Penyebab Kerusakan pada Beton

Beton menjadi salah satu aspek penting dalam konstruksi, khususnya untuk konstruksi bangunan-bangunan berukuran besar. Beton sendiri merupakan sebuah bahan bangunan komposit yang dibuat dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Pada dasarnya beton tidak berubah menjadi padat karena kandungan airnya menguap. Lebih dari itu semenlah yang berhidrasi dan mengelem semua komponen sehingga berakhir dengan membentuk material seperti batu. Kali ini kita akan mengulas tentang penyebab kerusakan pada beton.

Kerusakan pada Beton

Dari sekian banyak jenis beton, beton bertulang menjadi salah satu jenis yang umum dipakai dalam konstruksi. Nah, ada beberapa macam kerusakan yang bisa terjadi pada beton bertulang. Simak ulasannya berikut ini ya..

  • Retak, ini merupakan kejadian pecah pada beton. Pecah yang terjadi biasanya berbentuk garis-garis panjang yang sempit.
  • Beton Berlubang-lubang, lubang-lubang yang muncul ini biasanya berukuran relatif dalam dan lebar.
  • Kelupasan Dangkal pada Permukaan merupakan masalah yang umum terjadi pada beton. Selain itu kondisi melekatnya aterial di permukaan bekisting juga bisa membuat permukaan beton terkelupas.
  • Lekatan Baja Beton, kerusakan yang satu ini sering terjadi pada komponen struktur penunjang bangunan sipil.
  • Adanya Serangan Kimia, bahan kimia menjadi salah satu material yang diperlukan dalam konstruksi. Meski begitu, ini bisa menjadi salah pemicu kerusakan.

Penyebab Kerusakan pada Beton

Pada umumnya beton digunakan untuk berbagai hal seperti struktur bangunan, pondasi, jembatan, jalan, dasar untuk pagar atau tembok dan lain sebagainya. Sama halnya dengan benda atau bahan bangunan lain, beton juga memiliki kemungkinan besar untuk mengalami kerusakan selama penggunaan berlangsung. Nah, kerusakan pada beton ini bisa dijumpai di berbagai elemen mulai dari kolom, pelat hingga dinding beton.

Menghindari kerusakan pada beton tentu terdengar agak mustahil, tetapi anda bisa meminimalisir kerusakan. Bagaimana caranya? Anda harus mengetahui penyebab kerusakan pada beton agar bisa meminimalisir kerusakan. Beberapa hal yang biasa menjadi penyebab kerusakan pada beton adalah sebagai berikut:

  • Penggunaan vibrator yang salah menjadi salah satu penyebab utama kerusakan pada beton. Anda bisa memaksimalkan penggunaan vibrator tapi hanya untuk proses pemadatan sesuai dengan aturan yang berlaku.
  • Tinggi jatuh pengecoran, untuk menghindari kerusakan ini anda bisa melakukan pembatasan tinggi jatuh pengecoran 2-4 feet dan jatuhkan campuran secara vertikal.
  • Kesalahan pembesian, pastikan anda sudah melakukan pemeriksaan terhadap tulangan sebelum melakukan pemasangan bekisting. Lakukan pemasangan sesuai SNI agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
  • Kesalahan pelepasan bekisting, dalam hal ini anda harus mendapat persetujuan dari pihak kontraktor dengan melihat hasil uji kuat tekan.
  • Dilatasi pengecoran, untuk hal ini seharusnya pengecoran dilakukan selapis demi selapis. Jangn terlalu tebal (maksimal 500 mm) dan pastikan tebalnya tidak melebihi panjang batang penggetar.
  • Kegagalan design, pastikan bahwa desain struktur sudah sesuai dengan rencana awal. Pengecekan awal dan berkala selama proses konstruksi dilakukan sangat penting untuk menghindari kegagalan design yang menyebabkan beton rusak.
  • Kesalahan saat proses curing, untuk mencegah hal ini anda harus mengikuti semua ketentuan yang berlaku dalam SNI tentang lama curing dan bagaimana cara curing yang benar.
  • Beban tambahan yang tidak sesuai, agar tidak terjadi anda bisa berdiskusi terlebih dahulu dengan pihak konsultan perencana. Jika terpaksa ada penambahan beban, maka perkuatan struktur harus dilakukan terlebih dahulu.
  • Faktor cuaca, untuk semua jenis beton, penyebab kerusakan berupa faktor cuaca seringkali tidak bisa dihindari. Namun dengan penanganan yang tepat maka konstruksi tidak akan terganggu.

Semoga informasi mengenai jenis kerusakan dan penyebab kerusakan pada beton di atas bermanfaat untuk anda semua..

Cara Meningkat Rumah Tanpa Menambah Pondasi

Terkadang rumah yang saat ini anda tepati hendak anda tingkatkan untuk mendapatkan space atau ruangan yang lebih luas lagi. Sayangnya saat pembangunan rumah tersebut anda tidak pernah terpikirkan akan menambah ruangan atau lantai lagi sehingga pondasinya tidak sesuai dengan penambahan bangunan. Sebenarnya tanpa perlu menambah pondasi anda bisa menambah ruangan atau lantai jika memakai material yang ringan. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan rumah tanpa menambah pondasi yang bisa jadi referensi anda yang ingin memperluas bangunan :

Pilih Material Ringan Namun Kuat

Seperti diungkap sebelumnya untuk meningkatkan rumah tanpa repot menambah pondasi bisa dilakukan dengan memakai material ringan. Terdapat beberapa material ringan yang bisa anda gunakan seperti kayu. Pilih kayu yang keras dan tidak mudah lapuk sehingga awet digunakan dalam waktu yang lama. Untuk dindingnya anda bisa memakai triplek sedangkan kayu bisa dipakai untuk lantai. Anda bisa memakai kayu ulin atau kayu jati yang dikenal memiliki struktur kayu yang padat dan kuat.

Menambah Ruang Dibawah Atap

Bangunan rumah di Indonesia biasa memiliki atap yang tinggi sehingga anda bisa membangun ruang dibawah atap. Ruang dibawah atap ini sering ditemukan di luar negeri atau dikenal dengan loteng. Loteng umumnya dipakai untuk gudang namun tak sedikit pula yang memanfaatkan loteng sebagai kamar pribadi. Terdapat dua bahan yang dipakai untuk membangun ruang dibawah atap yaitu dinding gypsum dan pelat  lantai GRC.

Sumber : http://cdn2.tstatic.net/

  • Dinding Gipsum

Umumnya dinding dibangun menggunakan bata namunjika anda tidak menambah pondasi maka sebaiknya gunakan dinding gypsum. Dinding gypsum pemasangannya mudah dan lebih cepat dengan berat yang ringan. Anda juga bisa memakai bahan glasswool untuk peredam suara yang diapit dua lembar panel gypsum. Sebaiknya saat memakai dinding gypsum anda tidak memasang paku atau memaku paku pada tulangannya agar tidak merusak dinding tersebut.

  • Pelat Lantai GRC

Untuk bagian lantai bisa dipasang dengan pelat lantai GRC. Gunakan GRC dengan ketebalan 15 mm. GRC sendiri merupakan singkatan dari glassfiber reinforced cement atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan beton ringan yang terdiri dari campuran semen, serat dan pasir. Serat ini yang membantu lantai ini menjadi lebih ringan ketimbang beton bertulang. Ukuran GRC juga dalam bentuk lembaran seukuran triplek sehingga mempercepat pemasangannya.

Material Pilihan Untuk Meningkatkan Rumah

Sebenarnya ada beberapa material pilihan yang biasa digunakan untuk meningkatkan rumah. berikut daftarnya beserta kelebihan dan kekurangannya yang bisa membantu anda menentukan pilihan material yang tepat.

Metal Deck

Seperti namanya metal deck merupakan pelat baja yang bermanfaat untuk membuat lantai dak. Bentuk dari metal deck ialah bergelombang dan tonjolan untuk mencegah pergeseran dan risiko retak. Ketebalan metal deck sendiri berkisar 6-8 mm untuk bangunan rumah dan 8-10 mm untuk perkantoran.

Beton Cor Konvensional

Tak sedikit yang menggunakan metode konvensional seperti cor konvensional. Umumnya proses ini membutuhkan waktu yang lumayan lama hingga kurang lebih dari 1 bulan. Hal ini dikarenakan pengerasan beton memerlukan waktu pengeringan hingga 28 hari. Kelebihan dari beton cor konvensional ini ialah hasilnya lebih kuat dan menyatu. Proses yang paling penting saat mengecor ialah dalam hal pencampuran adukan beton.

Beton Ready Mix

Ada pula beton ready mix yang dipakai untuk meningkatkan kepadatan dan kualitasnya. Kualitas pelat dari beton ready mix juga lebih baik ketimbang menggunakan bahan lainnya.

 

 

Perbedaan Material pada Mutu Beton

perbedaan material pada mutu beton

Beton menjadi salah satu material yang populer digunakan untuk konstruksi. Faktanya ada beberapa jenis beton yang tersedia di pasaran, di mana beton cor menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir. Kepopuleran beton cor ini tentu tidak lepas dari praktisnya pemakaian yang membuat konstruksi bangunan berjalan lebih cepat. Nah, apakah Anda tahu bahwa perbedaan material pada mutu beton akan berpengaruh pada kekuatannya? Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai perbedaan material pada mutu beton:

Beton Kelas I atau Beton Non Struktural

Jenis beton yang pertama ini biasa digunakan untuk pekerjaan non structural. Pelaksanaannya pun tidak membutuhkan keahian khusus. Pengawasan yang dibutuhkan juga bersifat ringan dengan fokus pada mutu bahan saja. Jadi, pada beton kelas I ini kekuatan tekanan beton tidak terlalu menjadi syarat utama.

Jika Anda belum tahu, mutu beton kelas I ini juga sering disebut B0. Sesuai dengan kelasnya, beton ini tergolong ekonomis dengan tebal sekitar 5-7 cm. Pada dasarnya campuran mutu beton kelas I ini menggunakan Fly Ash dan Non Fly Ash. Fly Ash sendiri biasa digunakan untuk meminimalisir pengguaan semen. Komposisi material pada beton kelas I ini adalah Semen 274 kg, Pasir 1012 kg, Split/Kerikil 0 Kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.97.

Beton Kelas II

Jenis beton yang kedua ini biasa digunakan untuk pekerjaan structural. Penggunaannya sendiri membutuhkan keahlian yang cukup dan pengawasan dari ahli. Berbeda dengan beton kelas I, beton kelas II ini melalui pengawasan mutu yang sangat ketat secara berkelanjutan. Tak hanya itu, kekuatan tekanan beton juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

Beton kelas II sendiri tersedia dalam berbagai mutu standar seperti B1, K125, K175 hingga K500. Nama-nama sebutan untuk beton kelas II ini bukannya tidak memiliki makna. Misalnya K175, nama ini berarti bahwa si beton memiliki kekuatan tekanan 175 kg per meter persegi. Bagaimana dengan komposisi material pada mutu beton kelas II ini?

  • Beton K175 terdiri dari semen 326 kg, Pasir 760 kg, Kerikil 1029 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.66
  • Beton K200 standar terdiri dari semen 352 kg, Pasir 731 kg, Kerikil 1031 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.61
  • Beton K255 standar terdiri dari semen 371 kg, Pasir 698 kg, Kerikil 1047 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.58
  • Beton K250 standar terdiri dari semen 384 kg, Pasir 692 kg, Kerikil 1039 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.56
  • Beton K300 standar terdiri dari semen 413 kg, Pasir 681 kg, Kerikil 1021 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.52
  • Beton K350 standar terdiri dari semen 448 kg, Pasir 667 kg, Kerikil 1000 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.48
  • Beton K400 standar terdiri dari semen 466 kg, Pasir 654 kg, Kerikil 990 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.46
  • Beton K500 standar terdiri dari semen 480 kg, Pasir 650 kg, Kerikil 1000 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.50

Beton Kelas III atau Beton Struktural

Terakhir ada beton kelas III yang biasa digunakan untuk pekerjaan structural. Idealnya beton kelas III ini memiliki kekuatan tekanan lebih dari K125. Penggunaan beton jenis ini juga dibutuhkan keahlian khusus dan bahkan dibutuhkan laboratorium dengan peralatan yang lengkap. Tak cukup sampai disitu, proses pengerjaannya juga harus dilakukan oleh tenaga ahli dan pengawasan mutunya harus dilakukan secara terus menerus.

Tips Sebelum Menyewa Rumah

Ada banyak faktor yang menyebabkan Anda harus menyewa rumah. Pertama, bisa saja rumah Anda sedang diperbaiki atau mengalami renovasi besar-besaran sehingga Anda harus mencari rumah sewaan sementara. Kedua, Anda belum beruntung untuk memiliki rumah sehingga harus puas dengan menyewa terlebih dahulu sebelum berhasil membeli rumah yang diimpikan. Ketiga, Anda bekerja atau kuliah di luar kota sehingga Anda harus mencari rumah yang bisa ditinggali selama berada di kota tersebut.

Terlepas dari apapun alasan untuk menyewa rumah, berikut ini akan kami bagikan beberapa tips sebelum menyewa rumah yang harus Anda lakukan. Tips-tips ini akan sangat berguna dan membuat Anda tidak menyesal saat berhasil menyewa rumah yang diinginkan.

Sesuaikan dengan Dana yang Dimiliki

Uang menjadi faktor penentu keberhasilan Anda dalam menyewa rumah. Tanpa ada dana, maka jelas Anda tidak bisa menyewa rumah bukan? Nah, sebelum melakukan pencarian rumah sewa sebaiknya Anda melakukan perhitungan berapa banyak dana yang ada. Bagaimana kondisi finansial Anda setelah menyewa rumah? Anda juga harus memikirkan pengeluaran bulanan yang harus Anda bayar saat menyewa rumah seperti tagihan listrik dan kebutuhan lainnya. Jika sekiranya, dana Anda tidak mencukup untuk menyewa maka tidak ada salahnya dengan memilih kos yang lebih murah.

Pastikan Rumah Layak Huni

Tips pertama adalah memastikan rumah yang akan Anda sewa layak huni. Tidak semua orang beruntung memiliki dana yang cukup untuk menyewa rumah, namun asal menyewa rumah karena harganya murah bukanlah hal yang bijak. Rumah menjadi  tempat Anda berlindung dari dunia luar, tentunya tempat ini harus benar-benar layak dan dalam kondisi yang baik. Anda bisa membuat daftar beberapa rumah yang disewakan dan membandingkan kondisinya beserta harga sewa. Dari sini, Anda bisa memutuskan rumah sewaan mana yang paling cocok dengan kebutuhan dan dana yang Anda miliki.

Lakukan Survei Langsung

Tidak mungkin memang untuk mencari rumah sewaan secara langsung. Mayoritas orang bisa mendapat rumah sewaan dari iklan yang dipasang ataupun rekomendasi dari orang lain. Untuk itu, sebelum memutuskan untuk menyewa rumah tersebut Anda harus meluangkan waktu untuk meninjaunya. Selain kondisi rumah, survey ini juga dilakukan untuk melihat kondisi lingkungan sekitar.

Tak hanya itu, kunjungan ini juga bisa Anda lakukan untuk mengenal tetangga di sekitar rumah. Selama menyewa di rumah tersebut tentunya Anda harus bersosialisasi dengan warga sekitar bukan? Menjalin hubungan baik lebih awal dengan tetangga akan membuat Anda lebih mudah beradaptasi nantinya. Dengan mengunjungi langsung, Anda juga bisa memperkirakan apakah lokasi rumah tersebut sesuai dengan harga dan kebutuhan Anda.

Lokasi rumah ini penting menjadi pertimbangan khususnya untuk melihat berapa jauh jarak rumah dengan tempat kerja atau kuliah. Sangat merugikan jika lokasi rumah ternyata jauh sehingga Anda harus mengeluarkan biaya ekstra untuk transportasi yang lebih lama. Selain itu, Anda juga harus melihat jarak rumah dengan berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit atau fasilitas kesehatan hingga pusat perbelanjaan ataupun titik transportasi umum.

Baca Surat atau Dokumen Sewa dengan Teliti

Sebelum memutuskan untuk menyewa rumah dari orang lain, Anda harus membaca surat atau dokumen sewa dengan teliti. Pastikan aturan-aturan yang ada di dalam dokumen tidak merugikan Anda. Beberapa poin seperti tanggal kadaluarsa masa sewa, tarif sewa hingga biaya-biaya yang dibebankan kepada penyewa harus diperhatikan agar tidak memicu kesalahpahaman di masa mendatang.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda semua..

Apa itu Beton Fiber?

beton fiber

Beton fiber atau yang lebih dikenal dengan beton serat adalah beton yang dalam proses pembuatannya ditambahkan bahan fiber (berserat). Tujuan dari penambahan serat ini sendiri adalah untuk meningkatkan mutu beton, terutama yang berkaitan dengan sifat mekaniknya. Serat yang ditambahkan ke dalam beton bisa berupa serat sintetis atau serat alami.

beton fiber

Serat alami umumnya terbuat dari tumbuh-tumbuhan seperti serat kayu, serat bambu, serat ijuk, serat rami, sisal( serat yang sejenis rumput-rumputan), sabut kelapa, dan lain sebagainya. Sementara untuk serat sintetis adalah produk fabrikasi seperti serat tembaga, baja, kaca, polietilen dan olypropylene. Masing-masing dari jenis serat ini umumnya akan memberikan sifat tambahan yang bervariasi pada beton.

Sifat Beton Fiber

beton fiber

Sifat beton fiber yang merupakan salah satu sifat penting dari beton adalah daktilitas. Daktilitas adalah kemampuan struktur atau komponennya dalam melakukan deformasi inelastic bolak-balik berulah di luar batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Salah satu yang menjadi alasan dalam penambahan serat atau fiber pada beton sendiri adalah untuk menaikan kapasitas penyerapan energy dari matrik campuran yang artinya juga meningkatkan daktilitas beton. Penambahan daktilitas bisa diartikan juga penambahan perilaku beton pada lelah (fatigue) dan kejut (impact)

Perencanaan Campuran Beton Serat Atau Beton Fiber

beton fiber

Penambahan serat tentunya akan banyak mengubah perilaku beton setelah retak misalnya terjadi peningkatan rengangan tarik setelah beton runtuh. Dengan begitu, beton yang dihasilkan jadi lebih keras dan lebih tahan benturan. Peningkatan dari kekerasan beton sendiri banya dipengaruhi oleh konsentrasi serat dan ketahanan serat pada cabutan. Terutama yang ditentukan oleh perbandingan aspek serat(perbandingan panjang/diameter) dan faktor lainnya seperti tekstur permukaan dan bentuk. Pada dasarnya, perencanaan dari campuran beton serat ditentukan berdasarkan beberapa hal seperti:

  1. Kandungan seratnya harus < 2% dari volume betonnya
  2. Perbandingan untuk aspek panjang dan diameter seratnya harus <100
  3. Untuk diameter agregatnya adalah < 19 mm

Penggunaan Beton Fiber

beton fiber

Penggunaan konstruksi dengan bahan beton telah sangat jamak bahkan jadi salah satu pilihan untuk banyak sekali bangunan moderen gedung, jembatan, dan jalan raya. Tidak heran jika berbagai usaha dilakukan demi mendapatkan beton yang berkualitas tinggi. Inilah yang kemudian jadi alasan kenapa beton serat semakin diminati dan populer. Seperti yang telah disinggung sebelumnya jika serat mampu meningkatkan sifat mekanik beton fiber. Dengan begitu, jika dibandingkan dengan beton konvensional terdapat beberapa kelebihan seperti:

  • Daya tahan dan keawetan beton fiber yang lebih tinggi daripada beton biasa
  • Beton fiber mempunyai kuat tarik yang lebih tinggi. jadi apabila tulangan memberikan penguatan hanya searah tulangan saja maka serat yang disebar secara acak akan membantu menambah kekuatan merata pada semua arah.
  • Daktilitas (keliatan) dari beton fiber ini relatif sangat tinggi jadi perilaku keretakan dapat dikendalikan lebih mudah
  • Setiap jenis serat yang ada sebenarnya mampu meningkatkan sifat spesifik yang ada pada beton. Contohnya saja, serat baja berpotensi meningkatkan kuat tekan, serat polypropylene selain mampu meningkatkan kuat tarik juga bisa jadi meningkatkan ketahanan pada beban kejut, keausan dan pengaruh susutan. Meningkatnya sifat mekanik tersebut terbukti telah membuat beton finer ini semakin tahan pada gaya tarik yang juga dipengaruhi oleh iklim dan perubahan cuaca dan lingkungan.

Dengan begitu salah satu pengaplikasian beton fiber yang paling banyak dilakukan adalah pada sebuah permukaan yang luas baik itu pada bangunan rumah tinggal ataupun fasilitas umum.

 

Dinding Batu Alam, Mempercantik Desain Rumah

dinding batu alam

Rumah selalu diharapkan untuk bisa menjadi tempat berkumpul bersama keluarga dan mampu memberikan rasa nyaman. Setiap orang punya cara tersendiri untuk membuat rumah mereka lebih cantik. Salah satunya dengan memainkan material bangunan yang digunakan. Saat ini, dinding batu alam menjadi pilihan yang populer bagi Anda yang ingin mempercantik desain rumah tanpa menimbulkan kesan berlebihan.

Kenapa harus bagian dinding?

Pada dasarnya, selain bermain pada dinding, ada juga orang yang memilih bagian lantai untuk dipasang batu alam. Tapi secara umum bagian dinding menjadi pilihan populer karena secara visual pandangan orang lebih mudah tertuju pada dinding rumah. Dari kejauhan pun, bagian dinding juga sering lebih terlihat.

Jenis-Jenis Batu Alam untuk Mempercantik Dinding Rumah

Nah, apa saja rekomendasi batu alam yang bisa Anda gunakan untuk mempercantik dinding rumah?

  1. Andesit

Jika rumah Anda memiliki konsep minimalis, maka andesit bisa jadi pilihan yang tepat. Batu alam yang satu ini memiliki struktur yang keras sehingga lebih tahan lama dibandingkan batu alam lain. Karena itulah, Anda bisa memanfaatkannya untuk penggunaan outdoor.

Selain itu, batu alam ini memiliki tekstur yang terlihat seperti kayu. Dengan motif unik dan indah ini, tentunya andesit berhasil jadi salah satu batu alam dengan harga yang cukup mahal.

  1. Batu Alam Hitam untuk Kesan Elegan dan Mewah

Banyak orang memilih batu jenis ini untuk mendekorasi bagian interior ataupun eksterior rumah. Batu dengan warna hitam bisa dipadukan dengan hampir semua warna lain. Ia memiliki sifat yang keras dan tahan terhadap goresan. Anda bisa mengaplikasikan batu alam ini untuk bagian dinding ataupun lantai lho.

  1. Marmer

Batu alam marmer dikenal dengan tekstur yang unik dan warna-warna kombinasi. Jadi, batu ini memang sangat cocok untuk digunakan pada dinding. Rumah yang menggunakan marmer sebagai material dinding atau lantai, pasti akan terlihat lebih mewah.

Rumah juga terasa lebih sejuk dan dingin dengan penggunaan batu alam ini. Namun, karena marmer terbilang sensitif dengan perubahan cuaca, maka sebaiknya hindari meletakkannya di area luar ya.

  1. Batu Alam Putih untuk Kesan Clean dan Clear

Batu alam yang satu ini cocok banget untuk Anda yang memiliki rumah bertipe minimalis. Beberapa orang menyebut batu ini dengan nama sandstone.  Ia terbentuk dari proses pengendapan butiran-butiran pasir.

Anda bisa menemukan batu jenis ini dengan sangat mudah di daerah Paliaman, Cirebon. Tidak hanya digunakan untuk melapisi dinding, sandstone juga bisa digunakan untuk lantai lho.

  1. Granit

Batu alam yang satu ini dikenal dengan sifat yang kuat dan tahan perubahan cuaca. Jadi cocok untuk dipakai di indoor ataupun outdoor. Bahkan, beberapa orang juga menggunakan granit untuk bagian dapur karena memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi.

Jika Anda menggunakan granit, maka rumah akan terkesan natural dan segar. Selain pelapis dinding, Anda juga bisa memanfaatkan granit untuk bagian lantai.

Jadi, batu alam mana yang paling cocok untuk hunian Anda?

Terlepas batu alam mana yang jadi pilihan Anda, pastikan saja dana yang ada mencukupi ya. Memiliki rumah yang cantik karena batu alam memang membanggakan, tapi jika Anda harus kesulitan menyediakan dana maka mungkin pilihan ini bisa dipertimbangkan.

Faktanya, ada banyak cara yang bisa Anda tempuh untuk mempercantik rumah kok.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda semua ya..

Sampai jumpa di artikel selanjutnya..

Membuat Pot Bunga dari Beton, Bagaimana Caranya?

pot bunga dari beton

Memiliki sebuah taman yang berhiaskan bunga warna-warni dan pot cantik tentu menjadi idaman setiap orang. Pot bunga yang terbuat dari plastik cenderung rapuh akibat perubahan cuaca. Jika Anda sudah bosan dengan hal tersebut mungkit sudah saatnya Anda mempertimbangkan membuat pot bunga dari beton sendiri.

Bagi Anda yang memiliki hobi otak-atik atau melakukan DIY, membuat pot bunga dari beton cocok untuk dilakukan. Dibandingkan dengan membeli yang harganya lebih mahal, membuat pot sendiri akan lebih menghemat biaya. Selain itu juga dapat mengisi waktu luang Anda dengan berbagai kreasi pot bunga unik dari beton.

Anda bisa membuat pot bunga dari beton berbagai macam bentuk dan sebanyak yang Anda inginkan. Tentu saja hal itu bisa terwujut jika anda memiliki cetakan. Berikut langkah-langkah dalam membuat pot bunga dari beton  sendiri.

  1. Membuat atau Memilih Cetakan

Hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat pot beton adalah membuat atau memilih cetakan. Siapkan dua buah cetakan yang sama persis dengan salah satu wadah memiliki ukuran yang sedikt lebih besar. Anda bisa menggunakan ember, kaleng cat, atapun mangkok yang memiliki ukuran 5 cm lebih kecil dari pada yang satunya.

Anda juga bisa membuat cetakan sendiri dari bahan triplek bekas atau kardus untuk pot bunga beton kotak ataupun bentuk segi unik lain. Gunakan cetakan yang membuat anda mudah dalam pembuatan pot betonnya.

  1. Lapisi Cetakan

Untuk mempermudah pada saat pelepasan pot beton dari cetakan pelapisan perlu dilakukan. Lapisi bagian dalam cetakan yang besar dan bagian luar cetakan yang lebih kecil. Cetakan yang memiliki bahan kayu sebaiknya lapisi dengan paste wax atau pasta pengkilap dalam cat mobil.

Cetakan yang terbuat dari plastik Anda bisa melapisi dengan minyak atau pelimas semprot. Siapkan juga pipa 3cm dua atau tiga buah sepanjang 5 cm atau lebih untuk saluran drainase pot.

  1. Campur dan Buat Adonan Beton

Sebelum membuat dan mencampur adonan pastikan lindungi tangan Anda dengan sarung tangan. Anda bisa membeli beton instan pada toko bangunan untuk membuat adonannya sesuai dengan petunjuk yang ada pada kemasan. Campur pada ember yang tidak digunakan, Anda juga bisa menambah pewarna.

  1. Mencetak Adonan Beton

Tuang adonan beton pada cetakan besar yang sebelumnya sudah diberi pipa untuk saluran drainase. Berilah jarak antar pipa sekitar 7 cm dan jangan sampai lubang pipa tertutup adonan beton. Setelah itu masukkan cetakan yang lebih kecel pada cetakan diatas lapisan peton ditengan cetakan besar dengan hatu-hati.

Kemudian tuang lagi adonan beton pada sela cetakan untuk membentuk dinding pot. Tekan hingga padat tanpa ada lubang udara kemudian ratakan menggunakan skop. Pastikan bagian dasar pot ini lebih tebal dari pada dinding pot.

  1. Diamkan Agar Beton Mengeras

Diamkan setidaknya selama 24 jam agar beton mengeras, kemudian lepas cetakan yang lebih kecil. Tanpa melepas cetakan yang besar semprotkan air dingin pada pot beton dan tutupi dengan selembar plastik biarkan selama seminggu. Tetap semprotkan air sesering yang dibutuhkan agar beton tetap dalam keadaan lembab.

  1. Lepaskan dari Cetakan

Setelah seminggu dan pot beton sudah benar-benar kering saatnya melepasnya dari cetakan. Pukul bagian bawah cetakan dengan pelan dan kuat untuk melepaskannya. Bersihkan cetakan dengan air sampai bersih agar bisa digunakan lagi.

Pada saat pot beton sudah terlepas dari cetakan Anda bisa membersihkan permukaanya  dengan sikat. Hal ini agar model pot bunga dari beton lebih terlihat dan juga rapi.

Demikianlah langkah-langkah membuat pot bunga dari beton yang bisa Anda praktekkan dirumah. Pot beton bikinan sendiri selain lebih hemat tentu akan tahan lebih lama juga.

Tempat-Tempat Dalam Rumah yang Mudah Berjamur dan Berlumut

Ada kalanya jamur dan lumut dapat hinggap di rumah Anda. Mana saja bagian rumah yang menjadi “favorit” jamur dan lumut?

 

Apa yang terjadi jika suatu hari Anda menemukan ternyata di beberapa sudut rumah Anda mulai tumbuh jamur dan lumut? Jangan biarkan mereka menginvasi rumah Anda!

Karena rumah yang berjamur dan berlumut dapat membawa resiko kesehatan bagi Anda dan keluarga.

Ketahui tempat-tempat berikut ini agar mereka tidak hinggap seenaknya di rumah Anda!

 

  1. Kamar Mandi

Karena jamur dan lumut paling senang tumbuh di tempat lembab maka kamar mandi adalah “tersangka” utamanya.

Karena kamar mandi menyediakan tempat yang hangat dan lembab.

Ditambah lagi biasanya kamar mandi tidak memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara.

Di tempat yang seperti ini lumut atau jamur tidak selalu hinggap di dinding. Karena bisa saja mereka hinggap di botol shampo, bungkus pasta gigi atau sikat gigi dan lain sebagainya.

 

  1. Dapur.

Tempat berikutnya yang cukup sering ditumbuhi jamur adalah dapur. Penyebabnya sama seperti kamar mandi. Namun terkadang dapur memiliki sudut yang lebih rumit dibanding kamar mandi.

Karena perabotan dan perkakas yang ada di dapur juga lebih variatif. Namun lokasi pertama yang patut Anda periksa adalah bagian tempat cuci piring.

Jika di permukaan tidak terlihat coba periksa bagian bawah dari tempat cuci piring Anda. Periksa sudut dan sambungan pipa, apakah ada kebocoran atau tidak.

Sebab jika ada kebocoran maka air yang merembes akan mudah mengundang tamu tak diundang untuk hinggap di permukaannya.

Jika dibiarkan maka dapur Anda akan menjadi tidak higienis dan membawa resiko kesehatan yang tidak bisa Anda anggap enteng.

 

  1. Langit-Langit

Langit-langit rumah adalah tempat berikutnya yang mudah berjamur dan berlumut. Karena bagian ini menjadi perantara antara atap dengan bagian rumah utama, maka sering terjadi ada rembesan air yang tertahan di langit-langit.

Rembesan tersebut tidak jatuh karena tertahan namun akibatnya dapat beresiko menjadi tempat bertumbuhnya jamur.

Untuk menghindarinya ada baiknya Anda memeriksa apakah ada kebocoran pada atap rumah Anda. Atau penyebab lainnya adalah hama seperti tikus.

Tikus yang berkeliaran di bagian atas rumah Anda dapat membawa kotoran sampai menjadi lembab. Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan tumbuh jamur atau lumut.

 

  1. Penyejuk Udara

Kondisi cuaca Indonesia memang cenderung panas, karena itu banyak yang menggunakan penyejuk udara.

Tetapi jika Anda adalah salah satu penggunanya maka pastikan Anda memeriksanya secara berkala.

Sebab penyejuk udara menyedot udara dari luar dan “mengolahnya” menjadi udara segar ke dalam. Dari udara yang dihisap itu selalu ada kemungkinan mengandung jamur atau potensi lumut.

Untuk menghindarinya maka sebaiknya nyalakan setiap hari penyejuk udara Anda. Jika ruangan jarang dipakai maka setidaknya nyalakan selama 10 menit saja setiap hari.

 

  1. Karpet

Karpet memang menambah kenyamanan dan estetika. Namun pastikan Anda menjaga kebersihannya secara rutin.

Sebab karpet cenderung mudah menjadi tempat bersarangnya debu, kotoran dan cairan.

Kotoran yang dibiarkan begitu saja berpotensi menjadi tempat tumbuhnya jamur atau lumut.

Ditambah lagi jika ada kehadiran anak-anak atau hewan peliharaan, maka perhatian Anda akan kebersihan karpet harus dua kali lipat lebih banyak.

Karena mereka bisa saja menumpahkan cairan atau BAK sembarangan di atas karpet yang jika tidak dibersihkan akan menjadi sumber lembab baru.

Bersihkan karpet setiap hari adalah solusi paling tepat untuk mencegah jamur dan lumut.

***

Ada tempat-tempat dalam rumah yang mudah berjamur dan berlumut. Namun resep utama untuk terhindar dari jamur tak diundang adalah dengan rutin menjaga kebersihan rumah.

Bersihkan selalu sudut-sudut rumah Anda maka dijamin jamur dan lumut enggan untuk hinggap.