Cara Suntik Kolom Beton

Salah satu kecelakaan kerja proyek pembuatan rumah yang memiliki resiko fatal adalah kerusakan atau rapuhnya beton yang ada saat pembuatan pondasi rumah. Biasanya beton yang rapuh akan sulit untuk digunakan. Para pekerja proyek mau tidak mau harus melakukan penyuntikan beton agar beton yang akan digunakan dalam proyek menjadi kokoh dan bertahan lama. Dengan melakukan suntik beton ini, beton yang rusak akan kembali seperti semula. Namun saat melakukan suntik beton, anda harus memperhatikan cara-cara yang benar agar tidak terjadi resiko buruk yang terjadi. Suntik beton ini memang terbilang cukup mudah jika dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya. Namun jika salah sedikit dalam penyuntikan maka kerusakan fatal akan mudah terjadi juga. Maka saat melakukan penyuntikan ini anda harus benar-benar memperhatikan cara-cara yang benar. Jangan hanya karena kesalahan kecil pondasi rumah yang telah dibuat mengalami kerusakan yang fatal. Nah, untuk melakukan suntik beton ini, terdapat cara-cara yang dapat diperhatikan. Berikut cara-cara yang wajib untuk terapkan:

  1. Pengikisan permukaan dan hacking

    Sumber : https://dpupkp.bantulkab.go.id

Cara yang pertama ini adalah melakukan hacking. Hacking ini adalah langkah dasar sebelum anda masuk dalam tahap penyuntikan. Jadi, anda perlu melakukan hacking dan mengikis beton-beton yang keropos hingga anda menemukan permukaannya yang padat. Mengapa harus permukaan yang padat? karena permukaan yang padat akan lebih mudah untuk dilakukan proses penyuntikan.

  1. Pembersihan area beton

Setelah pengikisan selesai, anda dapat membersihkan permukaan beton dari berbagai sisa-sisa kotoran yang masih menempel di permukaan. Pembersihan ini bertujuan agar saat pentuntikan tidak ada kotoran yang mengalangi atau menggangu proses penyuntikan. Jika terdapat sedikit kotoran yang menghalangi, bisa dipastikan penyuntikan akan tidak maksimal. Jadi, saat membersihkan kotoran sebaiknya cek dan teliti sampai bersih.

  1. Pemasangan beksiting dan pengecoran

Cara selanjutnya yang harus anda lakukan adalah melakukan pemasangan beksiting dan pengecoran. Namun sebelum melakukan cara ini sebaiknya basahi beton dengan sikabond MV. Setelah itu lakukan pemasangan bekisting. Gunakan sikagrout 215 atau  betondengan yang memiliki kualitas yang bagus dan sama agar pemasangan tidak memerlukan waktu lama dan lebih mudah.

  1. Pemasangan khusus beton kecil (menggunakan agregat 22 mm)

Sikagrout 215 atau betondengan hanya dapat dipasangkan pada beton yang memiliki area yang luas. Jika beton memiliki area permukaan yang sempit dan kecil, anda dapat menggunakan agregat 25 mm dengan kawat ayam. Pasangkan kedua bahan tersebut di sekeliling area beton. Setelah agregat terpasang kemudian tutuplah dengan bekisting. Jangan lupa untuk menyediakan selang grouting. Selang ini nantinya akan berfungsi untuk memudahkan pemasangan beton. Untuk memperkuat bekisting, tamballah celah-celah bekisting dengan menggunakan kapasitas plug yang memiliki pengaturan yang cepat. Selanjutnya lakukanlah curing selama kurang lebih sehari penuh. Jika semua cara sudah dilakukan, anda dapat melakukan penyuntikan dengan menggunakan sikagrout 215. Untuk kapasitas tekanan anda dapat menambahkan tekanan selama sekitar 1-3 bar dan kemudian tahan beberapa menit agar penyuntikkan berhasil dengan maksimal. Pada akhir tahap penyuntikan jangan lupa untuk memotong selang grout dan lepaskan pada hari-hari berikutnya saat semua bahan mengering.

Nah, itulah beberapa cara yang dapat anda terapkan saat proses penyuntikan kolom beton. Cara-cara yang digunakan memang terlihat cukup mudah. Namun anda tetap harus waspada dan berhati-hati jika melakukan penyuntikan kolom beton ini. Penyuntikan kolom beton ini harus dilakukan dengan orang yang professional dalam bidangnya. Jika anda ingin belajar melakukan proses penyuntikan sebaiknya mintalah bantuan orang yang paham betul mengenai penyuntikan beton agar resiko kesalahan dan dampak buruk tidak terjadi.

 

Keuntungan Memakai Lantai Beton

keuntungan memakai lantai beton

Rumah atau bangunan tidak akan bisa berdiri sendiri. banyak elemen yang mempengaruhi fungsi dan estetika dari suatu bangunan. Sebut saja, atap, pondasi, dinding, lantai, pintu, jendela dan lain sebagainya. Semua elemen ini saling terkait dan sama-sama penting dalam proses pembangunan. Dari sekian banyak elemen bangunan tadi, lantai menjadi salah satu yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini karena lantai akan selalu mendapat kontak langsung dengan penghuni atau siapapun yang menginjakkan kaki di bangunan tersebut.

keuntungan memakai lantai beton

Pada dasarnya, ada  Ada banyak jenis material yang bisa Anda gunakan untuk lantai bangunan seperti beton, batu alam, kayu, keramik dan lain sebagainya. Dari material-material tersebut, akhir-akhir ini beton cukup difavoritkan lho. Ada banyak alasan yang mendasari kenapa beton difavoritkan.  Nah, apa sih keuntungan memakai lantai beton in ini? Simak ulasannya berikut..

Perawatan yang Mudah

Lantai menjadi salah satu bagian rumah yang paling sering mendapat kontak dengan penghuninya. Hal ini membuat lantai menjadi lebih mudah kotor. Tentunya membersihkan lantai setiap hari sudah menjadi rutinitas bagi penghuni rumah. Namun, Anda harus tahu bahwa lantai beton tidak mudah menyerap noda dan kotoran. Jadi, dengan menggunakan lantai beton, Anda tidak perlu mengepel lantai setiap hari. Perawatan minimal setiap hari dan perawatan ekstra seminggu sekali sudah sangat cukup untuk lantai beton. Jadi Anda lebih hemat biaya perawatan dan waktu juga kan?

Lebih Awet

Beton menjadi satu material yang dikenal awet karena usianya bisa mencapai ratusan tahun jika perawatannya tepat. Fakta ini, tentu membuat Anda tidak perlu repot-repot mengganti material lantai secara berkala. Apalagi permukaan beton juga tidak akan mengalami perubahan yang berarti ataupun mudah rusak selama dirawat dengan baik.

Pemilihan Gaya Lebih Banyak

Material beton yang digunakan untuk lantai bangunan memiliki pemilihan gaya yang lebih banyak dibandingkan dengan material lain. Hal ini karena faktor beton sendiri yang dibuat berdasarkan campuran beberapa material dan dipasang atau diaplikasikan saat beton masih lumer. Nah, selain mudah disesuaikan dengan gaya banguan, Anda juga bisa memberikan sentuhan-sentuhan tersendiri pada lantai beton. Misalkan Anda bisa mengganti warna hingga menyesuaikannya dengan gaya rumah untuk rumah minimalis, klasik, rustic ataupun eropa modern.

Agar lantai terlihat lebih modern, Anda bisa menambahkan finishing berupa sealer akrilik sehingga permukaan lantai mengkilap. Kemudian, untuk gaya rustic, Anda bisa memberikan finishing matte pada lantai.

Tidak hanya itu, material beton juga bisa diaplikasikan pada interior dan eksterior. Jadi kreasi lantai beton tidak melulu hanya untuk di dalam rumah. Bagian teras dan garasi juga bisa menggunakan beton sebagai material lantainya. Namun, Anda harus memperhatikan ketahanan lantai beton terhadap cuaca. Untuk bagian bangunan atau rumah yang terkena cahaya matahari secara langsung, akan lebih baik jika lantai beton dilapisi dengan finishing berbasis silicon.

Proses Pengerjaan Lebih Mudah

Anda tentu tahu bahwa ada beberapa jenis beton yang bisa ditemukan di pasaran saat ini. Pembuatan beton secara manual memang memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit, namun dengan adanya beton ready mix maka masalah ini bisa diatasi dengan sangat mudah. Penggunaan beton ready mix untuk lantai beton tentunya membuat proses pengerjaan lebih mudah dan hasilnya pun lebih bagus. Pastikan Anda memilih beton ready mix dengan takaran pas agar hasil lantai beton Anda tidak mengecewakan ya.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda semua..

Perbedaan Material pada Mutu Beton

perbedaan material pada mutu beton

Beton menjadi salah satu material yang populer digunakan untuk konstruksi. Faktanya ada beberapa jenis beton yang tersedia di pasaran, di mana beton cor menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir. Kepopuleran beton cor ini tentu tidak lepas dari praktisnya pemakaian yang membuat konstruksi bangunan berjalan lebih cepat. Nah, apakah Anda tahu bahwa perbedaan material pada mutu beton akan berpengaruh pada kekuatannya? Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai perbedaan material pada mutu beton:

Beton Kelas I atau Beton Non Struktural

Jenis beton yang pertama ini biasa digunakan untuk pekerjaan non structural. Pelaksanaannya pun tidak membutuhkan keahian khusus. Pengawasan yang dibutuhkan juga bersifat ringan dengan fokus pada mutu bahan saja. Jadi, pada beton kelas I ini kekuatan tekanan beton tidak terlalu menjadi syarat utama.

Jika Anda belum tahu, mutu beton kelas I ini juga sering disebut B0. Sesuai dengan kelasnya, beton ini tergolong ekonomis dengan tebal sekitar 5-7 cm. Pada dasarnya campuran mutu beton kelas I ini menggunakan Fly Ash dan Non Fly Ash. Fly Ash sendiri biasa digunakan untuk meminimalisir pengguaan semen. Komposisi material pada beton kelas I ini adalah Semen 274 kg, Pasir 1012 kg, Split/Kerikil 0 Kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.97.

Beton Kelas II

Jenis beton yang kedua ini biasa digunakan untuk pekerjaan structural. Penggunaannya sendiri membutuhkan keahlian yang cukup dan pengawasan dari ahli. Berbeda dengan beton kelas I, beton kelas II ini melalui pengawasan mutu yang sangat ketat secara berkelanjutan. Tak hanya itu, kekuatan tekanan beton juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

Beton kelas II sendiri tersedia dalam berbagai mutu standar seperti B1, K125, K175 hingga K500. Nama-nama sebutan untuk beton kelas II ini bukannya tidak memiliki makna. Misalnya K175, nama ini berarti bahwa si beton memiliki kekuatan tekanan 175 kg per meter persegi. Bagaimana dengan komposisi material pada mutu beton kelas II ini?

  • Beton K175 terdiri dari semen 326 kg, Pasir 760 kg, Kerikil 1029 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.66
  • Beton K200 standar terdiri dari semen 352 kg, Pasir 731 kg, Kerikil 1031 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.61
  • Beton K255 standar terdiri dari semen 371 kg, Pasir 698 kg, Kerikil 1047 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.58
  • Beton K250 standar terdiri dari semen 384 kg, Pasir 692 kg, Kerikil 1039 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.56
  • Beton K300 standar terdiri dari semen 413 kg, Pasir 681 kg, Kerikil 1021 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.52
  • Beton K350 standar terdiri dari semen 448 kg, Pasir 667 kg, Kerikil 1000 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.48
  • Beton K400 standar terdiri dari semen 466 kg, Pasir 654 kg, Kerikil 990 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.46
  • Beton K500 standar terdiri dari semen 480 kg, Pasir 650 kg, Kerikil 1000 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.50

Beton Kelas III atau Beton Struktural

Terakhir ada beton kelas III yang biasa digunakan untuk pekerjaan structural. Idealnya beton kelas III ini memiliki kekuatan tekanan lebih dari K125. Penggunaan beton jenis ini juga dibutuhkan keahlian khusus dan bahkan dibutuhkan laboratorium dengan peralatan yang lengkap. Tak cukup sampai disitu, proses pengerjaannya juga harus dilakukan oleh tenaga ahli dan pengawasan mutunya harus dilakukan secara terus menerus.

Tabel Kuat Tekan Beton

tabel kuat tekan beton

Setelah sebelumnya kita sudah mengulas tentang pengertian uji kuat tekan beton, maka kali ini kita akan membahas kelanjutannya yaitu tentang tabel kuat tekan beton. Tabel ini dibuat untuk mempermudah pihak-pihak yang membutuhkan informasi lebih cepat. Lalu seperti apa sih tabel kuat tekan beton ini?

Tabel Kuat Tekan Beton

Beton sendiri merupakan suatu massa padat yang terdiri dari campuran agregat, semen, air dan bahan tambahan lain jika diperlukan. Anda harus tahu bahwa dalam proses pembetonan sendiri ada banyak hal yang harus diperhatikan di mana salah satunya adalah kekuatan beton. Kekuatan beton ini bisa dilihat dari kuat tekan si beton yang sesuai dengan ketentuan dalam JMD.

Dalam pembahasan kuat tekan beton dan mutu beton, kita akan sering menemui istilah f’c dan K. Apa sih f’c dan K tersebut?

Mutu Beton f’c

Istilah f’c merujuk pada mutu beton f’c yang biasanya dinyatakan menggunakan satuan MPa. Jadi misalkan Anda melihat catatan bahwa suatu beton ditulis dengan mutu f’c 24 MPa maka ini berarti kuat tekan beton tersebut adalah 24 MPa pada umur 28 hari dengan benda uji berupa silinder ukuran diameter 15 cm x tinggi 30 cm. Rumusnya adalah 1 Mpa + 1 N/mm2 = 10,2 kg/cm2.

Mutu Beton K

Istilah K merujuk pada mutu beton K yang biasanya dinyatakan dengan satuan kg/cm2. Misalkan Anda melihat catatan beton dengan mutu K450 ini berarti kuat tekan beton tersebut adalah 450 kg/cm2 pada umur 28 hari dengan benda uji berupa kubus ukuran diameter 15 x 15 x 15 cm.

Jadi mutu beton f’c ini berlaku untuk benda uji berupa beton yang berukuran tinggi 30 cm dan diameter 15 cm. Sebaliknya, mutu beton K hanya berlaku untuk benda uji berupa beton berbentuk kubus dengan ukuran diameter 15 x 15 x 15 cm saja.

Nah, berikut ini adalah tabel kuat tekan beton yang bisa Anda gunakan untuk menghitung:

Mutu Beton Kuat Tekan
Kg/cm2 MPa
K-225 225 18
K-250 250 20
K-275 275 22
K-300 300 24
K-350 350 28
K-400 400 32
K-450 450 36
K-500 500 40

Mempersiapkan Beton untuk Diuji Kuat Tekan

Sebagai informasi tambahan berikut akan dijelaskan beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mempersiapkan beton yang diuji.

  • Siapkan campuran beton segar yang akan diuji. Isi ke dalam cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis. Anda bisa menggunakan cetakan silinder ataupun kubus.
  • Setiap lapisan adukan beton yang masuk, pastikan untuk memadatkannya dengan 25x tusukan merata. Pastikan tongkat pemadat menyentuh dasar cetakan saat lapisan pertama dibuat. Untuk lapisan kedua dan ketiga, cukup memasukkan tongkat pemadat hingga ¼ bagian lapisan sebelumnya.
  • Anda bisa mengetuk sisi-sisi cetakan sampai rongga tusukan tertutup sempurna saat pemadatan sudah selesai dilakukan. Ratakan permukaan dan tutup dengan bahan anti karat serta kedap air. Diamkan cetakan hingga 24 jam di tempat yang tidak ada getaran.
  • Bersihkan beton yang akan diuji dan catat berat serta ukurannya. Jangan lupa untuk memberi lapisan mortas belerang di bagian bawah dan atas beton ya.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda..

Tabel Konversi Umur Beton

tabel konversi umur beton

Ada banyak hal yang bisa diulas dari topik beton. Material bangunan yang satu ini memang memiliki keunikan dan kerumitan tersendiri. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan beton adalah mutu beton itu sendiri. Mutu beton menjadi salah satu hal yang harus diuji dan dibuktikan sebelum beton dilepas ke konsumen. Untuk menguji mutu beton, idealnya pengujian dilakukan saat beton berumur 28 hari. Lalu apakah pengujian tidak bisa dipercepat?

Tabel Konversi Umur Beton dari PBI

Faktanya, terkadang konsumen meminta hasil yang lebih cepat sementara idealnya kita harus menunggu hingga 28 hari terlebih dahulu sebelum beton siap diuji mutunya. Selain tuntutan konsumen, ada penyebab lain yang membuat beton bisa diuji sebelum umurnya 28 hari misal untuk mengetahui rancangan Job Mix Formula, keperluan bekisting hingga kelengkapan laporan monitoring mutu beton oleh QC beton.

Pada dasarnya PBI telah menyatakan bahwa meskipun umur beton belum mencapai 28 hari, tapi pengujian tetap bisa dilakukan di mana hasil pengujian ini akan dikonversi ke umur 28 hari dengan menggunakan faktor yang ditetapkan oleh PBI. Faktor-faktor yang ditetapkan oleh PBI ini adalah sebagai berikut:

Umur Beton (Hari) Faktor Konversi
3 0.4
7 0.65
14 0.88
21 0.95
28 1

Lalu bagaimana cara membaca atau memahami tabel konversi umur beton dari PBI ini?

Contoh Perhitungan

Untuk lebih mudah dalam memahami dan menggunakan tabel konversi umur beton ini, maka berikut ada contoh penggunaannya.

Misalkan ada rancangan campuran mutu beton dengan rencana kuat tekan K350. Setelah menyiapkan beton yang akan dijadikan sampel, maka dilakukanlah pengujian mutu saat beton berusia 7 hari. Dari proses pengujian diperoleh bahwa saat usia beton 7 hari maka hasil dari mutu beton adalah 210 kg/cm2. Nah, setelah melihat tabel konversi umur, untuk mendapatkan mutu K350 pada beton umur 7 hari maka minimal harus mencapai 0.65 x 350 yaitu 227.5 kg/cm2. Hasil uji yaitu 210 kg/cm2 ternyata lebih kecil dari perhitungan tabel konversi. Jadi ini menunjukkan bahwa beton tersebut tidak akan bisa memenuhi kriteria untuk mencapai K350.

Lalu bagaimana jika kita ingin menggunakan beton berusia 21 hari untuk K500? Anda hanya perlu menghitung 0.95 x 500 yaitu 475. Dari angka ini, Anda harus melihat hasil uji mutu beton saat beton berusia 21 hari. Jika hasilnya ternyata sama atau lebih besar dibandingkan 475 maka itu berarti beton tersebut layak dan sesuai dengan rencana untuk K500. Sebaliknya, jika nilai uji mutu beton tidak mencapai angka 475, maka beton dianggap gagal dan tidak layak untuk memenuhi kriteria K500.

Bagaimana, mudah bukan untuk menggunakan tabel konversi umur beton di atas?

Terlepas dari tabel konversi dari PBI di atas, sebenarnya Anda menggunakan umur beton di luar tabel tersebut. Namun perlu diingat bahwa perhitungannya memang sedikit lebih rumit. Tapi apakah ada pihak yang menggunakan konversi di luar faktor yang dirilis oleh PBI? Jawabannya tentu ada. Sebagai contoh para praktisi dan laboratorium beton milik instansi pendidikan serta perusahaan beton readymix seringkali menggunakan faktor umur konversi di interpolasi antara umur 7 dan 14 hari.

Lalu bagaimana cara mengetahui faktor konversi di umur beton selain 3, 7, 14, 21 dan 28 hari? Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:

Faktor Konversi Umur (x) = 0,00006x3 – 0,00431x3 + 0,10087x + 0,13402

Huruf x dirumus ini bisa Anda ganti sesuai dengan umur beton yang diuji.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda..

 

Hal yang Perlu diperhatikan ketika Membuat Pagar Beton

inspirasi pagar rumah minimalis

Pagar merupakan bagian yang cukup penting dari sebuah bangunan. Hal ini karena fungsinya yang sangat penting untuk menjaga keamanan. Selain itu pagar juga berfungsi untuk mempercantik visual bangunan. Untuk itulah dalam membuat pagar anda harus memperhatikan materialnya. Pada dasarnya ada beberapa jenis pagar yang bisa Anda pilih, di mana salah satunya adalah pagar beton.

Mengenal Pagar Beton

inspirasi pagar rumah minimalis

Pagar beton merupakan pagar yang terbuat dari bahan beton di mana dalam proses pembuatannya mengandung unsur material beton dan pembesian secara khusus. Biasanya pemagaran secara konvensional dirasa memakan biaya dan bantu yang cukup lama. untuk itulah salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan membuat pagar beton. Pagar beton ini akan sangat cocok untuk anda yang memiliki rumah dengan halaman yang luas.

Pagar jenis ini banyak dipilih karena kelebihan yang dimilikinya. Salah satu kelebihannya adalah harganya yang cukup ekonomis. Selain ekonomis, pagar beton juga cukup kuat, aman, dan tahan lama. Hebatnya lagi material beton juga bisa membuuat penampilan pagar tampak lebih elegan.

Apalagi jika anda menambahkannya dengan lampu dan tanaman hias, maka akan ada kesan manis pada pagar anda.

Apa Saja yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat Pagar Beton

inspirasi pagar rumah minimalis

Untuk urusan pembuatan pagar beton sendiri akan lebih baik jika anda mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan para arsitek atau tenaga profesional. Hal ini perlu dilakukan karena pagar beton tidak bisa dibuat secara sembarangan. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat pagar beton:

  1. Desain Pagar

Hal pertama yang harus diperhatikan saat membuat pagar beton adalah desain dari pagar itu sendiri. Misalnya anda ingin bentuk pagar yang seperti apa, letaknya dan lain sebagainya. Selain itu anda juga harus memperhatikan ketinggiannya. Di lingkungan pemukiman yang relatif aman, maka idealnya pagar tidak sepenuhnya menutup relasi dengan lingkungan luar. Idealnya tinggi pagar bisa dibuat setinggi 0,9 sampai 1,2 meter saja dengan desain yang transparan. Hal ini karena pagar beton yang terlalu tinggi juga berpotensi untuk menutup aliran udara serta penyinaran matahari yang pastinya akan mengurangi kenyamanan rumah anda.

  1. Perhatikan dan Ikuti Regulasi Pemerintah

Pastikan anda mengikuti regulasi pemerintah setempat atau pengembang. Misalnya saja bila rumah berada di kawasan yang berkonsep hunian tanpa pagar, maka akan lebih baik jika anda tidak membuat pagar. Namun bila tidak ada regulasi, maka anda bisa membuar pagar beton sesuai dengan keingginan. Untuk lebih aman dan menjaga privasi, anda bisa membuat pagar dengan tinggi sekitar 1,8-2,5 meter. Sedangkan untuk mengantisipasi bising anda bisa membuat tebal pagarnya.

  1. Hindari Membuat Pagar Di Batas Lahan

Pastikan anda tidak membuat pagar tepat pada garis batas lahan, apalagi di luar batas karena hal tersebut berarti anda menggunakan lahan umum atau orang lain. Untuk itulah pastikan pagar anda berada tepat di lahan anda sendiri.

  1. Kualitas Beton

Hal selanjutnya yang harus anda perhatikan jika ingin membuat pagar dari beton adalah kualitas dari beton itu sendiri. Pastikan anda memilih bahan material beton dengan kualitas baik. Tujuannya supaya pagar beton bisa awet dan lebih bagus. Hal ini sangat penting karena kualitas beton akan sangat berpengaruh pada hasil akhir dari pagar yang anda buat tersebut.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda.

Cara Membersihkan Lantai Beton

Penggunaan lantai di rumah, tentunya harus sesuai dengan kebutuhan. Lantai beton banyak dipilih karena bagus untuk bagian garasi atau halaman depan rumah. Selain karena biayanya lebih murah, lantai beton juga dikenal tangguh, tahan lama dan lebih sejuk.

Namun seiring dengan perkembangannya, lantai beton tidak hanya digunakan untuk garasi atau halaman saja, tapi juga untuk lantai dalam rumah. Nah untuk anda yang memiliki lantai beton dirumah anda, tentunya harus tahu bagaimana cara membersihkannya. Berikut ini adalah cara dan langkah-langkah membersihkan lantai beton dengan aman.

  1. Siapkan Peralatan Kebersihan

Langkah pertama untuk melakukan pembersihan lantai beton adalah dengan menyiapkan peralatan pembersih utama, mencakup:

  • Sapu dan pembersih debu atau kemoceng
  • Sikat berbulu nilon yang berfungsi untuk mengosok noda
  • Pembersih dan lain sebagainya
  1. Membersihkan Debu

Jika semua peralatan kebersihan yang diperlukan telah siap, maka anda bisa mulai dengan membersihkan debu yang ada di permukaan lantai. Anda bisa menggunakan sapu, namun untuk yang ingin lebih cepat, bisa juga menggunakan alat penyedot debu.

  1. Menyiapkan Produk Pembersih Lantai

Ambilah pembersih lantai yang telah anda siapkan. Selanjutnya campurkanlah 3 sampai dengan 8 tutup botol dengan air secukupnya. Untuk jenis pembersih lantai yang digunakan, pastikan anda menggunakan yang khusus untuk lantai beton. Hal ini karena, tidak semua jenis pembersih lantai bisa membersihkan lantai beton

  1. Pel Secara Merata

Apabila anda sudah selesai mencampurkan pembersih lantai dengan air di dalam ember, selanjutnya pel lantai secara merata. Pastikan anda mengepel mulai dari pojok sampai di pintu akhir dalam ruangan. Supaya lebih mudah, sebelum dipel anda bisa mengkosongkan lantai yang ingin anda bersihkan. Lakukanlah secara merata dan teliti supaya tidak ada daerah yang terlewatkan.

  1. Keringkan Lantai

Jika semua lantai sudah selesai dipel, maka anda harus mengeringkannya. Gunakanlah lap kering untuk mengeringkan lantai atau untuk mempercepat pengeringan lantai anda juga bisa menggunakan kipas anda. Selain itu anda juga bisa membiakannya saja dengan menunggu pengeringan secara alami terjadi.

Selain dibersihkan, lantai yang terbuat dari beton tentunya perlu dipoles dengan menggunakan mesin khusus. Tujuannya adalah untuk mempertahankan kilauannya. Anda bisa menghubungi jasa penyedia layanan pemoles lantai terdekat untuk mengerjakan hal ini. Selain itu anda juga bisa menyewa mesin pemoles lantai beton dari toko-toko bangunan dan mengerjakannya sendiri, jadi lebih terjangkau. Pemolesan lantai ini sendiri harus dilakukan secara berkala dan teratur. Tujuannya agar lantai beton anda tidak berubah warna menjadi kusam.

Cara Melindungi Lantai Beton

Jika lantai beton selesai dibersihkan, ada baiknya anda melindungi lantai beton anda supaya tetap bersih dan tahan lama dengan cara berikut ini:

  • Bersihkan Tumpahan Apa Saja Secepatnya

Tindakan yang satu ini akan membantu anda dalam mengantisipasi tergelincir dan lantai menjadi kotor. Bersihkan tumpahan dengan menggunakan handuk atau lap bersih secepat mungkin

  • Melapisi Lantai dengan Sealant

Sealant merupakan bahan perekat pengisi celah sekaligus pelapis yang berfungsi untuk melindungi lantai supaya air, debu maupun kotoran tidak bisa merembes kedalam. Sealant yang kualitasnya tinggi akan bertahan selama beberapa tahun, jadi anda hanya perlu mengulang pelapisan lantai setiap tiga hingga empat tahun sekali saja. Pemberian lapisan sealant ini berguna untuk melindungi lantai beton dari lecet atau goresan dan noda.

  • Melapisi Lantai dengan Wax

Wax atau pelapis akhir yang berbahan dasar lilin tidak hanya mampu melindungi lantai beton dari debu, noda dan abrasi saja namun juga melindungi lapisan sealant yang ada dibawahnya, supaya bisa bertahan lebih lama.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda semua..

 

Cara Membersihkan Minyak Kotoran dari Beton

Jika anda melihat minyak kotoran di lantai beton anda, tentunya hal ini sangat menjengkelkan. Apalagi jenis kotoran seperti minyak ini terbilang sulit dihilangkan nodanya. Berikut ini adalah dua cara yang bisa anda coba untuk menghilangkan minyak kotoran dari beton. Langsung saja kita simak pembahasannya.

Cara 1: Menggunakan Pasir Kucing

Cara yang satu ini sudah terbukti. Pasir kucing berfungsi dengan baik untuk membersihkan minyak kotoran dari beton. Hal ini karena sifat pasir kucing yang sangat menyerap. Pastikan anda memilih pasir kucing yang termurah, jangan gunakan jenis yang harganya mahal dan menggumpal. Pasir kucing yang paling murah adalah jenis pasir yang paling menyerap.

Cara penggunaan pasir kucing sendiri adalah dengan menyebarkan pasir pada bagian beton yang terkena kotoran minyak. Gunakanlah pasir yang banyak, hingga seluruh permukaan beton yang terkena minyak tertutupi secara merata. Jika sudah, tunggulah selama beberapa saat dan biarkan pasir tersebut bekerja. Apabila noda minyaknya hanya sedikit saja, maka tunggulah 10 sampai dengan 15 menitan.

Namun bila minyak kotorannya cukup banyak, biarkanlah agak lama yaitu selama beberapa jam, bahkan semalaman. Pastikan pasir yang anda taburkan tersebut halus. Anda bisa meremukan pasir tersebut dengan menggunakan sepatu anda yang sudah kotor. Remukan dan gilas pasir tepat pada area beton yang terkena minyak kotoran. Hal ini akan berfungsi sama seperti sebuah sikat. Jika sudah selesai, maka buanglah pasir yang kotor tersebut.

Selanjutnya gosok area beton yang terkena minyak kotoran. Anda bisa menggunakan detergen terkonsentrasi dan sikat, gosoklah dengan menggunakan gerakan melingkar. Pastikan anda mengosok area yang terkena minyak tersebut dengan kuat. Jangan lupa untuk membersihkan permukaan yang ada di sekitarnya dengan gosokan yang lebih lembut. Proses yang satu ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi perbedaan warna antara area yang digosok dan sisa area yang lainnya.

Terakhir bilaslah area tersebut. jika adsa sudah selesai mengosok, bilaslah dengan detergen, periksa lagi apakah permukaan beton yang terkena minyak tersebut sudah bersih. Apabila memang sudah terlihat bersih, maka simpan peralatan anda dan beristirahatlah. Sebaliknya apabila masih terlihat terlalu bernoda, gunakanlah lebih banyak detergen dan gosok lagi hingga benar-benar bersih.

Cara 2: Menggunakan Produk Pembersih

Cara kedua adalah dengan menggunakan produk pembersih. Sebelum menggunakan produk pembersih, pastikan area beton yang ingin anda bersihkan siap. Sapu dan bersihkan dari berbagai kotoran seperti debu yang menempel atau minyak yang mengenang. Pastikan permukaan beton tersebut kering sebelum anda menggunakan produk pembersih.

Jika sudah, anda bisa langsung menggunakan pembersih noda. Pastikan anda mengikuti instruksi penggunaan mengenai seberapa banyak yang sebaiknya digunakan. Tuang dan ratakan pada permukaan beton yang terkena minyak kotoran. Perhaluslah batas yang ada antara area yang terkena minyak dan area yang bersih. Dengan begitu perbedaan kedua area tersebut tidak akan terlalu mencolok.

Apabila  semua area beton yang terkena minyak kotor telah diolesi produk pembersih, biarkanlah produk bekerja. Pastikan anda mengikuti penggunaan mengenai berapa lama waktu anda sebaiknya mendiamkan produk pembersih tersebut. Selanjutnya bersihkan dan selesaikan proses pembersihan dengan membilasnya dengan air bersih. Noda minyak yang membandel biasanya harus dibersihkan lebih dari satu kali atau menggunakan lebih dari satu jenis pembersih..

Tips Dalam Membersihkan Minyak Kotoran pada Beton

Pertama, apabila proses pembersihan beton menciptakan satu area dengan kebersihan yang sangat mencolok, anda bisa mengosok lembut area tersebut kearah area kotor. Tujuannya supaya perbedaan warna tidak terlalu kentara. Namun apabila anda tidak puas dengan hasilnya, beli atau menyewa pressure washer untuk membersihkan semua permukaan secara merata bisa jadi pilihan.

Kedua, apa pun metode pembersihan yang anda gunakan, semakin cepat anda membersihkannya maka semakin baik juga hasil yang akan anda dapatkan. Hal ini karena, jika minyak kotoran telah melekat terlalu lama, maka noda mungkin baru bisa memudar setelah satu tahun

Ketiga, pada saat membersihkan minyak kotoran pada beton, pastikan anda menggunakan sarung tangan karet, terutama saat menggunakan detergen atau bahan kimia keras.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda..