menjadi kusam.

Cara Melindungi Lantai Beton

Jika lantai beton selesai dibersihkan, ada baiknya anda melindungi lantai beton anda supaya tetap bersih dan tahan lama dengan cara berikut ini:

  • Bersihkan Tumpahan Apa Saja Secepatnya

Tindakan yang satu ini akan membantu anda dalam mengantisipasi tergelincir dan lantai menjadi kotor. Bersihkan tumpahan dengan menggunakan handuk atau lap bersih secepat mungkin

  • Melapisi Lantai dengan Sealant

Sealant merupakan bahan perekat pengisi celah sekaligus pelapis yang berfungsi untuk melindungi lantai supaya air, debu maupun kotoran tidak bisa merembes kedalam. Sealant yang kualitasnya tinggi akan bertahan selama beberapa tahun, jadi anda hanya perlu mengulang pelapisan lantai setiap tiga hingga empat tahun sekali saja. Pemberian lapisan sealant ini berguna untuk melindungi lantai beton dari lecet atau goresan dan noda.

  • Melapisi Lantai dengan Wax

Wax atau pelapis akhir yang berbahan dasar lilin tidak hanya mampu melindungi lantai beton dari debu, noda dan abrasi saja namun juga melindungi lapisan sealant yang ada dibawahnya, supaya bisa bertahan lebih lama.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda semua..

 

Tips Membuat Kolam Ikan dari Beton

Hobi memelihara ikan, telah terbukti mampu memberikan dampak positif bagi pemiliknya. Manfaat positif tersebut diantaranya adalah menghilangkan stres, melatih tanggung jawab, hingga membawa keberuntungan. Untuk anda yang ingin memelihara ikan besar atau dalam jumlah yang banyak, tentunya akuarium tidak akan cukup, sehingga anda perlu tahu tips dan cara membuat kolam ikan dari beton seperti yang akan kita bahas berikut ini.

Tips Membuat Kolam Ikan dari Beton

Pada dasarnya ada beberapa material yang bisa digunakan untuk membuat kolam ikan. Salah satunya adalah material beton. Berikut ini ada beberapa tips membuat kolam ikan dari beton yang mungkin bisa membantu Anda:

  1. Menetapkan Lokasi

Tips pertama dalam membuat kolam ikan dari beton adalah memilih lokasi kolam ikan. Pastikan keberadaan dari kolam tersebut tidak menghalangi kegiatan anda dan penghuni rumah lainnya. Jika anda ingin kolam ikan itu juga bisa berfungsi sebagai unsur dekoratif, maka letak kolam ikan harus di titik yang dapat diakses oleh siapa saja.

  1. Menyesuaikan ukuran dan desain

Ukuran kolam ikan pastinya harus disesuaikan dengan lahan yang ada. Sedangkan untuk desainnya sendiri bisa disesuaikan dengan selera anda. Mulai dari bentuk bulat, persegi panjang dan bentuk lainnya.

  1. Perhatikanlah Sistem Pengairannya

Hal ini sangatlah penting. Alasannya karena aliran air yang benar dan baik akan membuat ikan dapat hidu dengan nyaman di dalam kolam. Anda bisa membuat saluran air masuk dari pipa yang terhubung dengan pengisi air. Misalnya saja dengan menggunakan pompa air listrik untuk mengisi air kolam.

Untuk menyedot air anda bisa mengunakan pompa. Selanjutnya masukanlah air ke dalam bak yang di dalamnya sudah diberi bahan filter. Bahan filter ini bisa anda beli di toko ikan. Hal penting lainnya pada sistem pengairan adalah saluran pembuangan. Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ikan itu sendiri. Pada umumnya saluran pembuangan dibuat di dasar kolam. Dengan begitu, air bisa keluar seluruhnya.

Selain itu perhatikan juga supaya kolam tidak mempunyai daerah mati. Daerah mati adalah bagian yang sulit mendapatkan aliran air. Misalnya saja di bagian pojok kolam bersudut 90 derajat. Apabila memang tidak bisa dihindari, anda bisa mengakalinya dengan cara membuat tepian miring atau nantinya letakkanlah pancuran air di area ini.

  1. Memilih Material

Hal yang tentunya tidak kalah penting dalam membuat kolam ikan adalah memilih material. Jika anda ingin mencoba membuat kolam minimalis dan natural, anda dapat memilih menggunakan beton. Pilihlah jenis beton yang sesuai dan cocok dengan desain dan bentuk kolam ikan anda.

Cara Membuat Kolam Ikan dari Bahan Beton

Lalu, bagaimana cara membuat kolam ikan dari beton yang benar? Ikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Persiapkan Peralatan dan Bahan

Dalam pembuatan kolam ikan anda harus menyiapkan beberapa peralatan seperti cangkul, ember, kuas, paku, tali dan lain sebagainya. Sementara untuk bahan yang diperlukan anda bisa menyiapkan batu bata, semen pasir, hingga cat waterproof.

  • Buat Galian tanah di Lokasi yang ditentukan

Saat anda sudah menentukan titik yang tepat, tandailah dengan menggunakan paku dan tali. Selanjutnya anda dapat mulai menggali tanah dengan cangkul dan membentuk kolam sesuai dengan desain yang telah dipilih sebelumnya. Pastikan untuk membentuk, merapikan dan meratakan area yang telah digali dengan menggunakan sekop.

  • Pembuatan Lantai

Jika anda sudah selesai melakukan penggalian, anda dapat mulai dengan memasang betonnya. Cara membuat kolam ikan dari beton sendiri adalah cara ampuh untuk menghindari kebocoran. Namun tentu saja hal ini akan mengeluarkan biaya yang cukup besar. Apabila akhirnya anda menggunakan beton, sebaiknya campur saja dengan batu bata. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kolam ikan yang tahan dari kebocoran. Dalam cara membuat kolam ikan dari bahan beton, sebaiknya pada bagian dasarnya sampai dengan sepertiga ke atasnya dicor dengan ketebalan kurang lebih 10 cm. Pengecoran ini sendiri sangat dianjurkan agar kolam kuat dan tidak mudah retak.

  • Memasang Dinding

Apabila beton sudah benar-benar kering, maka dinding bata bisa dipasang. Pastikan anda memperhatikan juga pemasangan bata yang tepat agar terhindari dari terjadinya kebocoran. Contohnya bata haruslah datar dan tehak lurus serta dalam keadaan lembab ketika dipasang. Pada bagian dinding ini anda juga dapat menggunakan keramik dengan berbagai warna atau motif supaya lebih menarik.

  • Lakukan Perawatan

Langkah yang satu ini tentunya tidak boleh dilupakan. Alasannya, sebagus apapun kolam ikan yang anda buat tentunya menjadi percuma bila tidak dirawat dengan baik dan benar.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda..