Pengertian Beton Instan

pengertian beton instan

Pengertian Beton Instan – Sebagai orang awam pun anda pasti sering mendengar berbagai material bangunan seperti semen, pasir, dan lain sebagainya. Namun faktanya, pengetahuan dasar tentang bahan bangunan dan kawan-kawannya ini seringkali disepelekan oleh banyak orang. Apalagi jika kondisinya anda adalah orang yang ingin membangun rumah atau gedung.

Mayoritas dari anda pasti lebih memilih menyerahkan segala keputusan atau pertimbangan pada kontraktor atau kepala bangunan yang akan mengerjakan pembangunan ini kan? Padahal kenyataannya, jika anda memiliki pengetahuan dasar tentang bangunan dan material bangunan, maka kemungkinan besar anda bisa menghemat lebih banyak anggaran.

Pengertian Beton Instan

Nah, kali ini kita akan kembali dengan pengetahuan dasar dalam kegiatan membangun gedung atau rumah yaitu pengertian beton instan. Kenapa harus beton instan?  Faktanya, saat ini permintaan beton instan semakin meningkat mengingat semua pihak ingin pengerjaan pembangunan berjalan lebih cepat.

Beton instan merupakan semen instan siap pakai yang komposisinya terdiri dari semen, pasir, agregat dan juga aditif, di mana campuran solid ini sudah dikemas dalam karung. Komposisi yang digunakan untuk membuat beton instan ini juga sudah dihitung dengan tepat (atau disesuaikan dengan kebutuhan anda). Anda hanya perlu menambahkan air saja sebelum menggunakannya.

Faktanya, semen instan yang satu ini bisa anda gunakan untuk pengecoran beton sesuai dengan kebutuhan dan juga kekuatan perencanaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada dasarnya beton instan ini diproduksi dalam beberapa tipe sebagai berikut ini:

  • B0 yaitu beton instan yang bisa digunakan untuk lantai kerja atau Lean Concrete
  • K 175 yaitu beton instan yang bisa dipergunakan untuk melakukan pengecoran non struktur seperti sloof dan lain-lain.
  • K 225 – K 550 atau K-100 sampai dengan K-500 merupakan jenis-jenis beton instan yang biasa digunakan untuk struktur bangunan seperti kolom, balok, dinding beton dan juga plat lantai.
  • Mutu Khusus merupakan beton instan yang spesifikasinya disesuaikan dengan permintaan pelanggan.

Apa Saja Kelebihan Penggunaan Material Beton Instan Untuk Pembangunan

Beberapa dari anda saat ini mungkin masih bertanya-tanya kenapa harus menggunakan beton instan? Nah, berikut ini kami sebutkan beberapa kelebihan penggunaan beton instan untuk pembangunan secara umum:

  • Lebih praktis dan ekonomis karena tinggal ditambah air dan diaduk hingga merata. Ini jelas menghemat waktu, tenaga dan uang anda kan?
  • Kualitas dan mutu lebih terjamin karena campuran material yang digunakan konsisten saat dicampur di pabrik. Berbeda dengan cor manual di mana kadang perhitungan komposisi yang digunakan tidak tepat atau pas.
  • Dapat digunakan sebagai produk repair atau untuk penebalan kolom atau balok. Fungsi yang satu ini tentu cukup membantu proses pembangunan agar bisa selesai lebih cepat kan?
  • Efektif dan efisien dalam hal penyimpanan dan pengangkutan karena langsung dikirim dari pabrik menggunakan kendaraan khusus ataupun karung (untuk jumlah kecil). Dengan begini, anda tidak perlu repot menyiapkan tempat untuk menyimpan.
  • Lebih bersih karena tidak menimbulkan terlalu banyak debu dan kotoran seperti cor biasa. Faktor kesehatan dan ramah lingkungan cukup menjadi alasan kuat kenapa beton instan menjadi populer belakangan ini.
  • Fleksibel karena bisa menjangkau area atau tempat pembangunan yang sulit. Membangun di daerah atau area yang sulit seringkali menghambat proses pembangunan dan mengancam keselamatan pekerja.
  • Jenis mutu atau kualitas beton instan beragam sehingga memudahkan anda dalam memilih sesuai dengan kebutuhan anda.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda semua..

Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi

tips menjual rumah dengan harga tinggi

Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi – Jual beli rumah menjadi salah cara untuk berinvestasi, mengingat harga rumah setiap tahun selalu meningkat. Kondisi ini membuat banyak orang ingin terjun menjadi broker. Namun sayangnya, sebenarnya ada beberapa hal yang harus anda miliki sebelum benar-benar terjun ke bisnis jual-beli rumah ini. Salah satunya adalah pengetahuan untuk menaksir harga rumah dan melihat potensi dari sebuah rumah. Selain itu untuk menjadi broker yang baik, anda juga harus memiliki sifat persuasive.

Di luar pekerjaan sebagai broker, faktanya ada juga orang yang menjual rumah karena desakan kebutuhan. Misalkan saja ada salah satu anggota keluarga yang tertimpa musibah sehingga membutuhkan biaya besar tiba-tiba.

Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi

tips menjual rumah dengan harga tinggi

Sumber: www.laurengreutman.com

Nah, sayangnya kebutuhan mendesak ini seringkali membuat orang kalap dan melepas harga rumah di bawah harga pasar. Bahkan terkadang, saat anda menjual rumah bukan karena desakan kebutuhan pun ada kalanya anda menjual dengan harga lebih murah. Sebenarnya anda pasti juga ingin menjual rumah dengan harga tinggi kan? Nah, berikut ini ada beberapa tips menjual rumah dengan harga tinggi yang bisa anda coba:

  1. Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi – Jual Rumah Melalui Jasa Agen

Tips pertama yang bisa anda coba adalah denga menjual rumah melalui jasa agen. Penjualan rumah melalui agen ini  akan membuat anda mendapat harga ideal atau terbaik dari rumah yang anda jual. Anda juga tidak perlu repot-repot untuk menaksir harga rumah atau takut menentukan harga karena pengetahuan yang kurang. Untuk menentukan agen mana yang anda pilih sebaiknya anda mempertimbangkan beberapa hal seperti reputasi agen, kredibilitas agen, profil agen, dan lain sebagainya. Pastikan bahwa agen yang anda pilih terpercaya dan berpengalaman.

  1. Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi – Lampirkan Foto Rumah yang Menarik

Cara kedua yang bisa anda lakukan untuk menjual rumah adalah dengan menjual secara online. Kecanggihan teknologi saat ini akan membantu anda lebih mudah mendapatkan pembeli. Namun ingat, menjual rumah secara langsung dan secara online itu sedikit berbeda. Untuk menjual rumah secara online, anda bisa menerapkan tips kedua yaitu melampirkan foto rumah yang menarik. Anda harus mampu menarik minat pembeli melalui foto yang anda lampirkan. Untuk mendapat foto rumah yang terbaik dan menarik anda harus menggunakan kamera beresolusi tinggi, pastikan rumah bersih, tampilkan focal point, pastikan pencahayaan cukup dan jangan lupa untuk mengedit. FYI, mengedit di sini bukan berarti memalsukan foto lho ya..

  1. Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi – Jangan Menjual Saat Musim Hujan

Tips ketiga untuk menjual rumah dengan harga tinggi adalah dengan menghindari menjual rumah saat musim hujan. Musim hujan bisa membuat cat rumah anda luntur dan pastinya warna tidak berada di kondisi terbaik. Selain itu musim hujan juga bisa membuat kondisi sekitar rumah terlihat tidak terlalu baik. Hal ini bisa mengurangi minat calon pembeli lho.

  1. Tips Menjual Rumah Dengan Harga Tinggi – Renovasi Rumah

Anda ingin menjual rumah dengan harga tinggi? Maka pastikan kondisi rumah anda berada di kondisi terbaik. Kalau perlu, anda juga bisa melakukan renovasi untuk memperbaiki beberapa bagian yang mungkin akan anda gunakan sebagai focal point dalam penjualan ini. Beberapa renovasi yang mungkin bisa anda pertimbangkan adalah pengecatan ulang, perbaikan pipa, membersihkan rumah dan lain sebagainya. Intinya renovasi yang anda lakukan harus bisa menambah nilai rumah itu sendiri.

Bagaimana dengan keempat tips menjual rumah dengan harga tinggi di atas? Semoga bermanfaat ya..

Saluran Batu Kali atau Saluran Beton? Mana yang Lebih Baik?

Saluran Batu Kali atau Saluran Beton? Mana yang Lebih Baik? – Saluran air menjadi salah satu hal vital di dalam aspek kehidupan manusia. Lihat saja, anda bisa dengan mudah menemukan salura air di sekitar anda. Mulai dari saluran air di dekat rumah, sekolah, persawahan hingga industri pabrik. Saluran air sendiri tidak melulu merujuk pada saluran air bersih. Faktanya saluran air juga digunakan untuk membuang air kotor atau limbah rumah tangga hingga limbah pabrik. Perbedaan fungsi ini pada akhirnya juga ikut mempengaruhi perbedaan cara dan material untuk membuat saluran air lho.

Saluran Batu Kali atau Saluran Beton? Mana yang Lebih Baik?

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa pada dasarnya ada beberapa jenis saluran air atau drainase yang perlu anda ketahui seperti gorong-gorong, talang, sipon, jembatan sipon, flum, saluran tertutup, terowongan, bangunan pelindung dan bangunan pembuang sial. Untuk definisi dan penjelasan singkat mengenai masing-masing saluran atau drainase, kita akan membahasnya di artikel lain.

Untuk kali ini kita akan lebih fokus pada perbandingan saluran batu kali dan saluran beton. Keduanya sama-sama memiliki kepopuleran dan tempat tersendiri di dunia pembangunan. Hal ini karena keduanya sama-sama memiliki fungsi utama yang sama yaitu untuk mengalirkan air. Hanya saja perbedaan bahan atau material yang dipakai membuat saluran batu kali dan saluran beton ini memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Jadi sebenarnya mana yang lebih baik? Saluran batu kali atau saluran batu beton?

Jenis-jenis saluran air yang akan kita bahas untuk membandingkan antara material batu kali dan beton adalah saluran terbuka dan saluran tertutup. Jadi biasanya saluran tertutup cenderung menggunakan beton precast untuk membuatnya. Sedangkan saluran terbuka biasanya akan menggunakan saluran batu kali. Untuk saluran tertutup, beton yang digunakan bisa beton precast ataupun beton cor ditempat.

Faktanya setiap jenis saluran ini (saluran batu kali dan saluran beton) sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

  1. Harga

Untuk masalah harga, saluran batu kali lebih mudah jika dibandingkan dengan saluran beton karena faktor bahan atau material yang digunakan. Jadi jika anda memiliki budget terbatas maka sebaiknya anda memilih saluran batu kali.

  1. Luas Lahan (Area)

Pada dasarnya saluran batu kali akan membutuhkan lahan atau area yang lebih luas. Hal ini karena umumnya tebal saluran batu kali minimal 30 cm sedangkan saluran batu beton cukup dengan tebal 15 cm saja. Jadi jika dihitung, anda akan membuat saluran dengan lebar 1 meter maka hitungan untuk saluran batu kali adalah 1 meter + (2×30 cm) = 1.6 meter, sebaliknya untuk saluran beton hitungannya menjadi 1 meter + (2×15 cm) = 1.3 meter saja.

  1. Waktu Pengerjaan (Pembuatan)

Waktu pengerjaan untuk saluran beton akan lebih cepat karena proses pemasangan lebih mudah. Sebaliknya, saluran batu kali akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pengerjaan karena semua harus dilakukan dengan manual.

Sebagai saran, jika memang anda membutuhkan saluran untuk bangunan industri  maka sebaiknya tanpa pikir panjang anda menjatuhkan pilihan pada saluran beton. Mengingat ada banyak kendaraan berat yang lalu lalang di sekitar bangunan industri. Sebaliknya untuk saluran biasa yang dibangun di sekitar rumah atau kantor, anda bisa mempertimbangkan beberapa faktor di atas untuk mengambil keputusan. Jadi kesimpulannya mengenai mana yang lebih baik, saluran batu kali atau saluran beton adalah semuanya tergantung pada dari sisi mana kebutuhan dan pandangan anda.

Tips Memilih Semen Berkualitas

tips memilih semen berkualitas

Tips Memilih Semen Berkualitas – Semen adalah salah satu material pabrikan yang menjadi komponen utama dalam pengerjaan struktur beton, pemasangan dinding, plesteran, keramik dan lain-lain. Semen menjadi salah satu komponen utama dalam proses pembangunan, selain pasir, bata merah, koral dan lain sebagainya. Bahan material yang satu ini sangat penting keberadaannya dalam pengerjaan struktur bangunan. Pada dasarnya semen yang baik memiliki 4 unsur utama yaitu batu kapur, tanah liat, pasir kwarsa atau silica dan pasir besi. Keempat unsur ini jika dikombinasikan dengan formula sempurna bisa menghasilkan semen berkualitas.

Tips Memilih Semen Berkualitas

Saat ini di pasaran ada banyak sekali merek semen yang bisa dipertimbangkan sebagai pilhan utama. Jika bagi orang yang sudah familiar dengan dunia bangunan maka tidak akan sulit untuk menentukan semen mana yang berkualitas dan seperti apa ciri-ciri semen berkualitas. Namun, ini jelas berbeda kasus jika anda yang masih awam harus menentukan semen mana yang memiliki kualitas tinggi. Untuk itulah, berikut ini ada beberapa tips memilih semen berkualitas yang bisa anda terapkan saat akan membeli semen nantinya:

tips memilih semen berkualitas

Sumber: Heidelberg Cement Group

  1. Memiliki Logo SNI

Tips memilih semen berkualitas yang pertama adalah dengan melihat logo SNI (Standar Nasional Indonesia) di kemasannya. Seperti yang kita tahu, SNI merupakan logo yang menunjukkan bahwa suatu produk layak dan sudah diuji kualitas, keamanan dan spesifikasinya sebelum dipasarkan.  Pastikan semen pilihan anda memiliki logo ini ya.

  1. Perhatikan Warna dan Tekstur Semen

Tips memilih semen berkualitas yang kedua adalah dengan memperhatikan warna dan tekstur semen. Semen yang bagus dan berkualitas seharusnya teksturnya langsung terurai dan tidak menggumpal saat dipegang. Selain itu secara visual semen juga memiliki permukaan lembut seperti butiran debu. Kemudian untuk warnanya sendiri, semen berkualitas harusnya berwarna abu-abu kehijauan.  Hindari untuk memilih semen dengan warna terlalu gelap karena ini berarti kandungan MgO nya terlalu tinggi dan menyebabkan semen mudah retak saat digunakan.

  1. Pilih Semen Dengan Usia Baru

Yang dimaksud dengan usia baru adalah kondisi semen yang masih baru. Setidaknya semen yang masih bisa dikategorikan sebagai semen berkualitas, paling lama disimpan selama 1 bulan. Anda mungkin tidak bisa menanyakan langsung kepada pemilik toko, karena itu anda bisa mengecek usia semen dengan menekannya dari luar kemasan. Jika terasa keras maka semen ini sudah terlalu lama disimpan dan kualitasnya kurang. Sedangkan jika ditekan masih terasa lunak dan lembut berarti semen ini masih tergolong baru an layak untuk digunakan.

  1. Perhatikan Kemasan Semen

Tips  selanjutnya dalam memilih semen berkualitas adalah dengan memperhatikan kemasan semen. Seperti yang anda tahu bahwa mayoritas semen akan dikemas dalam kemasan (karung) berukuran 40-50 kg kan? Nah, saat anda memilih semen merek apapun pastikan anda memperhatikan kemasannya. Pilih semen dengan kemasan yang bagus dan tidak rusak. Kemasan yang rusak bisa saja membuat kualitas, tekstur dan warna semen berubah. Perubahan ini jelas akan berpengaruh terhadap hasil akhir pengaplikasian semen terhadap struktur bangunan anda.

Nah, di luar keempat tips memilih semen berkualitas di atas, anda harus tahu dan sadar bahwa cara penyimpanan semen sangat berpengaruh terhadap kualitas semen itu sendiri. Jadi setelah  membeli semen, pastikan anda menyimpannya dengan benar ya. Di lain kesempatan, kita akan membahas kembali mengenai cara penyimpanan semen yang benar.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda..

Tips Memilih Bata Merah Berkualitas Baik

Tips Memilih Bata Merah Berkualitas Baik – Bata merah menjadi salah satu material bangunan yang cukup penting dan seringkali digunakan dalam proses pembangunan. Bata merah dibuat dari tanah lempung atau tanah liat yang dibentuk sedemikian rupa dan dibakar. Meskipun ada batako, tapi bata merah tetap lebih populer di kalangan konsumen. Hal ini wajar mengingat bata merah memang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan batako.

Tips Memilih Bata Merah Berkualitas Baik

Saat ini ada cukup banyak penjual bata merah di pasaran. Sebagai konsumen jelas anda harus pandai memilih bata merah mana yang memiliki kualitas lebih baik. Perbedaan kualitas antar bata merah dengan bata merah lain biasanya terletak pada cara pembuatan, bahan untuk membuat hingga faktor non teknis lain. Kualitas bata merah yang anda pilih pada akhirnya akan mempengaruhi struktur bangunan yang dibangun.

tips memilih bata merah berkualitas baik

Sumber: Mail Bricks

 

Untukmembantu anda dalam memilih bata merah, berikut ini ada beberapa tips memilih bata merah berkualitas baik yang bisa anda coba:

  1. Perhatikan Ukuran dan Bentuk Bata Merah

Pada dasarnya bata merah yang baik memiliki bentuk prisma segi empat panjang dengan sudut siku-siku tajam serta permukaannya rata dan tidak retak . Ukuran standar dari bata merah adalah modul M-5a (190 x 90 x 65 mm), modul M-5b (190 x 140 x 65 mm) dan modul M-6 (230 x 110 x 55 mm). Sedangkan untuk kelasny adalah kelas 25, 50, 100, 150, 200 dan 250. Sebaiknya anda juga mempertanyakan tentang kandungan garam dalam bata merah. Idealnya bata merah tidak boleh mengandung garam terlalu banyak karena bisa menyebabkan pengkristalan hingga 50%.

  1. Cek Suara Benturan dan Kekuatan Bata Merah

Tips memilih bata merah berkualitas baik selanjutnya adalah dengan mendengarkan bunyi benturannya. Jika anda saling mengetukkan dua buah bata merah dan bata mengeluarkan suara yang nyaring seperti besi, maka kualitas bata ini tidak perlu anda ragukan.

Anda juga bisa mengecek kekuatan bata merah dengan mengetukkan potongan besi ke permukaan bata. Jika suara yang dihasilkan dari ketukan ini nyaring, maka bata ini memiliki kekuatan yang bisa diandalkan.

  1. Membelah Bata atau Merendam Dalam Air

Selain itu anda juga bisa melihat kualitas bata merah dengan cara membelah atau merendamnya dalam air. Jika saat dibelah bata merah memiliki warna merah yang rata maka bata ini memiliki kualitas baik. Sedangkan untuk metode perendaman, ini dilakukan untuk melihat daya serap bata terhadap air. Jadi saat bata merah direndam dalam air, jika semakin sedikit air yang terserap maka kualitas bata semakin bagus.

  1. Cek Bata Merah Secara Acak

Tips ini bisa dilakukan jika anda melakukan pembelian bata merah dalam jumlah banyak misalkan ribuan. Untuk mengecek satu-satu jelas tidak mungkin. Karena itulah, anda bisa mengeceknya secara acak. Anda bisa menggunakan beberapa cara yang sudah disebutkan tadi untuk mengecek kualitas bata merahnya.

  1. Beli Bata Merah di Toko atau Penjual Terpercaya

Tips keempat ini berlaku mutlak. Jika anda ingin mendapatkan bata merah berkualitas maka anda tidak boleh membeli bata merah di sembarang tempat. Pastikan saja toko atau penjual yang kamu pilih terpercaya dan memang menjual bata merah dengan kualitas baik.

Di luar itu semua, jika memang kebetulan anda sudah terlanjur membeli bata merah berkualitas kurang baik maka anda bisa mengatasinya dengan beberapa cara. Beberapa diantaranya adalah dengan menggunakan adukan beton berstandar tinggi, memasang besi tulangan yang kuat dan pengerjaan menggunakan metode yang tepat bisa membantu menjaga tingkat kekuatan dinding bangunan.

Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pada Plesteran Dinding

Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pada Plesteran Dinding – Dalam mendirikan rumah atau bangunan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah prosedur dalam menyelesaikan pembangunan. Untuk bisa mendirikan suatu bangunan, diperlukan prosedur yang tepat agar bangunan bisa berdiri tegak dan kokoh. Nah, jika anda sudah familiar dengan dunia bangun-membangun pasti anda tidak asing dengan istilah plesteran dinding kan? Apa sih plesteran dinding? Kita akan mengulasnya di sini bersama dengan cara menghitung kebutuhan semen dan pasir pada plesteran dinding.

Apa Itu Plesteran Dinding?

Plesteran dinding merupakan pekerjaan yang dilakukan setelah pemasangan batu bata selesai. Untuk melakukannya, anda harus menempelkan adukan plester ke dinding batu bata. Kemudian lapisan plesteran ini dipadatkan dengan menggunakan alat seperti mistar. Pemadatan ini dilakukan hinga permukaan plester benar-benar rata. Nah, komposisi dari adukan plesteran ini adalah semen, pasir dan air.

Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pada Plesteran Dinding

SUmber: Homify

Pada dasarnya plesteran dinding memiliki tujuan untuk menutupi susunan batu bata agar pasangannya lebih kuat dan rapi. Dari sini, jelas terlihat bahwa kualitas plesteran yang diberikan bisa mempengaruhi daya tahan yang dimiliki oleh dinding bangunan. Jadi jika anda ingin memiliki dinding yang kuat dan kokoh maka anda tidak boleh meremehkan pekerjaan plesteran dinding. Usahakan agar setiap pekerjaan yang dilakukan dalam proses pembangunan selalu maksimal agar hasilnya optimal.

Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pada Plesteran Dinding

Nah, untuk menghitung kebutuhan semen dan pasir pada plesteran dinding ini tidaklah sulit. Namun meski begitu, anda tetap tidak boleh asal dalam menentukan komposisi atau membuat adukan plesteran. Hal ini karena dalam proses perhitungannya, anda harus tetap memegang standar keamanan untuk pekerjaan ini. Lalu bagaimana cara mendapat komposisi yang pas? Anda hanya perlu menerapkan rumus perhitungan yang tepat yaitu menggunakan sistem perkalian sederhana.

Pada dasarnya menurut SNI 2008 ada tiga jenis komposisi perbandingan antara semen dan pasir dalam menggunakan adukan plester. Perbandingan semen di sini akan diberi tanda PC sedangkan perbandingan pasir menggunakan tanda PP. Untuk perhitungan ini, kita menggunakan ukuran 1 sak dengan bobot 40 kg. Nah, kali ini kita akan membahas 3 jenis komposisi perbandingan pasir dan semen yang digunakan dalam membuat adukan plesteran dinding sebagai berikut:

1. Plesteran Dengan Komposisi 1 PC : 4 PP

Dalam SNI 2008, pembuatan adukan plesteran yang menggunakan perbandingan 1 PC : 4 PP dengan jumlah semen 6.24 kg/m2 dan pasir 0.024 m3/ m2. Nah, dari perhitungan ini maka anda bisa mengetahui jumlah semen dan pasir yang dibutuhkan dengan mengalikan ukuran luas bidang yang akan diplester dengan perhitungan tadi.
Jadi misalkan anda ingin memplester dinding dengan ukuran 15 x 6 m maka jumlah semen yang dibutuhkan adalah (15×6) x 6.24 = 90 x 6.24 = 561.6 kg atau sekitar 14.04 sak. Kemudian untuk kebutuhan pasirnya adalah (15×6) x 0.024 = 90 x 0.024 = 2.16 m3.

2. Plesteran Dengan Komposisi 1 PC : 5 PP

Dalam SNI 2008, pembuatan adukan plesteran yang menggunakan perbandingan 1 PC : 5 PP dengan jumlah semen 5.18 kg/m2 dan pasir 0.026 m3/ m2. Nah, dari perhitungan ini maka anda bisa mengetahui jumlah semen dan pasir yang dibutuhkan dengan mengalikan ukuran luas bidang yang akan diplester dengan perhitungan tadi.
Jadi misalkan anda ingin memplester dinding dengan ukuran 15 x 6 m maka jumlah semen yang dibutuhkan adalah (15×6) x 5.18 = 90 x 5.18 = 466.2 kg atau sekitar 11.655 sak. Kemudian untuk kebutuhan pasirnya adalah (15×6) x 0.026 = 90 x 0.026 = 2.34 m3.

3. Plesteran Dengan Komposisi 1 PC : 6 PP

Dalam SNI 2008, pembuatan adukan plesteran yang menggunakan perbandingan 1 PC : 6 PP dengan jumlah semen 4.42 kg/m2 dan pasir 0.027 m3/ m2. Nah, dari perhitungan ini maka anda bisa mengetahui jumlah semen dan pasir yang dibutuhkan dengan mengalikan ukuran luas bidang yang akan diplester dengan perhitungan tadi.
Jadi misalkan anda ingin memplester dinding dengan ukuran 15 x 6 m maka jumlah semen yang dibutuhkan adalah (15×6) x 4.42 = 90 x 4.42 = 397.8 kg atau sekitar 9.945 sak. Kemudian untuk kebutuhan pasirnya adalah (15×6) x 0.027 = 90 x 0.027 = 2.43 m3.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda…

Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pada Pasangan Bata

Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pada Pasangan Bata

Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pada Pasangan Bata – Di artikel sebelumya kita sudah membahas mengenai cara menghitung kebutuhan semen dan pasir pada plesteran dinding. Nah, untuk kali ini kita akan mengulas mengenai mengenai cara menghitung kebutuhan semen dan pasir pada pasangan bata. Pada dasarnya kebutuhan pasir dan semen untuk masing-masing pekerjaan tidaklah sama. Hal ini karena setiap pekerjaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir Pada Pasangan Bata

Meskipun anda tidak bekerja di bidang pembangunan, namun pengetahuan dasar mengenai perhitungan semen dan pasir ini penting untuk anda miliki. Dengan mengetahui cara perhitungan kebutuhan semen dan pasir, maka anda bisa iku andil dalam penentuan jumlah material bangunan yang dibutuhkan. Anda juga bisa mengatur anggaran pembangunan agar tidak terlalu boros.

Nah, pada ulasan kali ini kita akan mengulas mengenai cara menghitung kebutuhan semen dan pasir pada pasangan bata atau tepatnya pasangan ½ bata. Simak ulasannya berikut ini:

  1. Pasangan ½ Bata Dengan Campuran 1 PC : 3 PP

Untuk bata berukuran 5x11x22 dengan luas dinding yang akan dikerjakan adalah 1 m2 maka sesuai dengan SNI 2008, anda membutuhkan material semen (PC) 14,37 kg dan pasir (PP) 0,04 m3. Jika ukurang panjang dan tinggi dinding yang akan dibangun adalah 11 m : 4 m maka anda bisa menggunakan rumus berikut:

Luas dinding 11×4= 44 m2

Volume PC: 14,37 x 44 = 632.28 kg maka 632.28 dibagi 40 (1 sak semen perhitungan 40 kg) = 15.8 sak semen

Volume PP: 0,04 x 44 = 1.76 m3 pasir

  1. Pasangan ½ Bata Dengan Campuran 1 PC : 4 PP

Untuk bata berukuran 5x11x22 dengan luas dinding yang akan dikerjakan adalah 1 m2 maka sesuai dengan SNI 2008, anda membutuhkan material semen (PC) 11.5 kg dan pasir (PP) 0,043 m3. Jika ukurang panjang dan tinggi dinding yang akan dibangun adalah 11 m : 4 m maka anda bisa menggunakan rumus berikut:

Luas dinding 11×4= 44 m2

Volume PC: 11,5 x 44 = 506 kg maka 506 dibagi 40 (1 sak semen perhitungan 40 kg) = 12.65 sak semen

Volume PP: 0,043 x 44 = 1.89 m3 pasir

  1. Pasangan ½ Bata Dengan Campuran 1 PC : 5 PP

Untuk bata berukuran 5x11x22 dengan luas dinding yang akan dikerjakan adalah 1 m2 maka sesuai dengan SNI 2008, anda membutuhkan material semen (PC) 9.68 kg dan pasir (PP) 0,045 m3. Jika ukuran panjang dan tinggi dinding yang akan dibangun adalah 11 m : 4 m maka anda bisa menggunakan rumus berikut:

Luas dinding 11×4= 44 m2

Volume PC: 9.68 x 44 = 425.92 kg maka 425.92 dibagi 40 (1 sak semen perhitungan 40 kg) = 10.64 sak semen

Volume PP: 0,045 x 44 = 1.98 m3 pasir

  1. Pasangan ½ Bata Dengan Campuran 1 PC : 6 PP

Untuk bata berukuran 5x11x22 dengan luas dinding yang akan dikerjakan adalah 1 m2 maka sesuai dengan SNI 2008, anda membutuhkan material semen (PC) 8.32 kg dan pasir (PP) 0,049 m3. Jika ukuran panjang dan tinggi dinding yang akan dibangun adalah 11 m : 4 m maka anda bisa menggunakan rumus berikut:

Luas dinding 11×4= 44 m2

Volume PC: 8.32 x 44 = 366.08 kg maka 366.08 dibagi 40 (1 sak semen perhitungan 40 kg) = 9.15 sak semen

Volume PP: 0,049 x 44 = 2.15 m3 pasir

  1. Pasangan ½ Bata Dengan Campuran 1 PC : 8 PP

Untuk bata berukuran 5x11x22 dengan luas dinding yang akan dikerjakan adalah 1 m2 maka sesuai dengan SNI 2008, anda membutuhkan material semen (PC) 6.5 kg dan pasir (PP) 0,05 m3. Jika ukuran panjang dan tinggi dinding yang akan dibangun adalah 11 m : 4 m maka anda bisa menggunakan rumus berikut:

Luas dinding 11×4= 44 m2

Volume PC: 6.5 x 44 = 286 kg maka 286 dibagi 40 (1 sak semen perhitungan 40 kg) = 7.15 sak semen

Volume PP: 0,05 x 44 = 2.2 m3 pasir

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk anda..

Menghitung Jumlah Kebutuhan Semen Mortar Perekat Bata Ringan

Menghitung Jumlah Kebutuhan Semen Mortar Perekat Bata Ringan

Menghitung Jumlah Kebutuhan Semen Mortar Perekat Bata Ringan – Bata ringan saat ini banyak digunakan dalam proyek-proyek pembangunan gedung karena beratnya yang relatif ringan. Bahkan sudah ada bangunan dua lantai yang menggunakan bata ringan ini. Namun material ini tidak dianjurkan untuk rumah tinggal satu lantai kecuali seluruh struktur utama ditampu oleh kolom dan balok.

Semen Mortar Untuk Perekat Bata Ringan

Bata ringan merupakan material penyusun tembok yang terbuat dari pasir silika yang dicampur dengan zat foam yang membuat bata menjadi berongga dan tentunya lebih ringan. Salah satu perekat yang paling cocok untuk merekatkan bata ringan adalah semen instan atau semen mortar.

Penggunaan semen mortar ini juga terbilang lebih efisien dibanding menggunakan adukan semen dan pasir. Jumlah kebutuhan semen bisa diperhitungkan sehingga anda bia mengestimasi biaya yang dikeluarkan. Ukuran tebal bata ringan harus diketahui terlebih dahulu karena ini yang akan mempengaruhi luas bidang perekat sebelum menghitung kebutuhan semen mortar.

Jumlah kebutuhan semen untuk perekat bata ringan tidak terlalu banyak dikarenakan metode pelaksanaan sudah diatur sedemikian rupa. Alat perata untuk semen mortar biasanya menggunakan roskam bergerigi sehingga meterial semen akan lebih maksimal dan efisien.

Perhitungan semen ini sedikit berbeda dengan pemasangan bata merah atau batako karena tidak menggunakan pasir. Semen instan ini dapat diaplikasikan dengan mencampur air yang kemudian dioleskan dengan menggunakan roskam ke bidang permukaan bata ringan.

Menghitung Jumlah Kebutuhan Semen Mortar Perekat Bata Ringan

Berikut adalah cara menghitung jumlah kebutuhan semen mortar untuk perekat bata ringan. Dalam kasus ini bata ringan yang digunakan adalah ukuran 10x20x60. Berdasarkan data teknis pengalaman di lapangan, 1 meter persegi dinding menghabiskan 4 kg semen mortar dengan ukuran bata ringan 10x20x60. Sedangkan kebutuhan airnya adalah 1 liter per 5 kg semen. Contoh perhitungannya sebagai berikut:

Dinding dengan panjang 25 meter dan tinggi 4 meter membutuhkan semen mortar dan air untuk perekat bata ringan dengan perhitungan berikut:

Luas dinding = 25 m x 4 m = 100 m2

Kebutuhan total = 100 m2 x 4kg/m2 = 400 kg

Jika dikonversikan dalam zak = 400 / 40 = 10 zak (1 zak = 40 kg).

Air yang dibutuhkan adalah 400 kg / 5 kg = 80 liter

Cara menghitung jumlah kebutuhan semen mortar diatas sangat sederhana untuk dilakukan. Tebal semen instan untuk perekat bata ringan rata-rata sekitar 3 mm. Jika lebih dari itu maka kemungkinan kebutuhan semen akan lebih besar per meter perseginya. Pengaplikasian yang baik sangat mempengaruhi hasil dari pasangan dinding. Jika tidak dilakukan pengecekan dan pengawasan secara ketat kadang ditemukan bagian pada dinding yang retak-retak

Kelebihan Dan Kekurangan Bata Ringan

Sebelum anda menggunakan bata ringan akan lebih baik jika anda mengetahui kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu. Kekurangan dan kelebihan dari bata ringan ini diperoleh beradasarkan perbandingan dengan material lain seperti batu merah dan batako.

Kelebihan Bata Ringan

Kelebihan bata ringan antara lain:

  • Bata memiliki bentuk dan ukuran yang sama sehingga dapat diperhitungkan dengan matang dalam penyusunan
  • Membutuhkan siar dalam jumlah kecil
  • Pemasangan lebih cepat sehingga menghemat biaya operasional
  • Beban struktur lebih kecil karena ringan
  • Kuat dalam tekanan tinggi
  • Mudah dipindahkan
  • Tidak membutuhkan pasir sehingga pekerjaan plasteran lebih bersih
  • Bangunan menjadi kedap suara
  • Tidak membutuhkan plasteran yang tebal

Kekurangan Bata Ringan

Sedangkan, kekurangan bata ringan antara lain:

  • Membutuhkan perekat khusus yaitu semen instan
  • Membutuhkan tenaga pemasang yang sudah berpengalaman dalam memasang bata ringan
  • Menyisakan bata ringan yang terbuang akibat pemotongan
  • Proses pengeringan lama ketika terkena air
  • Bata ringan cenderung lebih mahal dibandingkan bata biasa
  • Hanya toko bangunan besar atau distributor yang menyediakan
  • Pembelian harus dilakukan dalam jumlah yang banyak
  • Semen mortar hanya dapat ditempelkan dengan roskam bergerigi
  • Bata ringan dengan kualitas rendah yang dapat menyebabkan air rembesan merusak cat

Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda..