Perbedaan Material pada Mutu Beton

perbedaan material pada mutu beton

Beton menjadi salah satu material yang populer digunakan untuk konstruksi. Faktanya ada beberapa jenis beton yang tersedia di pasaran, di mana beton cor menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir. Kepopuleran beton cor ini tentu tidak lepas dari praktisnya pemakaian yang membuat konstruksi bangunan berjalan lebih cepat. Nah, apakah Anda tahu bahwa perbedaan material pada mutu beton akan berpengaruh pada kekuatannya? Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai perbedaan material pada mutu beton:

Beton Kelas I atau Beton Non Struktural

Jenis beton yang pertama ini biasa digunakan untuk pekerjaan non structural. Pelaksanaannya pun tidak membutuhkan keahian khusus. Pengawasan yang dibutuhkan juga bersifat ringan dengan fokus pada mutu bahan saja. Jadi, pada beton kelas I ini kekuatan tekanan beton tidak terlalu menjadi syarat utama.

Jika Anda belum tahu, mutu beton kelas I ini juga sering disebut B0. Sesuai dengan kelasnya, beton ini tergolong ekonomis dengan tebal sekitar 5-7 cm. Pada dasarnya campuran mutu beton kelas I ini menggunakan Fly Ash dan Non Fly Ash. Fly Ash sendiri biasa digunakan untuk meminimalisir pengguaan semen. Komposisi material pada beton kelas I ini adalah Semen 274 kg, Pasir 1012 kg, Split/Kerikil 0 Kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.97.

Beton Kelas II

Jenis beton yang kedua ini biasa digunakan untuk pekerjaan structural. Penggunaannya sendiri membutuhkan keahlian yang cukup dan pengawasan dari ahli. Berbeda dengan beton kelas I, beton kelas II ini melalui pengawasan mutu yang sangat ketat secara berkelanjutan. Tak hanya itu, kekuatan tekanan beton juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

Beton kelas II sendiri tersedia dalam berbagai mutu standar seperti B1, K125, K175 hingga K500. Nama-nama sebutan untuk beton kelas II ini bukannya tidak memiliki makna. Misalnya K175, nama ini berarti bahwa si beton memiliki kekuatan tekanan 175 kg per meter persegi. Bagaimana dengan komposisi material pada mutu beton kelas II ini?

  • Beton K175 terdiri dari semen 326 kg, Pasir 760 kg, Kerikil 1029 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.66
  • Beton K200 standar terdiri dari semen 352 kg, Pasir 731 kg, Kerikil 1031 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.61
  • Beton K255 standar terdiri dari semen 371 kg, Pasir 698 kg, Kerikil 1047 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.58
  • Beton K250 standar terdiri dari semen 384 kg, Pasir 692 kg, Kerikil 1039 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.56
  • Beton K300 standar terdiri dari semen 413 kg, Pasir 681 kg, Kerikil 1021 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.52
  • Beton K350 standar terdiri dari semen 448 kg, Pasir 667 kg, Kerikil 1000 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.48
  • Beton K400 standar terdiri dari semen 466 kg, Pasir 654 kg, Kerikil 990 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.46
  • Beton K500 standar terdiri dari semen 480 kg, Pasir 650 kg, Kerikil 1000 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.50

Beton Kelas III atau Beton Struktural

Terakhir ada beton kelas III yang biasa digunakan untuk pekerjaan structural. Idealnya beton kelas III ini memiliki kekuatan tekanan lebih dari K125. Penggunaan beton jenis ini juga dibutuhkan keahlian khusus dan bahkan dibutuhkan laboratorium dengan peralatan yang lengkap. Tak cukup sampai disitu, proses pengerjaannya juga harus dilakukan oleh tenaga ahli dan pengawasan mutunya harus dilakukan secara terus menerus.

Tabel Konversi Umur Beton

tabel konversi umur beton

Ada banyak hal yang bisa diulas dari topik beton. Material bangunan yang satu ini memang memiliki keunikan dan kerumitan tersendiri. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan beton adalah mutu beton itu sendiri. Mutu beton menjadi salah satu hal yang harus diuji dan dibuktikan sebelum beton dilepas ke konsumen. Untuk menguji mutu beton, idealnya pengujian dilakukan saat beton berumur 28 hari. Lalu apakah pengujian tidak bisa dipercepat?

Tabel Konversi Umur Beton dari PBI

Faktanya, terkadang konsumen meminta hasil yang lebih cepat sementara idealnya kita harus menunggu hingga 28 hari terlebih dahulu sebelum beton siap diuji mutunya. Selain tuntutan konsumen, ada penyebab lain yang membuat beton bisa diuji sebelum umurnya 28 hari misal untuk mengetahui rancangan Job Mix Formula, keperluan bekisting hingga kelengkapan laporan monitoring mutu beton oleh QC beton.

Pada dasarnya PBI telah menyatakan bahwa meskipun umur beton belum mencapai 28 hari, tapi pengujian tetap bisa dilakukan di mana hasil pengujian ini akan dikonversi ke umur 28 hari dengan menggunakan faktor yang ditetapkan oleh PBI. Faktor-faktor yang ditetapkan oleh PBI ini adalah sebagai berikut:

Umur Beton (Hari) Faktor Konversi
3 0.4
7 0.65
14 0.88
21 0.95
28 1

Lalu bagaimana cara membaca atau memahami tabel konversi umur beton dari PBI ini?

Contoh Perhitungan

Untuk lebih mudah dalam memahami dan menggunakan tabel konversi umur beton ini, maka berikut ada contoh penggunaannya.

Misalkan ada rancangan campuran mutu beton dengan rencana kuat tekan K350. Setelah menyiapkan beton yang akan dijadikan sampel, maka dilakukanlah pengujian mutu saat beton berusia 7 hari. Dari proses pengujian diperoleh bahwa saat usia beton 7 hari maka hasil dari mutu beton adalah 210 kg/cm2. Nah, setelah melihat tabel konversi umur, untuk mendapatkan mutu K350 pada beton umur 7 hari maka minimal harus mencapai 0.65 x 350 yaitu 227.5 kg/cm2. Hasil uji yaitu 210 kg/cm2 ternyata lebih kecil dari perhitungan tabel konversi. Jadi ini menunjukkan bahwa beton tersebut tidak akan bisa memenuhi kriteria untuk mencapai K350.

Lalu bagaimana jika kita ingin menggunakan beton berusia 21 hari untuk K500? Anda hanya perlu menghitung 0.95 x 500 yaitu 475. Dari angka ini, Anda harus melihat hasil uji mutu beton saat beton berusia 21 hari. Jika hasilnya ternyata sama atau lebih besar dibandingkan 475 maka itu berarti beton tersebut layak dan sesuai dengan rencana untuk K500. Sebaliknya, jika nilai uji mutu beton tidak mencapai angka 475, maka beton dianggap gagal dan tidak layak untuk memenuhi kriteria K500.

Bagaimana, mudah bukan untuk menggunakan tabel konversi umur beton di atas?

Terlepas dari tabel konversi dari PBI di atas, sebenarnya Anda menggunakan umur beton di luar tabel tersebut. Namun perlu diingat bahwa perhitungannya memang sedikit lebih rumit. Tapi apakah ada pihak yang menggunakan konversi di luar faktor yang dirilis oleh PBI? Jawabannya tentu ada. Sebagai contoh para praktisi dan laboratorium beton milik instansi pendidikan serta perusahaan beton readymix seringkali menggunakan faktor umur konversi di interpolasi antara umur 7 dan 14 hari.

Lalu bagaimana cara mengetahui faktor konversi di umur beton selain 3, 7, 14, 21 dan 28 hari? Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:

Faktor Konversi Umur (x) = 0,00006x3 – 0,00431x3 + 0,10087x + 0,13402

Huruf x dirumus ini bisa Anda ganti sesuai dengan umur beton yang diuji.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda..

 

Tabel Kuat Tekan Beton

tabel kuat tekan beton

Setelah sebelumnya kita sudah mengulas tentang pengertian uji kuat tekan beton, maka kali ini kita akan membahas kelanjutannya yaitu tentang tabel kuat tekan beton. Tabel ini dibuat untuk mempermudah pihak-pihak yang membutuhkan informasi lebih cepat. Lalu seperti apa sih tabel kuat tekan beton ini?

Tabel Kuat Tekan Beton

Beton sendiri merupakan suatu massa padat yang terdiri dari campuran agregat, semen, air dan bahan tambahan lain jika diperlukan. Anda harus tahu bahwa dalam proses pembetonan sendiri ada banyak hal yang harus diperhatikan di mana salah satunya adalah kekuatan beton. Kekuatan beton ini bisa dilihat dari kuat tekan si beton yang sesuai dengan ketentuan dalam JMD.

Dalam pembahasan kuat tekan beton dan mutu beton, kita akan sering menemui istilah f’c dan K. Apa sih f’c dan K tersebut?

Mutu Beton f’c

Istilah f’c merujuk pada mutu beton f’c yang biasanya dinyatakan menggunakan satuan MPa. Jadi misalkan Anda melihat catatan bahwa suatu beton ditulis dengan mutu f’c 24 MPa maka ini berarti kuat tekan beton tersebut adalah 24 MPa pada umur 28 hari dengan benda uji berupa silinder ukuran diameter 15 cm x tinggi 30 cm. Rumusnya adalah 1 Mpa + 1 N/mm2 = 10,2 kg/cm2.

Mutu Beton K

Istilah K merujuk pada mutu beton K yang biasanya dinyatakan dengan satuan kg/cm2. Misalkan Anda melihat catatan beton dengan mutu K450 ini berarti kuat tekan beton tersebut adalah 450 kg/cm2 pada umur 28 hari dengan benda uji berupa kubus ukuran diameter 15 x 15 x 15 cm.

Jadi mutu beton f’c ini berlaku untuk benda uji berupa beton yang berukuran tinggi 30 cm dan diameter 15 cm. Sebaliknya, mutu beton K hanya berlaku untuk benda uji berupa beton berbentuk kubus dengan ukuran diameter 15 x 15 x 15 cm saja.

Nah, berikut ini adalah tabel kuat tekan beton yang bisa Anda gunakan untuk menghitung:

Mutu Beton Kuat Tekan
Kg/cm2 MPa
K-225 225 18
K-250 250 20
K-275 275 22
K-300 300 24
K-350 350 28
K-400 400 32
K-450 450 36
K-500 500 40

Mempersiapkan Beton untuk Diuji Kuat Tekan

Sebagai informasi tambahan berikut akan dijelaskan beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mempersiapkan beton yang diuji.

  • Siapkan campuran beton segar yang akan diuji. Isi ke dalam cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis. Anda bisa menggunakan cetakan silinder ataupun kubus.
  • Setiap lapisan adukan beton yang masuk, pastikan untuk memadatkannya dengan 25x tusukan merata. Pastikan tongkat pemadat menyentuh dasar cetakan saat lapisan pertama dibuat. Untuk lapisan kedua dan ketiga, cukup memasukkan tongkat pemadat hingga ¼ bagian lapisan sebelumnya.
  • Anda bisa mengetuk sisi-sisi cetakan sampai rongga tusukan tertutup sempurna saat pemadatan sudah selesai dilakukan. Ratakan permukaan dan tutup dengan bahan anti karat serta kedap air. Diamkan cetakan hingga 24 jam di tempat yang tidak ada getaran.
  • Bersihkan beton yang akan diuji dan catat berat serta ukurannya. Jangan lupa untuk memberi lapisan mortas belerang di bagian bawah dan atas beton ya.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda..

Apa Itu Kuat Tekan Beton?

kuat tekan beton

Beton menjadi salah satu material bangunan yang sering dipilih oleh masyarakat dalam konstruksi bangunan. Material ini dipilih bukan tanpa alasan, faktanya ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh beton yang mana tidak dimiliki material lain. Kekuatan beton menjadi salah satu keunngulan terbaik dari material ini. Beberapa dari Anda mungkin tidak menyadari apa itu kekuatan beton atau kuat tekan beton1. Simak ulasannya di sini ya..

Kuat Tekan Beton

Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan. Jadi dalam proses pengujiannya, benda yang berasal dari beton akan ditekan menggunakan mesin tekan untuk melihat seberapa jauh kekuatan tekanannya.

Pada dasarnya, kuat tekan beton menjadi sifat yang paling penting dalam kualitas beton dibandingkan dengan sifat lainnya. Hal ini karena banyak sifat-sifat fisik utama beton bisa ditentukan dari berbagai kuat tekan beton seperti kuat geser beton, modulus elastisitas beton, kuat tarik belah beton, syarat kedap air, syarat keawetan beton dan lain sebagainya.

Faktor yang Mempengaruhi Kuat Tekan Beton

Mengingat pentingnya informasi mengenai kuat tekan beton, maka selanjutnya kita akan mengulas tentang beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kekuatan beton itu sendiri. Sebenarnya ada 3 faktor yang bisa mempengaruhi kekuatan beton yaitu:

  • Sifat dan Proporsi Campuran Beton

Faktor pertama ini menjadi tindakan awal dalam proses pembuatan beton untuk mencapai mutu yang diinginkan. Anda tentu tahu bahwa setiap komponen yang diperlukan dalam campuran beton memiliki peranan penting. Namun ada beberapa sifat dan proporsi yang memiliki pengaruh dominan yaitu rasio air/semen, tipe semen, air campuran, agregat dan bahan tambahan.

  • Kondisi Pemeliharaan

Faktor yang kedua adalah kondisi pemeliharaan yang dilakukan setelah beton selesai dibuat. Meski menjadi salah satu material terkokoh namun bukan berarti beton tidak membutuhkan pemeliharaan. Faktanya, pemeliharaan secara berkala tetap perlu dilakukan agar beton berada di kondisi yang prima.

  • Faktor Pengujian

Dari mana Anda bisa tahu nilai kuat tekan beton? Sebelum dipasarkan atau diantar kepada pemesan, setiap beton akan melalui proses pengujian. Pengujian ini biasa disebut dengan uji kuat tekan beton dan selalu dilakukan agar kita bisa tahu apakah kekuatan beton sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan yang direncanakan.

Pengujian ini sendiri biasanya dilakukan pada material beton segar yang berbentuk kubus atau silinder, di mana material beton ini sudah mewakili campuran beton. Jangan lupa unyuk mencatat berat dan ukuran beton yang akan diuji. Selanjutnya, siapkan alat uji tekan beton. Anda harus tahu bahwa alat ini memang dirancang secara khusus untuk menguji kuat beton. Jadi Anda tidak boleh asal menguji kekuatan beton dengan cara atau alat lain.

Jika alat sudah siap, maka Anda bisa meletakkan beton yang akan diuji tepat di bagian tengah mesin uji. Operasikan mesin dengan penambahan beban yang konstan antara 2kg/cm2 sampai dengan 4kg/cm2 per detiknya. Lakukan uji tekanan ini hingga beton yang diuji hancur dan pastikan Anda mencaat semuanya termasuk beban maksimum, kondisi beton uji hingga gambar bentuk pecahannya selama pengujian berlangsung.

Lalu kapan uji kuat tekan beton ini biasanya dilakukan? Waktu ideal untuk melakukan uji kuat tekan beton adalah saat beton berusia 3 hari, 7 hari dan 28 hari dengan minimal pengujian pada 2 beton setiap kali pengujian dilakukan.

Pengertian Jalan Tol

Jalan tol biasa dikenal di indonesia dengan istilah jalan bebas hambatan yang tujuannya untuk mempersingkat waktu tempuh anda dari satu tempat ke tempat lainnya. Seperti namanya jalan tol memang dibuat bebas hambatan sehingga kendaraan biasa melaju dalam kecepatan tinggi diatas 40 km/jam. Kendaraan yang bisa melalui jalan tol sendiri terdiri dari mobil, truk hingga bus. Untuk dapat melewati jalan tol biasanya pengemudi akan dikenakan tarif tertentu yang bisa dilakukan saat memasuki gerbang tol. Apabila dahulu anda bisa membayar tiket tol dengan uang cash namun kini menggunakan e-toll card. E-toll card yakni sebuah kartu yang berisi sejumlah dana yang bisa digunakan untuk membayar tarif tol.

Sejarah Jalan Tol

Jalan tol sendiri sudah ada sejak zaman babylonia dimana kala itu rezim Ashurbanipal  pada abad ke 7 sebelum masehi berkuasa. Setelahnya jalan tol mulai dibangun di benua Eropa seperti Inggris hingga zaman kekaisaran romawi pada abad ke 14-15. Abad ke 19 jalan tol biasanya pertama kali di Eropa yang memiliki jalur terpanjang yakni sepanjang 50 km. Pada abad ke-21 tol mulai masuk ke Indonesia dan menugaskan PT.Jasa Marga sebagai pihak kontraktor yang membangun jalan raya yang didanai pemerintah.

Fungsi Jalan Tol

Sumber : https://asset-a.grid.id/

Fungsi tol sendiri juga beragam tak hanya mempersingkat jalur distribusi saja. manfaat tol dapat dirasakan secara makro maupun mikro. Berikut beberapa manfaat dari jalan tol yang bisa anda simak dibawah ini :

  1. Menghemat Waktu dan Bahan Bakar

Jalan tol mampu menghemat waktu anda dalam hal distribusi. Walau jalan tol berbayar namun sebanding dengan manfaat yang anda dapatkan. Selain menghemat waktu jalan tol juga bisa memperkecil biaya bahan bakar yang dikeluarkan. Jalan yang diambil lebih mulus sehingga tidak merusak kendaraan anda.

  1. Membuka Lowongan Kerja

Jalan tol juga memiliki manfaat membuka lowongan kerja untuk manajemennya. Tentunya dibutuhkan petugas keamanan, staf kantor, kebersihan dan lainnya sehingga mampu menyerap tenaga kerja dari warga sekitar tol itu sendiri. Adanya jalan tol juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Mempermudah akses dan menaikkan harga asset yang ada disekitarnya seperti harga rumah yang dekat dari jalan tol itu sendiri.

  1. Pemerataan Pembangunan

Adanya jalan tol merupakan wujud pemerataan jalan tol yang dilakukan pemerintah ke berbagai wilayah Indonesia. hal ini juga menunjukkan adanya keadilan yang didapatkan oleh semua masyarakat di tanah air. Adanya jalan tol bisa jadi wujud kerja keras pemerintah dalam memfasilitasi warga negara agar lebih nyaman tinggal di tanah air.

  1. Mengurangi Macet

Adanya jalan tol juga mampu mengurangi macet yang terjadi pada waktu tertentu.  Jalan tol bisa jadi jalan alternative bagi masyarakat yang ingin menuju destinasi yang dituju lebih cepat dan tanpa hambatan. Adanya jalan tol juga menjadi wujud peningkatan keamanan dunia transportasi.  Jalan tol menjadi solusi dalam hal tingkat mobilitas yang tinggi dan menyeimbangkan laju pertumbuhan penduduk di berbagai propinsi di tanah air.

  1. Mengurangi Kecelakaan

Jalan tol bisa jadi pencegah terjadinya kecelakaan karena berkurangnya hambatan yang ditemui pengendara sewaktu perjalanan. Tak hanya itu saja jalan tol bisa digunakan untuk meningkatkan industry dengan mempercepat waktu distribusi produknya.  Jalan tol membantu meningkatkan destinasi wisata karena akses transportasi yang mudah dan nyaman.

Bagaimana anda sudah pahamkan dengan fungsi dari jalan tol dan pengertiannya ?