Ada banyak hal yang bisa diulas dari topik beton. Material bangunan yang satu ini memang memiliki keunikan dan kerumitan tersendiri. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan beton adalah mutu beton itu sendiri. Mutu beton menjadi salah satu hal yang harus diuji dan dibuktikan sebelum beton dilepas ke konsumen. Untuk menguji mutu beton, idealnya pengujian dilakukan saat beton berumur 28 hari. Lalu apakah pengujian tidak bisa dipercepat?
Tabel Konversi Umur Beton dari PBI
Faktanya, terkadang konsumen meminta hasil yang lebih cepat sementara idealnya kita harus menunggu hingga 28 hari terlebih dahulu sebelum beton siap diuji mutunya. Selain tuntutan konsumen, ada penyebab lain yang membuat beton bisa diuji sebelum umurnya 28 hari misal untuk mengetahui rancangan Job Mix Formula, keperluan bekisting hingga kelengkapan laporan monitoring mutu beton oleh QC beton.
Pada dasarnya PBI telah menyatakan bahwa meskipun umur beton belum mencapai 28 hari, tapi pengujian tetap bisa dilakukan di mana hasil pengujian ini akan dikonversi ke umur 28 hari dengan menggunakan faktor yang ditetapkan oleh PBI. Faktor-faktor yang ditetapkan oleh PBI ini adalah sebagai berikut:
Umur Beton (Hari) | Faktor Konversi |
3 | 0.4 |
7 | 0.65 |
14 | 0.88 |
21 | 0.95 |
28 | 1 |
Lalu bagaimana cara membaca atau memahami tabel konversi umur beton dari PBI ini?
Contoh Perhitungan
Untuk lebih mudah dalam memahami dan menggunakan tabel konversi umur beton ini, maka berikut ada contoh penggunaannya.
Misalkan ada rancangan campuran mutu beton dengan rencana kuat tekan K350. Setelah menyiapkan beton yang akan dijadikan sampel, maka dilakukanlah pengujian mutu saat beton berusia 7 hari. Dari proses pengujian diperoleh bahwa saat usia beton 7 hari maka hasil dari mutu beton adalah 210 kg/cm2. Nah, setelah melihat tabel konversi umur, untuk mendapatkan mutu K350 pada beton umur 7 hari maka minimal harus mencapai 0.65 x 350 yaitu 227.5 kg/cm2. Hasil uji yaitu 210 kg/cm2 ternyata lebih kecil dari perhitungan tabel konversi. Jadi ini menunjukkan bahwa beton tersebut tidak akan bisa memenuhi kriteria untuk mencapai K350.
Lalu bagaimana jika kita ingin menggunakan beton berusia 21 hari untuk K500? Anda hanya perlu menghitung 0.95 x 500 yaitu 475. Dari angka ini, Anda harus melihat hasil uji mutu beton saat beton berusia 21 hari. Jika hasilnya ternyata sama atau lebih besar dibandingkan 475 maka itu berarti beton tersebut layak dan sesuai dengan rencana untuk K500. Sebaliknya, jika nilai uji mutu beton tidak mencapai angka 475, maka beton dianggap gagal dan tidak layak untuk memenuhi kriteria K500.
Bagaimana, mudah bukan untuk menggunakan tabel konversi umur beton di atas?
Terlepas dari tabel konversi dari PBI di atas, sebenarnya Anda menggunakan umur beton di luar tabel tersebut. Namun perlu diingat bahwa perhitungannya memang sedikit lebih rumit. Tapi apakah ada pihak yang menggunakan konversi di luar faktor yang dirilis oleh PBI? Jawabannya tentu ada. Sebagai contoh para praktisi dan laboratorium beton milik instansi pendidikan serta perusahaan beton readymix seringkali menggunakan faktor umur konversi di interpolasi antara umur 7 dan 14 hari.
Lalu bagaimana cara mengetahui faktor konversi di umur beton selain 3, 7, 14, 21 dan 28 hari? Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:
Faktor Konversi Umur (x) = 0,00006x3 – 0,00431x3 + 0,10087x + 0,13402
Huruf x dirumus ini bisa Anda ganti sesuai dengan umur beton yang diuji.
Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda..