IMB atau Izin Mendirikan Bangunan menjadi salah satu sertifikat yang harus dipersiapkan bagi siapapun yang akan mendirikan bangunan. IMB biasanya ndikeluarkan oleh Kepala Daerah masing-masing Kota Kabupaten dengan persyaratan yang disesuaikan dengan kondisi administrative masing-masing wilayah.
Sama seperti sertifikat kepemilikan, kehadiran IMB bagi sebuah bangunan sangatlah penting. Ketika IMB sudah dikeluarkan, itu artinya kawasan tempat bangunan anda berada pada wilayah aman. Namun sayangnya, saat ini belum banyak orang yang paham tentang pentingnya IMB. Bagi sebagian besar orang, memiliki sertifikat tanah atau rumah saja sudah cukup. Padahal IMB dan sertifikat rumah memiliki fungsi yang berbeda. Sertifikat tanah atau rumah adalah bukti kepemilikan, sedangkan IMB adalah surat izin pendirian bangunan.
Bangunan Apa Saja yang Harus Memiliki IMB?
Tidak ada spesifikasi khusus bangunan seperti apa yang harus memiliki IMB. Itu artinya sebenarnya semua jenis bangunan, baik berbentuk rumah, pertokoan, ruko, perkantoran, atau apapun semua wajib memiliki IMB. Jikapun tidak, anda harus sudah bisa memastikan, jika kawasan yang akan dibangun masuk dalam zona aman atau berada diluar Garis Sepamdan (batas luar pengaman yang ditetapkan dalam mendirikan sebuah bangunan).
Cara Mengurus Izin Mendirikan Bangunan
Kepengurusan IMB sebenarnya sangat mudah. Namun sebelum memulai, ketahui bahwa IMB memiliki beberapa kategori bangunan:
IMB Rumah Tinggal
Untuk mengurus IMB tempat tinggal anda hanya perlu menyiapkan beberapa persyaratan seperti fotokopi KTP, Fotokopi SPPT, Bukti pembayaran pajak terakhir, fotokopi surat kepemilikan dan pernyataan kepemilikan tanah.
IMB Bangunan Umum (Non Rumah Tinggal, max 8 lantai)
Untuk IMB bangunan umum non rumah tinggal dengan tinggi maksimal 8 lantai ada beberapa persyaratan yang harus dipersiapkan,
- Formulir permohonan IMB yang telah diisi secara lengkap
- Surat pernyataan bermaterai bahwa tanah atau bangunan tidak dalam keadaan bersengketa.
- Surat Kuasa (Apabila kepengurusan dikuasakan)
- KTP dan NPWP (Baik Pemohon ataupun yang dikuasakan)
- Surat pernyataan keabsahan seluruh dokumen
- Bukti pembayaran PBB oleh pemilik
- Akta pendirian (apabila pemohon atas nama perusahaan/badan/ataupun yayasan)
- Sertifikat kepemilikan tanah
- Ketetapan Rencana Kota (KRK) atau RTLB
- Gambar rancangan arsitektur bangunanan (gambar situasi, denah, tampak, potongan, sumur resapan, ataupun tambahan lain jika ada)
- Gambar kontruki lengkap dengan perhitungan kontruksi beserta laporan penyelidikan tanah.
- Gambar instalasi secara lengkap (LAK/LAL/SDP/TDP/TUG)
- IPTB atau Izin Pelaku Teknis Bangunan
- IMB lama dan lampirannya (Khusus permohonan IMB perubahan atau renovasi)
IMB Bangunan Umum (Non Rumah Tinggal, lebih dari 9 lantai)
- Formulir permohonan IMB yang telah diisi secara lengkap
- KTP dan NPWP (Baik Pemohon ataupun yang dikuasakan)
- Fotokopi sertifikat tanah yang telah dilegalisir oleh notaris.
- Fotokopi pembayaran PBB tahun terakhir.
- Surat pernyataan keabsahan seluruh dokumen
- Bukti pembayaran PBB oleh pemilik
- Ketetapan Rencana Kota (KRK) atau RTLB
- Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) dari Gubernur, jika luas tanah mencapai 5000 meter persegi atau lebih.
- Gambar rancangan arsitektur bangunanan (gambar situasi, denah, tampak, potongan, sumur resapan, ataupun tambahan lain jika ada). Rancangan harus dibuat oleh arsitektur yang memiliki IPTB.
- Surat Rekomendasi hasil persetujuan Tim Penasehat Arsitektur Kota (TPAK), jika luas bangunan 9 lantai atau lebih.
- Hasil penyelidikan tanah yang dibuat konsultan.
- Persetujuan Hasil Sidang TPKB, jika tinggi bangunan 9 lantai atau lebih
- Gambar instalasi secara lengkap (LAK/LAL/SDP/TDP/TUG)
- Surat Rekomendasi UKL/UPL dari BPLHD, jika luas bangunan mencapai 2.000-000 meter persegi, serta rekomendasi Amdal jika luas bangunan lebih dari 10.000 meter persegi.
Apabila seluruh dokumen sudah siap, pemohon tinggal mendatangi loket Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) kota Administrasi dimana bangunan akan dibangun. Jika sudah, silahkan isi formulir yang diajukan secara lengkap, dan diserahkan bersama dengan persyaratan sesuai dengan jenis bangunan.
Berkas-berkas persyaratan kemudian akan diteliti dan di survey ke lokasi. Survey dilakukan untuk melihat kelayakan lokasi, dan menghitung jumlah retribusi. Jika tahap ini selesai, dan pemohon telah membayar retribusi, maka IMB akan diterbitkan.