Beton Merupakan campuran dari semen Portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan yang membentuk massa padat. Saat ini beton sendiri adalah material yang paling banyak diminati dan dipilih. Alasannya karena beton adalah bahan yang kokoh dan tahan lama.
Jenis-jenis Beton
Sebagai salah satu material bangunan yang populer, beton sendiri juga memiliki banyak sekali jenisnya sebagai berikut:
-
Beton ringan
Beton ringan adalah beton yang dibuat dengan bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan bobot dari beton pada umumnya. Agregat yang biasa digunakan untuk memproduksi beton ringan mempunyai berat jenis 800-1.800 kg/m3 dengan kekuatan tekanan sekitar 6,89-17,24 Mpa.
-
Beton Normal
Beton Normal merupakan beton yang menggunakan agregat pasir sebagai agregat halus dan split sebagai agregat kasar. Dengan demikian beton tersebut memiliki berat jenis antara 2.200-2.400 kg/m3 dengan kuat tekan sekitar 15-40 Mpa.
-
Beton Berat
Beton berat merupakan beton yang dihasilkan dari agregat yang mempunyai berat isi lebih besar dibandingkan dengan beton normal atau lebih dari 2.400 kg/m3. Untuk bisa menghasilkan beton berat ini biasanya menggunakan agregat yang memiliki berat jenis yang besar.
-
Beton Massa
Disebut sebagai beton massa karena jenis beton ini digunakan untuk pekerjaan beton yang besar dan masif. Contohnya untuk bendungan, kanal, pondasi dan jembatan
-
Beton Serat
Beton serat atau fibre concrete merupakan bahan komposit yang terdiri dari beton dan bahan-bahan lainnya yang berupa serat. Serat yang ada dalam beton ini berfungsi untuk mencegah retak-retak sehingga menjadikan beton ini lebih daktil daripada beton normal
-
Ferro-Cement
Ferro Cement merupakan sebuah bahan gabungan yang didapatkan dengan cara memberikan satu tulangan yang berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktil pada mortal semen.
Kelas dan Mutu Beton Serta Penggunaanya
Mutu dalam beton adalah pertanda dari kualitas atau kekuatan karakteristik beton yang biasanya ditunjukan dengan satuan angka dan huruf seperti K,FC dan lain-lainnya. Di Indonesia satuan yang sering digunakan adalah satuan K. Mutu beton K merupakan kuat tekan karakteristik beton untuk per cm2 nya.
Kualitas dan mutu beton ini sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan yang dimulai dengan K-100 hingga K-500, menunjukan berat yaitu kilogram. Maka diartikan jika mutu beton K-100 adalah memiliki minimum kekuatan beton 100kg/cm2. Menurut SNI atau badan Standarisasi nasional Indonesia, mutu beton dibagi menjadi 3 kelas, seperti berikut ini:
Beton kelas I
Ini adalah beton yang berguna untuk pekerjaan-pekerjaan non struktural. Untuk pelaksanaanya sendiri tidak diperlukan keahlian yang khusus. Jadi pengawasan mutu hanya dibatasi pada pengawasan ringan pada mutu bahan-bahan saja, sedangkan pada kekuatan tekan tidak disyaratkan pemeriksaan. Mutu kelas I ini terdiri dari K-100, K-125, K-150, K-175 dan K-200.
Beton Kelas II
Beton kelas II adalah beton yang berfungsi untuk pekerjaan-pekerjaan struktural secara umum. Dalam pelaksanaanya membutuhkan keahlian yang cukup dan harus dilakukan di bawah pimpinan dari tenaga-tenaga ahli.Mutu kelas II ini terdiri dari K-225, K-250, dan K275.
Beton Kelas III
Ini adalah jenis beton untuk pekerjaan-pekerjaan structural yang lebih tinggi daripada K-225. Dalam pelaksanaannya sendiri membutuhkan keahlian khusus dan tentunya harus dilakukan dibawah pimpinan tenaga-tenaga ahli. Disyaratkan adanya sebuah laboratorium beton dengan peralatan yang sangat lengkap dan dilayani oleh para tenaga ahli yang bisa melakukan pengawasan mutu beton secara kontinyu. Mutu kelas III sendiri terdiri dari K-325,K-350, K-375, K-450 dan K-500
Beton Kelas 1 biasanya digunakan untuk pekerjaan non struktur seperti jalan, pondasi kolom dan lain sebagainya. Beton Kelas II merupakan beton khusus yang digunakan untuk menahan beban yang lebih berat. Terakhir beton kelas III biasanya digunakan untuk area parkir truck tronton, saluran air, dan landasan pesawat.