Membuat Pot Bunga dari Beton, Bagaimana Caranya?

pot bunga dari beton

Memiliki sebuah taman yang berhiaskan bunga warna-warni dan pot cantik tentu menjadi idaman setiap orang. Pot bunga yang terbuat dari plastik cenderung rapuh akibat perubahan cuaca. Jika Anda sudah bosan dengan hal tersebut mungkit sudah saatnya Anda mempertimbangkan membuat pot bunga dari beton sendiri.

Bagi Anda yang memiliki hobi otak-atik atau melakukan DIY, membuat pot bunga dari beton cocok untuk dilakukan. Dibandingkan dengan membeli yang harganya lebih mahal, membuat pot sendiri akan lebih menghemat biaya. Selain itu juga dapat mengisi waktu luang Anda dengan berbagai kreasi pot bunga unik dari beton.

Anda bisa membuat pot bunga dari beton berbagai macam bentuk dan sebanyak yang Anda inginkan. Tentu saja hal itu bisa terwujut jika anda memiliki cetakan. Berikut langkah-langkah dalam membuat pot bunga dari beton  sendiri.

  1. Membuat atau Memilih Cetakan

Hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat pot beton adalah membuat atau memilih cetakan. Siapkan dua buah cetakan yang sama persis dengan salah satu wadah memiliki ukuran yang sedikt lebih besar. Anda bisa menggunakan ember, kaleng cat, atapun mangkok yang memiliki ukuran 5 cm lebih kecil dari pada yang satunya.

Anda juga bisa membuat cetakan sendiri dari bahan triplek bekas atau kardus untuk pot bunga beton kotak ataupun bentuk segi unik lain. Gunakan cetakan yang membuat anda mudah dalam pembuatan pot betonnya.

  1. Lapisi Cetakan

Untuk mempermudah pada saat pelepasan pot beton dari cetakan pelapisan perlu dilakukan. Lapisi bagian dalam cetakan yang besar dan bagian luar cetakan yang lebih kecil. Cetakan yang memiliki bahan kayu sebaiknya lapisi dengan paste wax atau pasta pengkilap dalam cat mobil.

Cetakan yang terbuat dari plastik Anda bisa melapisi dengan minyak atau pelimas semprot. Siapkan juga pipa 3cm dua atau tiga buah sepanjang 5 cm atau lebih untuk saluran drainase pot.

  1. Campur dan Buat Adonan Beton

Sebelum membuat dan mencampur adonan pastikan lindungi tangan Anda dengan sarung tangan. Anda bisa membeli beton instan pada toko bangunan untuk membuat adonannya sesuai dengan petunjuk yang ada pada kemasan. Campur pada ember yang tidak digunakan, Anda juga bisa menambah pewarna.

  1. Mencetak Adonan Beton

Tuang adonan beton pada cetakan besar yang sebelumnya sudah diberi pipa untuk saluran drainase. Berilah jarak antar pipa sekitar 7 cm dan jangan sampai lubang pipa tertutup adonan beton. Setelah itu masukkan cetakan yang lebih kecel pada cetakan diatas lapisan peton ditengan cetakan besar dengan hatu-hati.

Kemudian tuang lagi adonan beton pada sela cetakan untuk membentuk dinding pot. Tekan hingga padat tanpa ada lubang udara kemudian ratakan menggunakan skop. Pastikan bagian dasar pot ini lebih tebal dari pada dinding pot.

  1. Diamkan Agar Beton Mengeras

Diamkan setidaknya selama 24 jam agar beton mengeras, kemudian lepas cetakan yang lebih kecil. Tanpa melepas cetakan yang besar semprotkan air dingin pada pot beton dan tutupi dengan selembar plastik biarkan selama seminggu. Tetap semprotkan air sesering yang dibutuhkan agar beton tetap dalam keadaan lembab.

  1. Lepaskan dari Cetakan

Setelah seminggu dan pot beton sudah benar-benar kering saatnya melepasnya dari cetakan. Pukul bagian bawah cetakan dengan pelan dan kuat untuk melepaskannya. Bersihkan cetakan dengan air sampai bersih agar bisa digunakan lagi.

Pada saat pot beton sudah terlepas dari cetakan Anda bisa membersihkan permukaanya  dengan sikat. Hal ini agar model pot bunga dari beton lebih terlihat dan juga rapi.

Demikianlah langkah-langkah membuat pot bunga dari beton yang bisa Anda praktekkan dirumah. Pot beton bikinan sendiri selain lebih hemat tentu akan tahan lebih lama juga.

Tempat-Tempat Dalam Rumah yang Mudah Berjamur dan Berlumut

Ada kalanya jamur dan lumut dapat hinggap di rumah Anda. Mana saja bagian rumah yang menjadi “favorit” jamur dan lumut?

 

Apa yang terjadi jika suatu hari Anda menemukan ternyata di beberapa sudut rumah Anda mulai tumbuh jamur dan lumut? Jangan biarkan mereka menginvasi rumah Anda!

Karena rumah yang berjamur dan berlumut dapat membawa resiko kesehatan bagi Anda dan keluarga.

Ketahui tempat-tempat berikut ini agar mereka tidak hinggap seenaknya di rumah Anda!

 

  1. Kamar Mandi

Karena jamur dan lumut paling senang tumbuh di tempat lembab maka kamar mandi adalah “tersangka” utamanya.

Karena kamar mandi menyediakan tempat yang hangat dan lembab.

Ditambah lagi biasanya kamar mandi tidak memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara.

Di tempat yang seperti ini lumut atau jamur tidak selalu hinggap di dinding. Karena bisa saja mereka hinggap di botol shampo, bungkus pasta gigi atau sikat gigi dan lain sebagainya.

 

  1. Dapur.

Tempat berikutnya yang cukup sering ditumbuhi jamur adalah dapur. Penyebabnya sama seperti kamar mandi. Namun terkadang dapur memiliki sudut yang lebih rumit dibanding kamar mandi.

Karena perabotan dan perkakas yang ada di dapur juga lebih variatif. Namun lokasi pertama yang patut Anda periksa adalah bagian tempat cuci piring.

Jika di permukaan tidak terlihat coba periksa bagian bawah dari tempat cuci piring Anda. Periksa sudut dan sambungan pipa, apakah ada kebocoran atau tidak.

Sebab jika ada kebocoran maka air yang merembes akan mudah mengundang tamu tak diundang untuk hinggap di permukaannya.

Jika dibiarkan maka dapur Anda akan menjadi tidak higienis dan membawa resiko kesehatan yang tidak bisa Anda anggap enteng.

 

  1. Langit-Langit

Langit-langit rumah adalah tempat berikutnya yang mudah berjamur dan berlumut. Karena bagian ini menjadi perantara antara atap dengan bagian rumah utama, maka sering terjadi ada rembesan air yang tertahan di langit-langit.

Rembesan tersebut tidak jatuh karena tertahan namun akibatnya dapat beresiko menjadi tempat bertumbuhnya jamur.

Untuk menghindarinya ada baiknya Anda memeriksa apakah ada kebocoran pada atap rumah Anda. Atau penyebab lainnya adalah hama seperti tikus.

Tikus yang berkeliaran di bagian atas rumah Anda dapat membawa kotoran sampai menjadi lembab. Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan tumbuh jamur atau lumut.

 

  1. Penyejuk Udara

Kondisi cuaca Indonesia memang cenderung panas, karena itu banyak yang menggunakan penyejuk udara.

Tetapi jika Anda adalah salah satu penggunanya maka pastikan Anda memeriksanya secara berkala.

Sebab penyejuk udara menyedot udara dari luar dan “mengolahnya” menjadi udara segar ke dalam. Dari udara yang dihisap itu selalu ada kemungkinan mengandung jamur atau potensi lumut.

Untuk menghindarinya maka sebaiknya nyalakan setiap hari penyejuk udara Anda. Jika ruangan jarang dipakai maka setidaknya nyalakan selama 10 menit saja setiap hari.

 

  1. Karpet

Karpet memang menambah kenyamanan dan estetika. Namun pastikan Anda menjaga kebersihannya secara rutin.

Sebab karpet cenderung mudah menjadi tempat bersarangnya debu, kotoran dan cairan.

Kotoran yang dibiarkan begitu saja berpotensi menjadi tempat tumbuhnya jamur atau lumut.

Ditambah lagi jika ada kehadiran anak-anak atau hewan peliharaan, maka perhatian Anda akan kebersihan karpet harus dua kali lipat lebih banyak.

Karena mereka bisa saja menumpahkan cairan atau BAK sembarangan di atas karpet yang jika tidak dibersihkan akan menjadi sumber lembab baru.

Bersihkan karpet setiap hari adalah solusi paling tepat untuk mencegah jamur dan lumut.

***

Ada tempat-tempat dalam rumah yang mudah berjamur dan berlumut. Namun resep utama untuk terhindar dari jamur tak diundang adalah dengan rutin menjaga kebersihan rumah.

Bersihkan selalu sudut-sudut rumah Anda maka dijamin jamur dan lumut enggan untuk hinggap.

Bagaimana Cara Perawatan Beton Setelah Cor

Perawatan beton setelah cor sangat penting dilakukan untuk mempertahankan kualitas beton. Beton adalah bahan bangunan yang terkenal sangat kuat. Banyak orang memilih menggunakan beton untuk membangun rumah bahkan jalan.

 

Mulai dari pekerjaan skala kecil seperti rumah sampai dengan skala besar seperti proyek pembangunan jalan. Namun, tidak jarang kita melihat retakan pada beton setelah cor.

Salah satu faktor penyebab getasnya beton adalah ketidaksempurnaan prosedur kerja pasca konstruksi. Terkadang faktor perawatan pasca pengecoran inilah yang terlewat pada saat membangun.

Bagaimana cara perawatan beton setelah cor? Ulasan ini mencoba menjawabnya.

 

Apa Fungsi Perawatan Beton Setelah Cor

Sebelum membahas tentang cara perawatan beton setelah cor, ada baiknya Anda mengetahui mengapa perawatan beton itu penting. Fungsi perawatan beton setelah cor adalah agar:

  • Mencegah beton kehilangan unsur semen-air dalam jumlah besar ketika tahap setting
  • Menghindari kehilangan air dari terjadinya penguapan di hari-hari awal pengaplikasian beton
  • Menjaga agar beton tidak terlalu terpengaruh dengan perbedaan suhu yang terlalu besar dengan lingkungan

 

Macam-Macam Perawatan Beton Setelah Cor

Secara umum, cara merawat beton menggunakan tiga metode yaitu menggunakan air atau pembasahan, menggunakan membran, dan menggunakan cara penguapan. Mari lebih lanjut simak seperti apa pengaplikasiannya.

  1. Perawatan Beton Setelah Cor Menggunakan Air atau Pembasahan

Cara merawat beton menggunakan unsur pembasahan ini dapat dilakukan baik di dalam lingkungan terkendali seperti laboratorium maupun di lapangan. Cara menerapkannya adalah sebagai berikut:

  • Beton disimpan di dalam ruangan yang memiliki kondisi lembab
  • Beton yang masih segar diletakkan di dalam genangan air
  • Beton yang masih segar diletakkan di dalam air
  • Permukaan beton diselimuti oleh air
  • Menyelimuti bagian permukaan beton yang telah di cor menggunakan karung basah
  • Menyiram bagian permukaan beton terus menerus secara periodik
  • Menggunakan compound untuk melapisi beton dengan air
  1. Perawatan Beton Setelah Cor Menggunakan Membran

Cara berikutnya untuk merawat beton setelah cor adalah menggunakan membran. Membran yang dimaksud adalah penghalang fisik dengan tujuan menghalangi air menguap.

Bahan membran itu sendiri harus mampu kering selama selang waktu empat jam. Dimana setelah mengering ini membran tersebut menjadi sebuah lembaran film yang berkesinambungan.

Mereka melekat namun juga tidak bergabung. Ditambah lagi harus menjadi bahan yang aman tanpa racun. Juga harus bebas dari lubang-lubang berukuran mikro dan halus yang tidak membahayakan beton itu sendiri.

Perawatan menggunakan membran ini sangat efektif diaplikasikan pada bagian perkerasan beton. Pastikan metode ini segera dilakukan setelah pengikatan beton terjadi.

Apabila ingin digabungkan dengan cara pembasahan maka metode ini dapat dilakukan baik sebelum atau sesudahnya.

  1. Perawatan Beton Setelah Cor Menggunakan Cara Penguapan

Sementara itu, ada cara berikutnya yang tidak kalah efektif untuk merawat beton setelah di cor.

Yaitu dengan cara penguapan. Apabila ditarik garis besar, ada dua cara perawatan dengan penguapan yaitu:

  • Penguapan tekanan rendah. Penguapan ini diterapkan dengan suhu 40°-55°C. Dilakukan dalam durasi sepanjang 10-12 jam.
  • Penguapan tekanan tinggi. Penguapan tekanan tinggi dilakukan pada suhu 65°-95°C. Metode penguapan tekanan tinggi ini dilakukan dalam durasi cukup lama yaitu 10-16 jam dimana suhu akhir berada pada titik 40°-55°C.

Metode perawatan beton menggunakan cara penguapan ini efektif dilakukan pada daerah bersuhu dingin. Patut untuk dicatat bahwa cara penguapan ini perlu ditindaklanjuti menggunakan metode pembasahan.

Dimana pembasahan dilakukan setelah melebihi waktu 24 jam penguapan. Demi meraih kekuatan tekanan yang diinginkan pada usia 28 hari, maka pembasahan harus dilakukan setidaknya selama 7 hari.

Itulah cara-cara perawatan beton setelah cor yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat!

Konsultasikan segala kebutuhan konstruksi Anda bersama anekabangunan.com.

Pilah-Pilih Batu Cantik untuk Taman

Ada berbagai jenis batu cantik untuk taman di rumah Anda. Tapi mana yang harus Anda pilih dan paling cocok? Bisa jadi pertanyaan ini menggelayuti banyak pemilik rumah saat ini. Anda sudah membangun taman dengan baik, tapi ketika tiba saatnya ingin menambahkan elemen berupa bebatuan, Anda jadi bingung harus memasang yang mana.

Karena itu yuk simak berbagai pilihan batu yang dapat diterapkan pada taman Anda!

Contoh Batu Cantik untuk Taman

Apa saja jenis batu yang bukan hanya cantik tapi juga mampu menambah daya pikat taman di rumah Anda? Sesungguhnya tidak ada jawaban yang 100% benar atau salah karena semua kembali kepada desain, ruang, dan selera setiap pemilik rumah. Akan tetapi agar Anda tidak bingung, berikut beberapa rekomendasi bebatuan yang dapat Anda pasang pada taman:

1. Batu Andesit Bernuansa Warisan Leluhur

Batu andesit seringkali disebut juga sebagai batu candi. Teksturnya yang mirip dengan lantai candi memberikan kesan vintage dan lekat dengan budaya nusantara. Batu ini bermotif halus dengan bintik hitam dan dapat menyerap air. Kesan mewah dan glamor mampu ditunjukkan oleh batu andesit.

2. Batu Granit

Apabila batu andesit memberikan kesan glamor vintage, lain halnya dengan batu granit. Granit akan memberikan kesan alami, elegan, dan mewah pada kolam. Selain itu kehadiran batu granit dapat menjadi aksen penting bagi keseluruhan rumah Anda. Granit juga merupakan jenis paling populer digunakan sebagai material taman di rumah.

3. Kerikil

Siapa yang tidak kenal dengan batu kerikil? Jenis batu ini walaupun ukurannya kecil-kecil namun mampu memberikan nuansa cantik pada taman Anda. Bebatuan ini terbentuk dari hasil gerusan aliran air yang terus menerus menimpanya sehingga teksturnya pun lebih halus dibanding jenis lain. Kerikil seringkali diambil dari pinggiran sungai dan memiliki aneka warna yang dapat Anda sesuaikan dengan desain kolam.

4. Batu Kali

“Teman” dari kerikil tidak lain adalah batu kali. Berasal dari lokasi yang sama yaitu pinggiran sungai, batu kali cenderung berukuran lebih besar dan lonjong. Apabila Anda ingin menerapkan kesan alami pada taman, maka pemilihan batu kali cukup tepat. Kelebihan lain adalah batu ini lebih ekonomis namun memiliki daya tahan mumpuni!

5. Batu Koral

Jenis lain yang populer digunakan untuk taman adalah batu koral yang terbentuk secara alami di alam. Indonesia sangat kaya akan batu koral baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau dekorasi kolam atau taman. Jenis yang paling menjadi favorit adalah koral dari Bengkulu. Koral ini memiliki tekstur yang halus dan berwarna abu sehingga cocok diterapkan di berbagai jenis taman.

6. Batu Split

Jenis batu cantik untuk taman berikutnya yang dapat Anda gunakan adalah batu split. Bebatuan ini memiliki karakter unik yaitu bentuknya yang tidak simetris antara satu dengan yang lain, cenderung kasar tapi juga cocok sebagai dekorasi. Hal ini karena bentuknya yang cenderung berbeda-beda yang membuatnya unik dan dapat disusun sekreatif mungkin.

7. Batu Bata

Apabila Anda bingung memilih batu cantik untuk taman, mengapa Anda tidak menengok jenis yang paling mudah ditemukan yaitu batu bata? Bata bukan saja dapat dijadikan bahan baku pembangunan dinding, tapi juga taman. Agar lebih terlihat cantik gunakanlah jenis batu bata berwarna merah dan timpa kembali menggunakan cat merah untuk menambahkan aksen pada taman.

8. Sandstone

Sandstone atau batu pasir terbentuk oleh berbagai butiran mineral kecil layaknya pasir. Di dalamnya juga terdapat kandungan semen sebagai pengikat butiran pasir yang biasanya terdapat unsur lempung. Karena itulah bentuknya menjadi unik sekaligus indah dan cantik sebagai dekorasi taman baik indoor maupun outdoor.

Itulah beberapa contoh batu cantik untuk taman di rumah, kantor, atau bangunan Anda. Semoga Anda tidak bingung lagi dalam memilih jenis yang paling sesuai untuk taman Anda!

Percantik Ruang Tamu dengan Wall Moulding

Ada berbagai cara untuk mempercantik ruang tamu Anda. Salah satunya dengan wall moulding. Artikel ini akan membahas apa itu wall moulding dan berbagai ide menerapkannya pada hunian Anda terutama pada bagian ruang tamu. 

Apa Itu Wall Moulding

Wall moulding adalah jenis dekorasi dinding untuk menambahkan sentuhan estetika pada dinding. Biasanya menggunakan bahan dari kayu.

Dekorasi ini biasanya terdiri dari bagian-bagian yang dipasang secara vertikal atau horizontal di dinding untuk menciptakan pola atau desain tertentu. Pendekorasian dinding ini digunakan untuk menambahkan detail, membuat terlihat lebih elegan, atau memberikan kesan mewah pada ruangan. 

Wall moulding biasanya dipasang di ruang tamu, ruang makan, atau kamar tidur, dan dapat dipadukan dengan bermacam-macam gaya dekorasi interior. Baik itu gaya klasik hingga gaya modern.

Ide Wall Moulding untuk Percantik Ruang Tamu

Berikut beberapa ide dan rekomendasi untuk menerapkan wall moulding sebagai referensi inspirasi desain Anda: 

1. Moulding Dinding Kayu

Anda dapat memberikan kesan hangat dan natural dengan menerapkan wall moulding dinding kayu di ruang tamu Anda. Kayu bisa Anda poting dan dibentuk menjadi berbagai macam desain. Setelah dipasang pada dinding akan memberikan nuansa elegan bagi tamu yang melihatnya. 

Wall moulding dinding kayu dapat dipasang dalam berbagai pola atau susunan. Misalnya vertikal, horizontal, atau diagonal. Pola yang populer adalah pola persegi panjang, pola panel, atau pola kotak-kotak. Kayu juga dapat dicat atau dibiarkan dengan warna naturalnya sesuai dengan selera dan tema dekorasi ruangan.

2. Moulding Berbentuk Frame 

Seperti namanya, moulding menyerupai frame atau bingkai foto memberikan kesan indah pada ruang tamu. Anda dapat menggunakan empat potong moulding kayu untuk membentuk bidang seperti bingkai foto. 

Tujuan dari molding kayu dinding picture frame ini adalah untuk memberikan dekorasi dan memperindah tampilan klasik suatu ruangan. Oleh karena itu, aplikasi molding dinding ini lebih sering dipasang di ruang bersama seperti ruang keluarga, ruang tamu, dan ruang makan. 

Alternatif lain terkadang gaya moulding ini juga dipasang di kamar tidur sesuai dengan preferensi pribadi pemiliknya.

3. Wall Moulding Ruang Tamu Bernuansa Kerajaan Tempo Dulu

Ingin memberikan kesan mewah bagaikan kastil kerajaan? Bisa! Terapkan saja wall moulding bergaya kerajaan pada ruang tamu Anda. Wall moulding ruang tamu bergaya kerajaan biasanya dirancang dengan bentuk yang elegan dan mewah. Moulding kayu yang digunakan biasanya lebih besar dan tebal, dengan ukiran yang rumit dan detail yang menawan.

Di ruang tamu bergaya kerajaan, wall moulding sering kali dipasang pada posisi cukup tinggi. Setidaknya setengah dari ketinggian dinding. Moulding juga sering dipasang di atas pintu dan jendela. Juga di sekitar cermin atau karya seni yang dijadikan fokus dekorasi.

4. Moulding dengan Lukisan

Dalam desain ini, panel moulding dibuat dengan bentuk dan ukuran tertentu dilengkapi lukisan di dalamnya.

Desain ini sangat cocok untuk ruang keluarga atau ruang tamu yang membutuhkan sentuhan artistik dan elegan. Lukisan yang digunakan dapat disesuaikan dengan tema ruangan atau keinginan pemilik rumah. 

Selain itu, moulding dinding dengan lukisan juga dapat digunakan sebagai fokus utama ruangan, sehingga membuatnya terlihat lebih menarik dan indah.

5. Wall Moulding Berwarna Gelap

Warna gelap dapat memberikan nuansa mewah pada ruang tamu. Akan tetapi penggunaan warna gelap cukup membutuhkan perhatian karena jika keliru memadupadankan elemen di dalamnya maka hasilnya akan kurang memuaskan. 

Pemilihan warna gelap seperti hitam, coklat tua, atau abu-abu tua pada moulding dinding dapat memberikan kontras yang kuat pada warna dinding yang lebih terang, sehingga memperkuat kesan dramatis pada ruangan.

Untuk menambahkan sentuhan artistik, bisa dipertimbangkan untuk menambahkan aksen logam seperti perunggu atau emas. Dengan begitu tampilan dinding akan lebih dramatis dan klasik. Jika ingin tampil lebih modern, pilihan aksen logam yang lebih minimalis seperti perak atau chrome dapat Anda gunakan.

Dengan menerapkan wall moulding pada ruang tamu diharapkan memberikan tambahan sentuhan estetika sesuai dengan gaya pemilik rumah. Anda bisa menerapkan beberapa rekomendasi desain ini untuk mempercantik bagian interior seperti pada ruang tamu. 

Berikan kesan bukan saja kepada orang yang mengunjungi rumah Anda, tapi juga penghuni rumah itu sendiri!

Inovasi Material Konstruksi: Menggali Potensi Beton Instan

Beton adalah salah satu material konstruksi yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Namun, penggunaan beton konvensional seringkali memerlukan waktu yang lama untuk proses pengeringan dan pengerasan, yang dapat memperlambat proyek konstruksi. Untuk mengatasi masalah ini, inovasi dalam bentuk beton instan telah muncul sebagai solusi yang menarik.

Beton instan adalah jenis beton yang dikembangkan dengan komposisi khusus untuk mempercepat waktu pengerasan. Ini dapat dicapai dengan memanfaatkan beberapa bahan tambahan dan teknologi baru dalam industri konstruksi. Berikut adalah beberapa inovasi yang dapat menggali potensi beton instan:

  1. Bahan Pengerasan Cepat: Pada umumnya, beton memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai kekuatan desain yang dibutuhkan. Namun, dengan penggunaan bahan pengerasan cepat, seperti aditif pengerasan atau bahan kimia khusus, waktu pengerasan beton dapat signifikan dipercepat. Ini memungkinkan proyek konstruksi untuk segera melanjutkan tahap berikutnya tanpa menunggu waktu pengeringan yang lama.
  2. Teknologi Pengeringan dan Pengerasan: Inovasi dalam teknologi pengeringan dan pengerasan beton juga berkontribusi pada pengembangan beton instan. Misalnya, teknologi pemanasan inframerah dapat digunakan untuk meningkatkan suhu beton secara cepat dan merata, mempercepat waktu pengerasan. Teknologi pengeringan vakum juga dapat mengurangi waktu pengeringan dengan menghilangkan kelembaban dari beton.
  3. Serat Penguat: Penambahan serat penguat ke dalam beton dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan terhadap deformasi. Serat-serat seperti serat baja, serat polimer, atau serat kaca dapat memberikan kekuatan tambahan pada beton instan. Selain itu, serat juga dapat membantu dalam mencegah retak pada beton, meningkatkan keandalan dan masa pakai konstruksi.
  4. Beton Self-Compacting: Beton self-compacting (SCC) adalah jenis beton yang secara otomatis mengalir dan mengisi rongga-rongga tanpa perlu vibrasi eksternal. Ini memungkinkan pengerjaan yang lebih cepat dan efisien, menghilangkan kebutuhan untuk memasukkan vibrator untuk menghilangkan gelembung udara. Dengan menggunakan SCC, waktu dan tenaga yang diperlukan untuk proses pengecoran dapat dikurangi secara signifikan.
  5. Beton Serat Optik: Beton serat optik adalah jenis beton yang mengandung serat optik kecil yang dapat menghantarkan cahaya. Ini menciptakan efek estetika yang menarik, terutama saat beton diterangi. Selain keindahan visual, beton serat optik juga memiliki manfaat praktis dalam aplikasi struktural, seperti memungkinkan pemantauan tegangan dan deformasi dalam real-time.

Inovasi-inovasi ini membuka potensi baru dalam penggunaan beton instan dalam industri konstruksi. Kecepatan pengeringan dan pengerasan yang lebih cepat, kekuatan dan daya tahan yang ditingkatkan, serta efisiensi dalam proses pengerjaan menjadi keuntungan utama dari beton instan ini. Dalam jangka panjang, beton instan dapat menghemat waktu dan biaya dalam proyek konstruksi, sambil meningkatkan kualitas dan keandalan struktur yang dibangun.

 

Fungsi Perekat Bata Ringan dalam Meningkatkan Ketahanan dan Keawetan Bangunan

Penggunaan perekat bata ringan telah menjadi salah satu inovasi penting dalam industri konstruksi modern. Perekat ini berperan krusial dalam meningkatkan ketahanan dan keawetan bangunan yang menggunakan bata ringan sebagai bahan utamanya. Artikel ini akan membahas secara mendalam fungsi perekat bata ringan, cara penggunaannya, dan manfaat yang dihadirkan dalam konteks ketahanan dan keawetan bangunan.

Apa Itu Perekat Bata Ringan?

Perekat bata ringan, sering disebut juga sebagai mortar perekat atau lem bata ringan, adalah bahan yang digunakan untuk mengikat bata ringan dalam konstruksi bangunan. Berbeda dengan mortar tradisional, perekat bata ringan biasanya memiliki komposisi khusus yang memungkinkan pengikatan yang lebih kuat dan lebih cepat. Bahan ini umumnya terdiri dari campuran semen, pasir halus, dan aditif kimia yang meningkatkan kinerja dan daya tahannya.

Fungsi Utama Perekat Bata Ringan

  1. Pengikatan yang Kuat: Perekat bata ringan dirancang untuk memberikan pengikatan yang sangat kuat antara bata ringan. Ini memastikan struktur yang kokoh dan stabil, mengurangi risiko perpindahan atau pergeseran bata setelah pemasangan.
  2. Penyebaran Beban: Perekat ini membantu dalam penyebaran beban secara merata di seluruh permukaan bata. Ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap bata menerima beban yang sama, mengurangi risiko retak atau kerusakan pada bangunan.
  3. Ketahanan Terhadap Elemen Eksternal: Perekat bata ringan memiliki ketahanan yang baik terhadap kondisi cuaca ekstrem, kelembaban, dan perubahan suhu. Ini membantu melindungi struktur dari kerusakan yang disebabkan oleh elemen-elemen tersebut.
  4. Penyempurnaan Sifat Termal: Perekat ini juga membantu dalam meningkatkan sifat termal bangunan. Dengan pengikatan yang rapat dan kuat, perekat bata ringan membantu mengurangi transfer panas dan dingin, meningkatkan efisiensi energi bangunan.

Manfaat Penggunaan Perekat Bata Ringan

  1. Kecepatan dan Efisiensi Pemasangan: Perekat bata ringan mengering lebih cepat dibandingkan dengan mortar tradisional, memungkinkan pengerjaan yang lebih cepat dan efisien. Ini sangat menguntungkan dalam proyek konstruksi yang memiliki batas waktu ketat.
  2. Pengurangan Berat: Bata ringan sendiri sudah mengurangi beban struktural bangunan. Dengan menggunakan perekat yang tepat, tambahan berat dari mortar dapat diminimalisir, memberikan keuntungan lebih pada aspek struktural bangunan.
  3. Keandalan Struktural: Perekat bata ringan yang kuat memastikan bahwa bata-bata tersebut terikat dengan baik dan tidak mudah bergeser. Ini meningkatkan keandalan dan stabilitas struktural secara keseluruhan.
  4. Ketahanan Terhadap Retak: Perekat ini juga membantu dalam mengurangi risiko retakan pada dinding. Dengan pengikatan yang lebih rapat, gerakan bata yang dapat menyebabkan retakan diminimalisir.
  5. Peningkatan Estetika: Perekat bata ringan memberikan hasil akhir yang lebih halus dan rapi dibandingkan dengan mortar tradisional. Ini memberikan tampilan estetis yang lebih baik pada dinding.

Cara Penggunaan Perekat Bata Ringan

  1. Persiapan Permukaan: Pastikan permukaan bata dan area yang akan ditempel bersih dari debu, kotoran, dan minyak. Permukaan yang bersih akan memastikan ikatan yang lebih baik.
  2. Pencampuran Perekat: Campur perekat bata ringan sesuai dengan petunjuk pabrik. Biasanya, ini melibatkan pencampuran dengan air hingga mencapai konsistensi yang tepat.
  3. Aplikasi Perekat: Oleskan perekat secara merata pada permukaan bata menggunakan trowel atau alat aplikasi lainnya. Pastikan perekat diaplikasikan dengan ketebalan yang konsisten untuk memastikan ikatan yang kuat.
  4. Penempatan Bata: Tempatkan bata ringan pada posisi yang diinginkan dan tekan dengan lembut untuk memastikan kontak yang baik dengan perekat. Pastikan setiap bata ditempatkan dengan benar sebelum perekat mengering.
  5. Pengeringan dan Curing: Biarkan perekat mengering dan mengeras sesuai dengan waktu yang direkomendasikan. Hindari mengganggu atau memindahkan bata selama proses ini untuk memastikan ikatan yang kuat.

Studi Kasus: Penggunaan Perekat Bata Ringan di Proyek Nyata

Untuk lebih memahami manfaat penggunaan perekat bata ringan, mari kita lihat studi kasus penerapannya dalam sebuah proyek konstruksi perumahan di daerah tropis dengan curah hujan tinggi.

Latar Belakang Proyek

Proyek ini melibatkan pembangunan sebuah kompleks perumahan yang terdiri dari 50 unit rumah. Tantangan utama dalam proyek ini adalah kondisi cuaca yang ekstrem dengan curah hujan tinggi dan kelembaban yang sangat tinggi.

Implementasi

Tim konstruksi memilih bata ringan sebagai bahan utama untuk dinding karena bobotnya yang ringan dan sifat insulasi termalnya. Untuk memastikan ikatan yang kuat dan tahan lama, digunakan perekat bata ringan berkualitas tinggi.

  1. Persiapan: Semua permukaan bata dan area kerja dibersihkan dengan saksama untuk memastikan tidak ada kotoran yang mengganggu ikatan.
  2. Pencampuran dan Aplikasi: Perekat dicampur dan diaplikasikan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Setiap bata ditempatkan dengan hati-hati dan ditekan untuk memastikan kontak yang baik dengan perekat.
  3. Curing: Perekat dibiarkan mengering dan mengeras selama waktu yang ditentukan, tanpa ada gangguan atau pemindahan bata.

Hasil

Setelah penyelesaian proyek, kompleks perumahan tersebut menunjukkan ketahanan yang luar biasa terhadap kondisi cuaca ekstrem. Tidak ada retakan yang signifikan atau pergeseran bata yang terdeteksi. Dinding juga menunjukkan insulasi termal yang baik, membantu menjaga suhu dalam ruangan tetap nyaman tanpa memerlukan penggunaan energi berlebihan untuk pemanasan atau pendinginan.

Kesimpulan

Perekat bata ringan memainkan peran penting dalam meningkatkan ketahanan dan keawetan bangunan yang menggunakan bata ringan. Dengan memberikan pengikatan yang kuat, membantu penyebaran beban, dan melindungi terhadap elemen eksternal, perekat ini memastikan bahwa struktur bangunan tetap kokoh dan stabil dalam jangka panjang. Selain itu, penggunaan perekat bata ringan juga memberikan manfaat tambahan seperti kecepatan pemasangan, pengurangan berat, dan peningkatan estetika.

Dengan memahami dan menerapkan tips dan trik dalam penggunaan perekat bata ringan, profesional konstruksi dapat memastikan hasil yang optimal dalam setiap proyek. Pemilihan bahan yang tepat, persiapan yang saksama, dan teknik aplikasi yang benar semuanya berkontribusi terhadap ketahanan dan keawetan bangunan, menjadikannya investasi yang berharga dalam dunia konstruksi modern.

Menghitung Kebutuhan Semen Dan Pasir Pada Pasangan Batako

menghitung kebutuhan semen dan pasir pada pasangan batako

Menghitung Kebutuhan Semen Dan Pasir Pada Pasangan Batako – Salah satu nilai dari sebuah bangunan terlihat dengan kekokohan dinding-dinding yang mengitarinya. Dinding yang kokoh menandakan bahwa bangunan tersebut layak untuk ditinggali ataupun dijadikan sebuah aset. Dinding yang mengitari bangunan terbuat dari material-material yang tentunya menunjang kekokohannya. Saat ini hampir semua bangunan telah menggunakan material seperti semen, batako, besi hingga beton yang tidak lagi diragukan kepatenannya.

Memasang berbagai material seperti semen, batako dan besi hingga menjadi susunan membentuk dinding yang utuh dan kuat tentu bukan hal sepele yang bisa dilakukan semua orang. Butuh keahlian dan perkiraan yang tepat agar semua dapat tersusun rapi membentuk bangunan yang diharapkan. Sama halnya ketika mengaplikasikan semen dan pasir ketika memasang batako yang ternyata juga membutuhkan perhitungan yang tepat. Jika perhitungan tidak dilakukan, bisa saja bangunan runtuh sebelum berdiri tegak.

Cara Menghitung Kebutuhan Semen Dan Pasir Pada Pasangan Batako

menghitung kebutuhan semen dan pasir pada pasangan batako

Terdapat beberapa cara untuk menghitung kebutuhan penggunaan semen dan pasir pada pasangan batako yang disesuaikan dengan campuran serta ukuran dari batako yang digunakan.

  1. Menghitung kebutuhan semen dan pasir pada pasangan batako dengan campuran 1 PC: 3 PC

Batako yang digunakan adalah batako dengan ukuran 10 x 20 x 40 cm. Dalam pengerjaan dinding seluas 1 m2 sesuai dengan kebutuhan lapang maka dibutuhkan semen (PC) sebanyak 3 kg dan pasir (PP) sebanyak 0,007 m3.  Dimisalkan ketika anda akan membangun sebauh dinding dengan panjang 10 meter dan tinggi 3 meter maka dapat dihitung dengan rumus.

Luas dinding:              10  x 3 = 30 m2

Volume PC :                3 x 3 = 90 kg = 90/40 = 2,25 sak semen

Volume PP :                0,007 x 30 = 0,21

  1. Cara menghitung kebutuhan semen dan pasir pada pasangan batako  dengan campuran 1 PC: 4 PP

Batako yang digunakan adalah yang memiliki ukuran 10 x 20 x 40 cm. Dalam mengerjakan dinding seluas 1 m2 yang sesuai dengan kebutuhan lapangan maka material semen (PC) yang dibutuhkan adalah 2,4 kg serta pasir (PP) 0,0075 m3. Ketika anda akan membangun dinding dengan panjang 10 meter dan tinggi 3 meter maka perhitungan dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

Luas dinding:              10 x 3 = 30 m2

Volume semen:           2,4 x 30 = 72 kg = 72/40 = 1.8 sak semen

Volume pasir:             0,0075 x 30 = 0,23 m3

  1. Cara mengitung kebutuhan semen dan pasir pada pasangan batako dengan campuran 1 PC: 5 PP

Batako yang digunakan adalah yang memiliki ukuran 10 x 20 x 40 cm. Dalam mengerjakan dinding seluas 1 m2 yang sesuai dengan kebutuhan lapangan maka material semen (PC) yang dibutuhkan adalah 2,02 kg serta pasir (PP) 0,0079 m3. Ketika anda akan membangun dinding dengan panjang 10 meter dan tinggi 3 meter maka perhitungan dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

Luas dinding:             10 x 3 = 30 m2

Volume semen:           2,02 x 30 = 290, 4 kg = 60,6/40 = 1,5 sak semen

Volume pasir:             0,0079 x 30 = 0.24 m3

  1. Cara menghitung kebutuhan semen dan pasir pada pasangan batako dengan campuran 1 PC : 6 PP

Batako yang digunakan adalah yang memiliki ukuran 10 x 20 x 40 cm. Dalam mengerjakan dinding seluas 1 m2 yang sesuai dengan kebutuhan lapangan maka material semen (PC) yang dibutuhkan adalah 1,74 kg serta pasir (PP) 0,0086 m3. Ketika anda akan membangun dinding dengan panjang 10 meter dan tinggi 3 meter maka perhitungan dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

Luas dinding:              10 x 3 = 30 m2

Volume semen:           1,74 x 30 = 249,6 kg = 52,2/40 = 1.3 sak semen

Volume pasir:             0,0086 x 30 = 0,26 m3

  1. Cara menghitung kebutuhan semen dan pasir pada pasangan batako dengan campuran 1 PC : 8 PP

Batako yang digunakan adalah yang memiliki ukuran 10 x 20 x 40 cm. Dalam mengerjakan dinding seluas 1 m2 yang sesuai dengan kebutuhan lapangan maka material semen (PC) yang dibutuhkan adalah 1,36 kg serta pasir (PP) 0,0009 m3. Ketika anda akan membangun dinding dengan panjang 10 meter dan tinggi 3 meter maka perhitungan dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

Luas dinding:              10 x 3 = 30 m2

Volume semen:           1,36 x 30 = 195 kg = 40,1/40 = 1.3 sak semen

Volume pasir:             0,009 x 30 = 0,26 m3

Dari keseluruhan cara mengetahui kebutuhan pasir dan semen saat pemasangan batako anda disarankan untuk menggunakan campuran 1 PC : 4 PP atau 1 PC : 5 PP untuk hasil yang kokoh dengan harga terjangkau.