Concrete pump atau pompa beton adalah alat yang digunakan untuk mendorong hasil cairan beton yang sudah diolah di truk molen atau mixer truck disalurkan ke titik pengecoran.
Belum diketahui kapan pertama kali alat ini mulai digunakan, namun hak paten pertama concrete pump ini dimiliki oleh Amerika pada tahun 1913 yang kemudian negara-negara Eropa dan Amerika terus melakukan riset untuk menyempurnakan alat ini . Pengembangan dan penelitian concrete pump masih terus dilakukan sampai sekarang dan setiap pembuatan alat ini harus melalui lisensi dari negara Amerika, Perancis, Belanda dan Inggris sebagai penemu dan pemegang hak ciptanya.
Definisi concrete pump
Concrete pump adalah sebuah alat yang terbagi menjadi 3 bagian penting, yaitu:
- Trailer, bagian ini merupakan bagian utama dan terpenting dari concrete pump karena berfungsi untuk membawa boom pump dan line pump.
- Boom pump, terdiri dari truk dan kerangka penyangga. Bagian ini digunakan untuk menuangkan beton ke cetakan yang siap untuk di cor, dimana biasanya cetakan ini berada diposisi yang tinggi.
- Line Pump, merupakan pipa penyaluran pada saat beton dipompa. Alat ini tidak hanya untuk mengalirkan beton tapi juga bisa memompa jenis material lain seperti semen, kapur ataupun mortar.
Cara kerja concrete pump
Concrete pump merupakan bagian dari tahapan panjang proses pengecoran. Dimulai dari proses pengadukan hingga disalurkan ke titik pengecoran. Bagaimana cara kerjanya, mari kita bahas.
- Semen, kerikil, pasir dan air yang merupakan bahan dasar dari adukan semen diproses oleh truk molen.
- Hasil adukan dialirkan ke dalam concrete pump hopper atau gerbong utama penyimpanan hasil adukan.
- Adukan beton dipompa oleh mesin hingga naik ke saluran pipa concrete pump.
- Bagian ujung yang merupakan saluran keluaran beton dikendalikan manual oleh operator agak penempatan adukan bisa tepat sasaran serta lapisan beton bisa merata.
- Ada bagian lain dari concrete pump yang dikendalikan oleh operator dari jarak jauh dengan menggunakan remote control.
- Setelah adukan beton sudah memenuhi seluruh bagian cetakan, maka perlu diratakan lagi agar tidak ada ruang udara kecil yang terjebak di dalam adukan beton. Proses ini dilakukan manual oleh tenaga manusia.
Jenis-jenis concrete pump
Ada beberapa jenis dari concrete pump yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi serta jenis bangunan atau proyek yang dikerjakan.
- Concrete pump mini, merupakan jenis pompa beton dengan ukuran ringkas dan mudah dalam mengaplikasikannya, concrete pump ini biasa digunakan untuk proyek dengan akses yang hanya bisa dilewati oleh mini truck. Dengan pompa yang memiliki panjang 20 meter, penggunaan concrete pump jenis ini cocok proyek pembangunan pemukiman standar yang hanya memiliki ketinggian 1 atau 2 lantai.
- Concrete pump standar, pompa dengan spesifikasi concrete pump pressure di kisaran 4 mpa (40 bar) sampai 7 mpa (70 bar) dan memiliki panjang 28 meter ini cocok untuk pembangunan rumah bertingkat, ruko, restoran, gudang dan bangunan lain yang memiliki ketinggian kurang dari 20 meter.
- Concrete pump long boom, jenis pompa yang memiliki panjang boom 32 meter serta tingkatan concrete pump pressure di kisaran 8 mpa (80 bar) hingga 40 mpa (400 bar) biasa digunakan untuk jenis proyek pembangunan perkantoran, kolam renang, ruko dan gedung yang memiliki tinggi hingga 7 lantai atau bangunan dengan ketinggian sampai 15 meter.
- Concrete pump portable, biasa disebut juga dengan nama pompa kodok. Pompa beton jenis ini merupakan jenis pompa yang paling luas jangkauannya. Biasa digunakan untuk jenis proyek outdoor seperti pembuatan waduk, bendungan, pelabuhan, tower telekomunikasi dan segala jenis proyek yang biasanya harus melewati jalur yang sempit hanya selebar mobil pribadi. Aplikasi pompa ini mampu menggunakan pipa dengan jarak maksimal 100 meter.
- Vibrator, alat ini merupakan salah satu bagian terpenting. Fungsi dari alat ini adalah sebagai alat pemadat beton agar dapat mengurangi rongga di dalam cetakan beton. Sehingga mengurangi resiko keropos pada struktur bangunan.