Apa Saja Penyebab Kerusakan Beton Bertulang

Beton adalah komponen bangunan yang sering dipilih karena memiliki kekuatan yang mumpuni. Selain itu biayanya juga cukup terjangkau dibandingkan bahan lain dengan kekokohan yang sama. Akan tetapi, kerusakan beton bertulang ada kemungkinan dapat terjadi.

Apa saja faktor yang dapat menjadi penyebab kerusakan beton bertulang? Ada beberapa hal yang dapat menjadi pemicu kerusakan baik ringan sampai dengan berat. Tentu Anda tidak ingin mengalaminya bukan?

Penyebab Kerusakan Beton Bertulang yang Umum Terjadi

Dilansir dari presentasi oleh BPSDM Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI dan sumber lainnya, ada beberapa daftar kerusakan beton beserta penyebabnya.

1. Retak

Keretakan beton dapat terjadi akibat beban berlebih yang diterima oleh beton, benturan, karbonasi, sampai dengan tumbuhan liar yang merambat di badan beton. Semua ini dapat menjadi penyebab komponen bangunan ini menjadi retak.

Sementara itu ada dua jenis keretakan yaitu struktural dan nonstruktural. Bedanya, pada keretakan struktural adalah kondisi yang terjadi terus menerus dan menjalar perlahan. Sementara itu non struktural adalah kerusakan yang tidak menjalar.

2. Dari Sifat Beton Itu Sendiri

Proses awal saat beton dibuat memegang peranan penting terhadap daya tahannya. Karena pada tahapan inilah yang menentukan seperti apa sifat beton itu sendiri. Misalnya campuran bahan pembuatnya seperti pasir, air, semen, dan kerikil yang kurang ideal akan berdampak buruk pada beton.

Sementara itu dapat pula terjadi pengurangan volume saat pengerasan. Peristiwa ini dapat disebabkan oleh air yang ada pada campuran menguap sebagian sehingga mempengaruhi volume dan akhirnya beton akan rusak atau retak.

3. Korosi Akibat Paparan Air Laut

Salah satu kerusakan yang umum terjadi pada beton bertulang adalah korosi atau karat. Akan tetapi penyebab dari karat itu sendiri dapat bermacam-macam. Salah satu faktor paling signifikan adalah paparan terhadap air laut.

Pada Laporan Akhir Kerusakan Beton Bertulang Jembatan Akibat Lingkungan Korosif oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, terdapat pembahasan mengenai pengaruh kimiawi air laut.

Senyawa kimia di dalam air laut dapat berbeda tergantung pada lokasi dan limbah apa saja yang mengkontaminasinya. Senyawa ini memiliki sifat merusak, sehingga apabila beton terpapar pada air laut dapat menyebabkan menjadi lapuk bahkan karat pada tulangan baja.

4. Suhu

Penyebab kerusakan beton bertulang berikutnya adalah suhu. Dalam hal ini adalah suhu campuran di dalam beton ketika terjadi perkerasan. Saat campuran beton mengeras maka akan timbul reaksi dari air dan semen yang meningkat. Apabila suhu pada campuran ini terlalu tinggi maka apabila beton mengeras akan timbul keretakan.

Maka dari itu penting sekali untuk memperhatikan tinggi suhu saat proses pencampuran beton untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

5. Bahan Baku yang Kurang Baik

Kerusakan beton bertulang seringkali terjadi karena material penyusunnya yang kurang berkualitas. Misalnya adanya kandungan agregat yang kurang bersih. Apabila ada kotoran seperti lumpur di dalamnya dapat menyebabkan ikatan mudah terlepas. Apabila hal ini terjadi maka retakan akan mudah muncul saat beton mengering.

6. Proses yang Kurang Baik

Selain dari material pembuatnya, kerusakan beton juga dapat terjadi akibat prosesnya yang kurang baik. Contohnya ketika beton mengeluarkan banyak air saat perkerasan. Jika ini terjadi maka harus dilakukan pengawasan dan perawatan agar pengeluaran air itu tidak berlebihan.

Akan tetapi seringkali perawatan tidak dilakukan yang berakibat timbulnya retakan saat beton terbentuk. Maka dari itu saat tahap pengerasan ini diperlukan SDM yang memahami bagaimana proses pembentukan beton.

Itulah pembahasan singkat mengenai penyebab kerusakan beton bertulang yang kerap terjadi. Pastikan untuk benar-benar memperhatikan mulai dari proses pembentukan, material, sampai pengawasan agar mendapatkan beton berkualitas, kuat, dan tahan lama.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.