Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Membangun Pondasi Gedung

membangun pondasi gedung

Dalam membangun sebuah gedung maupun bangunan tentu menetapkan pondasi sangatlah penting. Pondasi merupakan suatu bagian dalam konstruksi bangunan yang gunanya untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang ada diatasnya. Apabila pondasi dibangun kuat maka bangunan gedung maupun rumah anda juga akan kuat berdiri kokoh. Ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan saat membangun pondasi gedung yang bisa anda simak sebagai berikut :

Sumber : https://i2.wp.com/dekoruma.blog

 

Kenali Jenis Pondasi

Ada beberapa jenis pondasi dalam membangun sebuah gedung.  Menurut jenisnya ada dua pondasi yakni pondasi dangkal dan pondasi dalam.  Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan satu lantai sedangkan pondasi dalam untuk bangunan dua lantai. Tipe pondasi dangkal juga terdiri atas 4 tipe diantaranya ialah sebagai berikut :

  1. Pondasi cakar ayam digunakan untuk bangunan berukuran  60 x 60 cm dengan diameter 10 mm.
  2. Pondasi batu kali merupakan pondasi yang menggunakan batu kali dengan lebar 60 cm x 25 cm dan tinggi 60 cm.
  3. Pondasi Batu Bata dibuat dengan mencampur pasir, semen dan air dengan ukuran standar perhitungan
  4. Pondasi Foot Plat juga dikenal sebagai pondasi jalur yang terbuat dari beton bertulang

Untuk tipe pondasi dalam terbagi atas dua tipe yakni pondasi bore pile dan tiang pancang. Pondasi bore pile  dibuat dengan pengeboran kemudian memasukkan tulangan dan diakhiri dengan pengecoran. Pondasi tiang pancang dimulai dengan beton precast yang memiliki panjang 10 – 30 meter yang kemudian ditancapkan ke tanah saat proses pemancangan.

Jenis Tanah

Pengaruh tanah juga perlu diperhatikan saat membangun pondasi gedung. Jenis tanah terdiri dari tanah keras, sedang, lunak dan sangat lunak. Jenis tanah yang dipakai untuk pondasi ialah tanah keras yang kuat untuk dijadikan tatakan bangunan. Pondasi dapat diterapkan berdasarkan kedalaman tanah itu sendiri. Misalnya saja untuk tanah kedalaman 3-20 meter maka sebaiknya menggunakan pondasi dangkal atau pondasi dalam. Apabila tanah keras berada dalam lebih dari 20 meter maka ada baiknya menggunakan pondasi tiang pancang dan bored pile. Pondasi tanah yang lunak akan berbahaya bagi bangunan untuk berdiri kokoh. Tekstur tanah yang lembek ini biasa ditemukan di daerah lereng gunung.

Perhatikan Waktu Pembangunan

Waktu pembangunan juga perlu diperhatikan karena semakin lama pembangunannya maka biaya yang dikeluarkan juga akan lebih tinggi. Selain waktu anda juga perlu memperhatikan cuaca lingkungan bangunan. Pilihlah waktu pembangunan dimusim kemarau atau peralihan untuk menghindari hujan. Hujan dapat menghambat pengerasan pondasi bangunan yang hendak didirikan.

Arsitektur Bangunan

Selain waktu dan jenis tanah dalam membangun pondasi bangunan juga perlu memperhatikan arsitektur bangunan itu sendiri. Bentuk bangunan sangat mempengaruhi material berat yang nantinya akan anda gunakan. Untuk itu ada baiknya sebelum membangun sebuah pondasi anda sudah mengantongi desain rumah yang hendak dibangun. Rencanakan jauh-jauh hari agar aman dan sesuai dnegan ekspektasi anda.

Perhatikan Lokasi Sekitar

Terakhir, jangan lupa untuk memperhatikan lokasi geografis sekitar bangunan yang hendak dibangun. Cermati apakah kondisi tanah stabil dan lingkungannya tergolong aman untuk didirikan bangunan. Apakah tanah yang ada di lokasi tersebut tergolong kuat menompang bangunan ataupun tidak.  Beberapa lokasi  seperti pegunungan atau tepi pantai memiliki kondisi tanah yang tak biasa sehingga pembangunan pondasinya juga lebih rumit dilakukan.

Konsultasikanlah kepada pihak kontraktor terkait lokasi bangunan agar pembangunan gedung anda bisa lancar dilakukan. Semoga ulasan diatas membantu anda dalam membangun pondasi bangunan yang kuat sehingga bangunan dapat kokoh berdiri.

 

Pengaruh Kondisi Tanah Terhadap Pemilihan Pondasi Bangunan

Pondasi ialah komponen utama dalam pembangunan segala jenis bangunan yang letaknya dipaling dasar dari bangunan tersebut. Fungsi dari pondasi sendiri ialah untuk menguatkan bangunan tersebut dan menjaga agar tidak terjadi pergeseran yang membuat bangunan ambruk. Pondasi membantu pergerakan air . Hal ini membuat bangunan akan dapat kokoh berdiri dikala hujan datang ataupun banjir.pondasi rumah juga memiliki fungsi menyesuaikan kontur tanah dan gangguan atas zat organik dan anorganik yang mungkin terjadi. Ketika anda membangun pondasi yang kuat maka bangunan akan bisa bertahan dalam waktu yang lama.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Membangun Pondasi

Sebenarnya ada beberapa syarat yang dipenuhi saat membangun pondasi rumah. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka besar kemungkinannya bangunan rumah anda akan mudah sekali hancur. Syarat pondasi tersebut diantaranya ialah sebagai berikut :

  1. Pondasi haruslah tahan korosi, rotasi, gelincir hingga kekuatan geser.
  2. Bentuk dan kontruksi pondasi tersebut juga harus kokoh dan mampu menahan bebas bangunan yang ada diatasnya
  3. Tanah dasar untuk pondasi juga harus kuat dan keras sehingga sangat stabil dijadikan dudukan pondasi
  4. Kedalamannya juga memadai dan dibawah daerah volume perubahan musiman
  5. Material untuk membangun pondasi dibuat drai bahan yang tahan lama serta tidak mudah hancur

Sumber : https://www.dictio.id/

Jenis Pondasi Rumah

Ada beberapa jenis pondasi yang dipakai saat ini. jenis pondasi tersebut diantaranya ialah sebagai berikut :

  • Pondasi Bored Pile

Jenis pondasi ini sangat cocok bagi tanah keras yang terletak pada kedalaman 20 meter kebawah. Pondasi bored pile termasuk dalan tipe pondasi dalam. Pondasi ini juga lebih irit dalam memakai material beton ketimbang jenis pondasi lainnya.  Untuk membuat pondasi ini mula-mula akan dibuatkan lubang dengan pengerukkan lalu dilakukan pengcoran beton bertulang. Perlu perhitungan yang tepat dalam membuat pondasi bored pile pasalnya semen yang dijadikan pelekat sering larut kedalam tanah.

  • Pondasi Tapak

Selanjutnya ada pondasi tapak yakni pondasi yang dibuat dalam berbagai bentuk seperti melingkar, persegi atau persegi panjang. Pondasi tapak biasa digunakan untuk lahan yang lembek dan struktur bangunan yang tinggi seperti pada gedung bertingkat. Pondasi ini biasa terdiri dari beton bertulang  yang memiliki ketebalan seragam. Pondasi tapak tak hanya bisa diterapkan pada tipe pondasi  dangkal saja namun juga dalam pondasi dalam.

  • Pondasi Sumuran

Untuk tempat yang sempit biasanya digunakan pondasi sumuran sebagai solusi pondasinya.  Umumnya memakai beton berukuran 60-80 cm dengan kedalaman 1-2 meter. Dari smeua jenis pondasi diatas pondasi inilah yang paling rumit dan sulit untuk dikerjakan. Terlebih pondasi ini juga boros adukan beton sehingga hanya dipakai untuk tanah yang kurang stabil saja.

Pengaruh Kondisi Tanah Pada Pondasi

Ada beberapa pengaruh yang bisa ditimbulkan dari kondisi tanah dimana bangunan akan didirkan. Untuk mempermudah perancangan pondasi maka kenali dahulu jenis pondasi pada tanah berikut ini:

Tanah Lempung

Seperti kita ketahui tanah lempung mudah menyatu dengan air sehingga perancangan pondasinya juga sulit dilakukan. Untuk jenis tanah ini sebaiknya menggunakan tipe pondasi dalam agar pondasi tetap kuat walau iklim sedang hujan sekalipun.

Tanah Batu

Tanah batu memiliki sifat yang keras sehingga mudah untuk membuat pondasi diatasnya. Biarpun begitu ada beberapa jenis batuan yang tidak ramah untuk dibangun pondasi seperti batu kapur sehingga perlu perhitungan yang tepat.

Tanah Lanau

Tanah lanau ialah tanah yang merupakan tanah peralihan pasir dan lempung. Tanah jenis ini mampu membuat penurunan pondasi karena kurang padat.

Cara Meningkat Rumah Tanpa Menambah Pondasi

Terkadang rumah yang saat ini anda tepati hendak anda tingkatkan untuk mendapatkan space atau ruangan yang lebih luas lagi. Sayangnya saat pembangunan rumah tersebut anda tidak pernah terpikirkan akan menambah ruangan atau lantai lagi sehingga pondasinya tidak sesuai dengan penambahan bangunan. Sebenarnya tanpa perlu menambah pondasi anda bisa menambah ruangan atau lantai jika memakai material yang ringan. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan rumah tanpa menambah pondasi yang bisa jadi referensi anda yang ingin memperluas bangunan :

Pilih Material Ringan Namun Kuat

Seperti diungkap sebelumnya untuk meningkatkan rumah tanpa repot menambah pondasi bisa dilakukan dengan memakai material ringan. Terdapat beberapa material ringan yang bisa anda gunakan seperti kayu. Pilih kayu yang keras dan tidak mudah lapuk sehingga awet digunakan dalam waktu yang lama. Untuk dindingnya anda bisa memakai triplek sedangkan kayu bisa dipakai untuk lantai. Anda bisa memakai kayu ulin atau kayu jati yang dikenal memiliki struktur kayu yang padat dan kuat.

Menambah Ruang Dibawah Atap

Bangunan rumah di Indonesia biasa memiliki atap yang tinggi sehingga anda bisa membangun ruang dibawah atap. Ruang dibawah atap ini sering ditemukan di luar negeri atau dikenal dengan loteng. Loteng umumnya dipakai untuk gudang namun tak sedikit pula yang memanfaatkan loteng sebagai kamar pribadi. Terdapat dua bahan yang dipakai untuk membangun ruang dibawah atap yaitu dinding gypsum dan pelat  lantai GRC.

Sumber : http://cdn2.tstatic.net/

  • Dinding Gipsum

Umumnya dinding dibangun menggunakan bata namunjika anda tidak menambah pondasi maka sebaiknya gunakan dinding gypsum. Dinding gypsum pemasangannya mudah dan lebih cepat dengan berat yang ringan. Anda juga bisa memakai bahan glasswool untuk peredam suara yang diapit dua lembar panel gypsum. Sebaiknya saat memakai dinding gypsum anda tidak memasang paku atau memaku paku pada tulangannya agar tidak merusak dinding tersebut.

  • Pelat Lantai GRC

Untuk bagian lantai bisa dipasang dengan pelat lantai GRC. Gunakan GRC dengan ketebalan 15 mm. GRC sendiri merupakan singkatan dari glassfiber reinforced cement atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan beton ringan yang terdiri dari campuran semen, serat dan pasir. Serat ini yang membantu lantai ini menjadi lebih ringan ketimbang beton bertulang. Ukuran GRC juga dalam bentuk lembaran seukuran triplek sehingga mempercepat pemasangannya.

Material Pilihan Untuk Meningkatkan Rumah

Sebenarnya ada beberapa material pilihan yang biasa digunakan untuk meningkatkan rumah. berikut daftarnya beserta kelebihan dan kekurangannya yang bisa membantu anda menentukan pilihan material yang tepat.

Metal Deck

Seperti namanya metal deck merupakan pelat baja yang bermanfaat untuk membuat lantai dak. Bentuk dari metal deck ialah bergelombang dan tonjolan untuk mencegah pergeseran dan risiko retak. Ketebalan metal deck sendiri berkisar 6-8 mm untuk bangunan rumah dan 8-10 mm untuk perkantoran.

Beton Cor Konvensional

Tak sedikit yang menggunakan metode konvensional seperti cor konvensional. Umumnya proses ini membutuhkan waktu yang lumayan lama hingga kurang lebih dari 1 bulan. Hal ini dikarenakan pengerasan beton memerlukan waktu pengeringan hingga 28 hari. Kelebihan dari beton cor konvensional ini ialah hasilnya lebih kuat dan menyatu. Proses yang paling penting saat mengecor ialah dalam hal pencampuran adukan beton.

Beton Ready Mix

Ada pula beton ready mix yang dipakai untuk meningkatkan kepadatan dan kualitasnya. Kualitas pelat dari beton ready mix juga lebih baik ketimbang menggunakan bahan lainnya.

 

 

Cara Mengatasi Pondasi Amblas

cara mengatasi pondasi amblas

Pondasi merupakan aspek utama dari pendirian suatu bangunan. Untuk itulah perlu perhatian khusus saat membuat pondasi rumah. Meski begitu, nyatanya banyak juga rumah atau bangunan yang mengalami pondasi amblas. Pada dasarnya, ada beberapa alasan yang menyebabkan pondasi amblas seperti kondisi tanah yang memang tidak stabil, goncangan kendaraan berat yang melalui jalan di sekitar rumah hingga kesalahan fatal yaitu kesalahan dalam merancang pondasi saat membangun rumah dulu.

cara mengatasi pondasi amblas

Selain itu, kesalahan Anda dalam memilih lokasi rumah juga bisa menjadi alasan utama kenapa pondasi rumah Anda amblas. Jika memang sebelumnya, Anda tidak membangun rumah tersebut, namun membeli rumah jadi, maka sebaiknya Anda perhatikan lokasi rumah tersebut. hindari membeli atau memilih rumah yang berada di lokasi bekas rawa atau area yang dekat dengan perairan. Lokasi-lokasi ini sangat memungkinkan tanah untuk bergeser. Lalu bagaimana dengan lokasi rumah di tepi jalan? Area ini memang sangat strategis, namun jalan besar yang dilalui oleh kendaraan berat bisa beresiko terhadap kondisi pondasi rumah.

Posisi pondasi yang amblas sebenarnya tidak bisa dianggap remeh karena pondasi merupakan akar dari suatu rumah atau bangunan. Jika pondasinya amblas maka ini berarti pondasi tidak kuat menanggung beban yang ditopang di atasnya. Kemungkinan terburuk dari fenomena pondasi amblas ini adalah bangunan yang roboh sehingga bisa membahayakan keselamatan penghuni rumah.

Cara Mengatasi Pondasi Amblas

Nah, untuk itulah Anda sebagai pemilik rumah harus melakukan tindakan pencegahan agar pondasi tidak mudah amblas. Bagaimana caranya? Mudah saja, saat akan membangun rumah, pastikan Anda meminta bantuan pada ahli untuk memeriksa kondisi pondasi dan kestabilan tanah yang digunakan untuk membangun rumah. Kemudian, pastikan juga proses pembuatan pondasi dilakukan dengan menggunakan produk-produk berkualitas. Kontrol pembangunan rumah Anda dari awal sampai akhir agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Lalu bagaimana jika kondisi pondasi sudah amblas? Anda tetap bisa meminta bantuan para ahli untuk melihat kondisi pondasi yang amblas dan meminta bantuan untuk memperbaikinya. Secara umum, berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk memperbaiki pondasi amblas ini?

  • Pastikan di mana lokasi pondasi yang amblas, lalu angkat bagian lantai yang amblas termasuk adukan semen dan timbunan tanah hingga permukaan dasar tanah terlihat.
  • Pondasi amblas ini pasti permukaan tanahnya lembek. Untuk itu, Anda perlu memadatkan tanah yang lembek dengan cara di-press embek. Jika perlu, Anda juga bisa menambahkan batu kerikil untuk memadatkan tanah ini.
  • Setelah kondisi tanah sudah padat, selanjutya Anda bisa menaburkan pasir hingga merata dengan ketebalan sekitar 10 cm. Jangan lupa untuk menyiram pasir dengan air agar .lapisannya semakin padat.
  • Langkah selanjutnya, Anda bisa memasang kembali lantai lama ke pondasi yang sudah diperbaiki. Jika Anda menggunakan lantai lama, maka pastikan untuk membersihkan sisa perekat terlebih dahulu sebelum memasangnya. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan lantai baru, maka tinggal tempelkan saja setelah diberi perekat.
  • Perekat lantai yang digunakan di sini bisa dibuat dengan mencampurkan semen dan pasir dengan perbandingan 1:2. Selanjutnya, letakkan perekat tadi di atas lapisan pasir yang sudah memadat. Ratakan perekat dan leatkkan lantai dengan rapi di atasnya. Pastikan permukaan lantai rata ya..

Dalam melakukan perbaikan pondasi yang amblas ini, lebih baik jika Anda dan keluarga untuk sementara tidak tinggal di rumah. Hal ini untuk menjauhkan resiko bahaya pada penghuni rumah.

Semoga informasi mengenai cara mengatasi pondasi amblas di atas bermanfaat untuk Anda dan selamat mencoba