Sebagai negara yang dikelilingi oleh gunung aktif maka hal yang lumrah jika Indonesia rawan dengan gempa bumi. Beberapa tahun belakangan ini bahkan gempa bumi menghancurkan beberapa kota dan wilayah di Indonesia bagian tengah. Sebenarnya ada beberapa cara dalam menghadapi gempa bumi ini salah satunya ialah membangun bangunan tahan gempa.
Bangunan tahan gempa ini memiliki ciri-ciri khusus diantaranya ialah sebagai berikut :
Kualitas Tanahnya Baik
Untuk membangun bangunan tahan gempa perlu memperhatikan pula kualitas tanahnya. Tanah yang baik untuk dibangun pondasi bangunan diatasnya haruslah memiliki kepadatan yang baik. Tanah tersebut tebal atau keras sehingga saat terjadi getaran tinggi permukaan tanah tidak ikut rusak. Salah satu contoh tanah padat ialah pasir tanah liat dan kerikil berpasir.
Memakai Beton Bertulang
Bangunan tahan gempa umumnya memakai beton bertulang. Beton bertulang ini berguna menahan beban inersia gempa. Penggunaan beton bertulang ini perlu dihitung secara seksama agar tahan akan guncangan. Beton sendiri bisa dibuat dengan campuran air, semen, kerikil dan pasir halus.
Pondasinya Kuat, Struktur Bangunannya Simetris
Pondasi juga menjadi bagian terpenting dalam bangunan sebab menahan bangunan yang ada diatasnya. Kedalaman minimum dari pondasi yang dibangun haruslah 60 hingga 75 cm. Tidak lupa lengkapi angkur dengan diameter 12 mm dan panjang 20-25 cm. bangunlah bangunan anda dengan tidak terlalu banyak aksen atau bentuknya simetris agar tahan gempa.
Menggunakan Material Bangunan yang Minimal
Bangunan tahan gempa menggunakan material yang minimal. Umumnya bahan yang dipakai seperti bata ringan, semen mortar dan baja ringan yang memiliki berat yang tidak begitu berat dibandingkan dengan batu bata maupun batako.
Standar Bangunan Anti Gempa
Seperti yang diulas melalui ciri-ciri bangunan tahan gempa maka standar untuk membangun konstruksi tahan gempa sendiri tidak sama dengan bangunan pada umumnya. Bahan bangunan yang sering dipakai dalam membangun kontruksi tahan gempa ialah bahan semen mortar dan baja ringan. Baja ringan selain ringan juga mampu memaksimalkan penggunaan genteng. Mortar sendiri merupakan bahan campuran dari semen, batu kapur dan pasir. Apabila anda mencampurnya dengan air maka akan mengental dan pekat dibandingkan mortar sendiri. semen mortar sendiri juga tahan api sehingga mampu menahan panas matahari.
Bagian atapnya biasa memakai papan dan GRC yang anti roboh ketika gempa terjadi. Bagian amping terbuat dari susunan bata yang komposisinya satu adukan semen dibanding dengan 4 pasir dan diplester. Struktur bangunan tahan gempa sendiri penempatan massa struktur walau terpisah tetap bisa saling berinteraksi.
Tips Berlindung Saat Gempa Terjadi
Tidak hanya bangunan tahan gempa saja yang perlu diperhatikan namun juga ada beberapa hal yang perlu anda lakukan saat gempa terjadi. Beberapa hal tersebut diantaranya ialah sebagai berikut :
Pastikan Kompor Mati
Pastikan kompor anda dalam keadaan mati atau sumber api dimatikan. hal ini untuk mencegah terjadinya kebakaran pada bangunan
Cari Tempat Berlindung
Selanjutnya segera carilah tempat perlindungan yang bisa melindungi anda dari benda yang jatuh. Apabila berada dalam ruangan bisa berlindung di bawah meja yang kuat. Perhatikan pecahan kaca yang mampu membahayakan diri.
Hindari Memakai Lift
Saat anda sudah merasa guncangan segera keluar dari lift atau bangunan. Pakai interphone untuk panggilan darurat jika sudah berada didalam lift . apabila sedang berkendara maka segera parkir di tempat yang kosong dan jauh dari pepohonan.