Pondasi ialah komponen utama dalam pembangunan segala jenis bangunan yang letaknya dipaling dasar dari bangunan tersebut. Fungsi dari pondasi sendiri ialah untuk menguatkan bangunan tersebut dan menjaga agar tidak terjadi pergeseran yang membuat bangunan ambruk. Pondasi membantu pergerakan air . Hal ini membuat bangunan akan dapat kokoh berdiri dikala hujan datang ataupun banjir.pondasi rumah juga memiliki fungsi menyesuaikan kontur tanah dan gangguan atas zat organik dan anorganik yang mungkin terjadi. Ketika anda membangun pondasi yang kuat maka bangunan akan bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Membangun Pondasi
Sebenarnya ada beberapa syarat yang dipenuhi saat membangun pondasi rumah. Apabila syarat ini tidak dipenuhi maka besar kemungkinannya bangunan rumah anda akan mudah sekali hancur. Syarat pondasi tersebut diantaranya ialah sebagai berikut :
- Pondasi haruslah tahan korosi, rotasi, gelincir hingga kekuatan geser.
- Bentuk dan kontruksi pondasi tersebut juga harus kokoh dan mampu menahan bebas bangunan yang ada diatasnya
- Tanah dasar untuk pondasi juga harus kuat dan keras sehingga sangat stabil dijadikan dudukan pondasi
- Kedalamannya juga memadai dan dibawah daerah volume perubahan musiman
- Material untuk membangun pondasi dibuat drai bahan yang tahan lama serta tidak mudah hancur
Jenis Pondasi Rumah
Ada beberapa jenis pondasi yang dipakai saat ini. jenis pondasi tersebut diantaranya ialah sebagai berikut :
- Pondasi Bored Pile
Jenis pondasi ini sangat cocok bagi tanah keras yang terletak pada kedalaman 20 meter kebawah. Pondasi bored pile termasuk dalan tipe pondasi dalam. Pondasi ini juga lebih irit dalam memakai material beton ketimbang jenis pondasi lainnya. Untuk membuat pondasi ini mula-mula akan dibuatkan lubang dengan pengerukkan lalu dilakukan pengcoran beton bertulang. Perlu perhitungan yang tepat dalam membuat pondasi bored pile pasalnya semen yang dijadikan pelekat sering larut kedalam tanah.
- Pondasi Tapak
Selanjutnya ada pondasi tapak yakni pondasi yang dibuat dalam berbagai bentuk seperti melingkar, persegi atau persegi panjang. Pondasi tapak biasa digunakan untuk lahan yang lembek dan struktur bangunan yang tinggi seperti pada gedung bertingkat. Pondasi ini biasa terdiri dari beton bertulang yang memiliki ketebalan seragam. Pondasi tapak tak hanya bisa diterapkan pada tipe pondasi dangkal saja namun juga dalam pondasi dalam.
- Pondasi Sumuran
Untuk tempat yang sempit biasanya digunakan pondasi sumuran sebagai solusi pondasinya. Umumnya memakai beton berukuran 60-80 cm dengan kedalaman 1-2 meter. Dari smeua jenis pondasi diatas pondasi inilah yang paling rumit dan sulit untuk dikerjakan. Terlebih pondasi ini juga boros adukan beton sehingga hanya dipakai untuk tanah yang kurang stabil saja.
Pengaruh Kondisi Tanah Pada Pondasi
Ada beberapa pengaruh yang bisa ditimbulkan dari kondisi tanah dimana bangunan akan didirkan. Untuk mempermudah perancangan pondasi maka kenali dahulu jenis pondasi pada tanah berikut ini:
Tanah Lempung
Seperti kita ketahui tanah lempung mudah menyatu dengan air sehingga perancangan pondasinya juga sulit dilakukan. Untuk jenis tanah ini sebaiknya menggunakan tipe pondasi dalam agar pondasi tetap kuat walau iklim sedang hujan sekalipun.
Tanah Batu
Tanah batu memiliki sifat yang keras sehingga mudah untuk membuat pondasi diatasnya. Biarpun begitu ada beberapa jenis batuan yang tidak ramah untuk dibangun pondasi seperti batu kapur sehingga perlu perhitungan yang tepat.
Tanah Lanau
Tanah lanau ialah tanah yang merupakan tanah peralihan pasir dan lempung. Tanah jenis ini mampu membuat penurunan pondasi karena kurang padat.