Tips renovasi rumah.

Rumah menjadi tempat paling nyaman sedunia karena disini anda bisa bertingkah semau anda dan bersantai seusai bekerja. Tipe dan harga rumah memang berbeda-beda satu dengan lainnya. Rumah yang besar tentu memerlukan biaya perawatan yang besar pula. Jika rumah tak anda rawat tentu beberapa bagiannya akan mudah sekali rusak. Apabila sudah rusak tentu anda mau tak mau harus mengeluarkan uang untuk biaya renovasi rumah tersebut. Untuk renovasi rumah anda ada baiknya menyimak beberapa tips berikut ini agar renovasi yang anda lakukan efektif dan tak mengeluarkan banyak biaya.

Sumber : https://www.perusahaankontraktor.com/

Buat Skala Prioritas

Tak hanya keuangan saja yang butuh skala prioritas namun juga dalam renovasi rumah. untuk renovasi rumah membutuhkan dana yang tidak bisa dibilang sedikit. Oleh karenanya anda penting untuk memilah bagian mana dahulu yang urgent untuk diperbaiki. Anda bisa memprioritaskan bagian inti rumah misalnya saja bagian atap yang melindungi anda dari hujan atau sinar matahari. Bagian penting di dalam rumah yang menjaga keamanan tempat tinggal juga patut dinomor satukan seperti pintu masuk maupun jendela.

Pilih Bahan Material Berkualitas Bukan Yang Mahal

Tak selamanya produk mahal itu bagus begitupun sebaliknya. Pilih bahan material berdasarkan fungsi dan kualitas dari bahan itu sendiri. Tidak masalah juga bila anda menggunakan bahan bekas yang penting bahan tersebut masih layak guna. Bahan bekas juga bisa dipercantik dengan diberi vernis maupun dicat.Bahan yang rusak tadi juga bisa anda manfaatkan untuk kepentingan lainnya misalnya pintu kayu yang rusak bisa anda ubah menjadi rak dinding.

Ingat Lakukan Perhitungan Sebelum Renovasi

Selanjutnya lakukanlah perhitungan sebelum melakukan renovasi. Perhitungkan segala hal bahkan untuk hal yang terkecil sekalipun seperti biaya makan para tukang. Catatlah secara mendetail agar anda tidak lupa. Selain itu anda juga perlu selektif dalam memilih jasa kontraktor atau tukang. Pilihlah kontraktor atau tukang yang memang memiliki reputasi yang baik dan dapat dipercaya.

Gunakan Barang Yang Berguna

Bagi anda yang ingin mempercantik ruangan ada baiknya menghiasi dinding atau sudut ruangan dengan aksesoris yang multifungsi atau berguna. Misalnya saja anda bisa memanfaatkan lemari atau rak kayu sebagai pembatas antara ruangan satu dengan lainnya. selain bisa anda gunakan sebagai pembatas ruangan rak ini juga memiliki fungsi utama untuk meletakkan berbagai aksesoris seperti foto, patung, hingga buku bacaan anda.

Sediakan Dana Tambahan

Anda tentu tidak mengetahui apa yang terjadi di masa depan. Anda tentu memperhitungkan besaran dana yang dibutuhkan untuk renovasi. Sayangnya tak jarang ada kendala yang membuat anda terpaksa mengeluarkan dana tambahan untuk renovasi. Hal ini mengingatkan anda untuk selalu siap dengan dana tambahan yang mungkin timbul saat renovasi rumah berlangsung.

Jangan Lupa Asuransikan

Untuk menghemat biaya renovasimu anda juga bisa memanfaatkan asuransi rumah yang kini banyak ditawarkan. Asuransi rumah siap mengganti biaya renovasi rumah anda jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Misalnya saja apabila terjadi bencana alam yang membuat rumah anda rusak parah atau kebakaran. Asuransi rumah bisa jadi pilihan tepat untuk anda yang ingin berhemat ongkos renovasi.

Jika memang belum ada modal untuk renovasi namun perbaikan rumah dituntut untuk disegerakan maka anda juga bisa mengajukan pinjaman. Kini ada pula pinjaman renovasi rumah yang bisa anda cicil untuk pengembaliannya. Pastikan cicilan tidak lebih dari 30 % dari penghasilan yang anda miliki.

 

Cara Meningkat Rumah Tanpa Menambah Pondasi

Terkadang rumah yang saat ini anda tepati hendak anda tingkatkan untuk mendapatkan space atau ruangan yang lebih luas lagi. Sayangnya saat pembangunan rumah tersebut anda tidak pernah terpikirkan akan menambah ruangan atau lantai lagi sehingga pondasinya tidak sesuai dengan penambahan bangunan. Sebenarnya tanpa perlu menambah pondasi anda bisa menambah ruangan atau lantai jika memakai material yang ringan. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan rumah tanpa menambah pondasi yang bisa jadi referensi anda yang ingin memperluas bangunan :

Pilih Material Ringan Namun Kuat

Seperti diungkap sebelumnya untuk meningkatkan rumah tanpa repot menambah pondasi bisa dilakukan dengan memakai material ringan. Terdapat beberapa material ringan yang bisa anda gunakan seperti kayu. Pilih kayu yang keras dan tidak mudah lapuk sehingga awet digunakan dalam waktu yang lama. Untuk dindingnya anda bisa memakai triplek sedangkan kayu bisa dipakai untuk lantai. Anda bisa memakai kayu ulin atau kayu jati yang dikenal memiliki struktur kayu yang padat dan kuat.

Menambah Ruang Dibawah Atap

Bangunan rumah di Indonesia biasa memiliki atap yang tinggi sehingga anda bisa membangun ruang dibawah atap. Ruang dibawah atap ini sering ditemukan di luar negeri atau dikenal dengan loteng. Loteng umumnya dipakai untuk gudang namun tak sedikit pula yang memanfaatkan loteng sebagai kamar pribadi. Terdapat dua bahan yang dipakai untuk membangun ruang dibawah atap yaitu dinding gypsum dan pelat  lantai GRC.

Sumber : http://cdn2.tstatic.net/

  • Dinding Gipsum

Umumnya dinding dibangun menggunakan bata namunjika anda tidak menambah pondasi maka sebaiknya gunakan dinding gypsum. Dinding gypsum pemasangannya mudah dan lebih cepat dengan berat yang ringan. Anda juga bisa memakai bahan glasswool untuk peredam suara yang diapit dua lembar panel gypsum. Sebaiknya saat memakai dinding gypsum anda tidak memasang paku atau memaku paku pada tulangannya agar tidak merusak dinding tersebut.

  • Pelat Lantai GRC

Untuk bagian lantai bisa dipasang dengan pelat lantai GRC. Gunakan GRC dengan ketebalan 15 mm. GRC sendiri merupakan singkatan dari glassfiber reinforced cement atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan beton ringan yang terdiri dari campuran semen, serat dan pasir. Serat ini yang membantu lantai ini menjadi lebih ringan ketimbang beton bertulang. Ukuran GRC juga dalam bentuk lembaran seukuran triplek sehingga mempercepat pemasangannya.

Material Pilihan Untuk Meningkatkan Rumah

Sebenarnya ada beberapa material pilihan yang biasa digunakan untuk meningkatkan rumah. berikut daftarnya beserta kelebihan dan kekurangannya yang bisa membantu anda menentukan pilihan material yang tepat.

Metal Deck

Seperti namanya metal deck merupakan pelat baja yang bermanfaat untuk membuat lantai dak. Bentuk dari metal deck ialah bergelombang dan tonjolan untuk mencegah pergeseran dan risiko retak. Ketebalan metal deck sendiri berkisar 6-8 mm untuk bangunan rumah dan 8-10 mm untuk perkantoran.

Beton Cor Konvensional

Tak sedikit yang menggunakan metode konvensional seperti cor konvensional. Umumnya proses ini membutuhkan waktu yang lumayan lama hingga kurang lebih dari 1 bulan. Hal ini dikarenakan pengerasan beton memerlukan waktu pengeringan hingga 28 hari. Kelebihan dari beton cor konvensional ini ialah hasilnya lebih kuat dan menyatu. Proses yang paling penting saat mengecor ialah dalam hal pencampuran adukan beton.

Beton Ready Mix

Ada pula beton ready mix yang dipakai untuk meningkatkan kepadatan dan kualitasnya. Kualitas pelat dari beton ready mix juga lebih baik ketimbang menggunakan bahan lainnya.

 

 

Perbedaan Material pada Mutu Beton

perbedaan material pada mutu beton

Beton menjadi salah satu material yang populer digunakan untuk konstruksi. Faktanya ada beberapa jenis beton yang tersedia di pasaran, di mana beton cor menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir. Kepopuleran beton cor ini tentu tidak lepas dari praktisnya pemakaian yang membuat konstruksi bangunan berjalan lebih cepat. Nah, apakah Anda tahu bahwa perbedaan material pada mutu beton akan berpengaruh pada kekuatannya? Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai perbedaan material pada mutu beton:

Beton Kelas I atau Beton Non Struktural

Jenis beton yang pertama ini biasa digunakan untuk pekerjaan non structural. Pelaksanaannya pun tidak membutuhkan keahian khusus. Pengawasan yang dibutuhkan juga bersifat ringan dengan fokus pada mutu bahan saja. Jadi, pada beton kelas I ini kekuatan tekanan beton tidak terlalu menjadi syarat utama.

Jika Anda belum tahu, mutu beton kelas I ini juga sering disebut B0. Sesuai dengan kelasnya, beton ini tergolong ekonomis dengan tebal sekitar 5-7 cm. Pada dasarnya campuran mutu beton kelas I ini menggunakan Fly Ash dan Non Fly Ash. Fly Ash sendiri biasa digunakan untuk meminimalisir pengguaan semen. Komposisi material pada beton kelas I ini adalah Semen 274 kg, Pasir 1012 kg, Split/Kerikil 0 Kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.97.

Beton Kelas II

Jenis beton yang kedua ini biasa digunakan untuk pekerjaan structural. Penggunaannya sendiri membutuhkan keahlian yang cukup dan pengawasan dari ahli. Berbeda dengan beton kelas I, beton kelas II ini melalui pengawasan mutu yang sangat ketat secara berkelanjutan. Tak hanya itu, kekuatan tekanan beton juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

Beton kelas II sendiri tersedia dalam berbagai mutu standar seperti B1, K125, K175 hingga K500. Nama-nama sebutan untuk beton kelas II ini bukannya tidak memiliki makna. Misalnya K175, nama ini berarti bahwa si beton memiliki kekuatan tekanan 175 kg per meter persegi. Bagaimana dengan komposisi material pada mutu beton kelas II ini?

  • Beton K175 terdiri dari semen 326 kg, Pasir 760 kg, Kerikil 1029 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.66
  • Beton K200 standar terdiri dari semen 352 kg, Pasir 731 kg, Kerikil 1031 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.61
  • Beton K255 standar terdiri dari semen 371 kg, Pasir 698 kg, Kerikil 1047 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.58
  • Beton K250 standar terdiri dari semen 384 kg, Pasir 692 kg, Kerikil 1039 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.56
  • Beton K300 standar terdiri dari semen 413 kg, Pasir 681 kg, Kerikil 1021 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.52
  • Beton K350 standar terdiri dari semen 448 kg, Pasir 667 kg, Kerikil 1000 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.48
  • Beton K400 standar terdiri dari semen 466 kg, Pasir 654 kg, Kerikil 990 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.46
  • Beton K500 standar terdiri dari semen 480 kg, Pasir 650 kg, Kerikil 1000 kg, Air 215 L, Fly Ash 0 dan W/C Ratio 0.50

Beton Kelas III atau Beton Struktural

Terakhir ada beton kelas III yang biasa digunakan untuk pekerjaan structural. Idealnya beton kelas III ini memiliki kekuatan tekanan lebih dari K125. Penggunaan beton jenis ini juga dibutuhkan keahlian khusus dan bahkan dibutuhkan laboratorium dengan peralatan yang lengkap. Tak cukup sampai disitu, proses pengerjaannya juga harus dilakukan oleh tenaga ahli dan pengawasan mutunya harus dilakukan secara terus menerus.

Tips Sebelum Menyewa Rumah

Ada banyak faktor yang menyebabkan Anda harus menyewa rumah. Pertama, bisa saja rumah Anda sedang diperbaiki atau mengalami renovasi besar-besaran sehingga Anda harus mencari rumah sewaan sementara. Kedua, Anda belum beruntung untuk memiliki rumah sehingga harus puas dengan menyewa terlebih dahulu sebelum berhasil membeli rumah yang diimpikan. Ketiga, Anda bekerja atau kuliah di luar kota sehingga Anda harus mencari rumah yang bisa ditinggali selama berada di kota tersebut.

Terlepas dari apapun alasan untuk menyewa rumah, berikut ini akan kami bagikan beberapa tips sebelum menyewa rumah yang harus Anda lakukan. Tips-tips ini akan sangat berguna dan membuat Anda tidak menyesal saat berhasil menyewa rumah yang diinginkan.

Sesuaikan dengan Dana yang Dimiliki

Uang menjadi faktor penentu keberhasilan Anda dalam menyewa rumah. Tanpa ada dana, maka jelas Anda tidak bisa menyewa rumah bukan? Nah, sebelum melakukan pencarian rumah sewa sebaiknya Anda melakukan perhitungan berapa banyak dana yang ada. Bagaimana kondisi finansial Anda setelah menyewa rumah? Anda juga harus memikirkan pengeluaran bulanan yang harus Anda bayar saat menyewa rumah seperti tagihan listrik dan kebutuhan lainnya. Jika sekiranya, dana Anda tidak mencukup untuk menyewa maka tidak ada salahnya dengan memilih kos yang lebih murah.

Pastikan Rumah Layak Huni

Tips pertama adalah memastikan rumah yang akan Anda sewa layak huni. Tidak semua orang beruntung memiliki dana yang cukup untuk menyewa rumah, namun asal menyewa rumah karena harganya murah bukanlah hal yang bijak. Rumah menjadi  tempat Anda berlindung dari dunia luar, tentunya tempat ini harus benar-benar layak dan dalam kondisi yang baik. Anda bisa membuat daftar beberapa rumah yang disewakan dan membandingkan kondisinya beserta harga sewa. Dari sini, Anda bisa memutuskan rumah sewaan mana yang paling cocok dengan kebutuhan dan dana yang Anda miliki.

Lakukan Survei Langsung

Tidak mungkin memang untuk mencari rumah sewaan secara langsung. Mayoritas orang bisa mendapat rumah sewaan dari iklan yang dipasang ataupun rekomendasi dari orang lain. Untuk itu, sebelum memutuskan untuk menyewa rumah tersebut Anda harus meluangkan waktu untuk meninjaunya. Selain kondisi rumah, survey ini juga dilakukan untuk melihat kondisi lingkungan sekitar.

Tak hanya itu, kunjungan ini juga bisa Anda lakukan untuk mengenal tetangga di sekitar rumah. Selama menyewa di rumah tersebut tentunya Anda harus bersosialisasi dengan warga sekitar bukan? Menjalin hubungan baik lebih awal dengan tetangga akan membuat Anda lebih mudah beradaptasi nantinya. Dengan mengunjungi langsung, Anda juga bisa memperkirakan apakah lokasi rumah tersebut sesuai dengan harga dan kebutuhan Anda.

Lokasi rumah ini penting menjadi pertimbangan khususnya untuk melihat berapa jauh jarak rumah dengan tempat kerja atau kuliah. Sangat merugikan jika lokasi rumah ternyata jauh sehingga Anda harus mengeluarkan biaya ekstra untuk transportasi yang lebih lama. Selain itu, Anda juga harus melihat jarak rumah dengan berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit atau fasilitas kesehatan hingga pusat perbelanjaan ataupun titik transportasi umum.

Baca Surat atau Dokumen Sewa dengan Teliti

Sebelum memutuskan untuk menyewa rumah dari orang lain, Anda harus membaca surat atau dokumen sewa dengan teliti. Pastikan aturan-aturan yang ada di dalam dokumen tidak merugikan Anda. Beberapa poin seperti tanggal kadaluarsa masa sewa, tarif sewa hingga biaya-biaya yang dibebankan kepada penyewa harus diperhatikan agar tidak memicu kesalahpahaman di masa mendatang.

Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda semua..

Apa itu Beton Fiber?

beton fiber

Beton fiber atau yang lebih dikenal dengan beton serat adalah beton yang dalam proses pembuatannya ditambahkan bahan fiber (berserat). Tujuan dari penambahan serat ini sendiri adalah untuk meningkatkan mutu beton, terutama yang berkaitan dengan sifat mekaniknya. Serat yang ditambahkan ke dalam beton bisa berupa serat sintetis atau serat alami.

beton fiber

Serat alami umumnya terbuat dari tumbuh-tumbuhan seperti serat kayu, serat bambu, serat ijuk, serat rami, sisal( serat yang sejenis rumput-rumputan), sabut kelapa, dan lain sebagainya. Sementara untuk serat sintetis adalah produk fabrikasi seperti serat tembaga, baja, kaca, polietilen dan olypropylene. Masing-masing dari jenis serat ini umumnya akan memberikan sifat tambahan yang bervariasi pada beton.

Sifat Beton Fiber

beton fiber

Sifat beton fiber yang merupakan salah satu sifat penting dari beton adalah daktilitas. Daktilitas adalah kemampuan struktur atau komponennya dalam melakukan deformasi inelastic bolak-balik berulah di luar batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Salah satu yang menjadi alasan dalam penambahan serat atau fiber pada beton sendiri adalah untuk menaikan kapasitas penyerapan energy dari matrik campuran yang artinya juga meningkatkan daktilitas beton. Penambahan daktilitas bisa diartikan juga penambahan perilaku beton pada lelah (fatigue) dan kejut (impact)

Perencanaan Campuran Beton Serat Atau Beton Fiber

beton fiber

Penambahan serat tentunya akan banyak mengubah perilaku beton setelah retak misalnya terjadi peningkatan rengangan tarik setelah beton runtuh. Dengan begitu, beton yang dihasilkan jadi lebih keras dan lebih tahan benturan. Peningkatan dari kekerasan beton sendiri banya dipengaruhi oleh konsentrasi serat dan ketahanan serat pada cabutan. Terutama yang ditentukan oleh perbandingan aspek serat(perbandingan panjang/diameter) dan faktor lainnya seperti tekstur permukaan dan bentuk. Pada dasarnya, perencanaan dari campuran beton serat ditentukan berdasarkan beberapa hal seperti:

  1. Kandungan seratnya harus < 2% dari volume betonnya
  2. Perbandingan untuk aspek panjang dan diameter seratnya harus <100
  3. Untuk diameter agregatnya adalah < 19 mm

Penggunaan Beton Fiber

beton fiber

Penggunaan konstruksi dengan bahan beton telah sangat jamak bahkan jadi salah satu pilihan untuk banyak sekali bangunan moderen gedung, jembatan, dan jalan raya. Tidak heran jika berbagai usaha dilakukan demi mendapatkan beton yang berkualitas tinggi. Inilah yang kemudian jadi alasan kenapa beton serat semakin diminati dan populer. Seperti yang telah disinggung sebelumnya jika serat mampu meningkatkan sifat mekanik beton fiber. Dengan begitu, jika dibandingkan dengan beton konvensional terdapat beberapa kelebihan seperti:

  • Daya tahan dan keawetan beton fiber yang lebih tinggi daripada beton biasa
  • Beton fiber mempunyai kuat tarik yang lebih tinggi. jadi apabila tulangan memberikan penguatan hanya searah tulangan saja maka serat yang disebar secara acak akan membantu menambah kekuatan merata pada semua arah.
  • Daktilitas (keliatan) dari beton fiber ini relatif sangat tinggi jadi perilaku keretakan dapat dikendalikan lebih mudah
  • Setiap jenis serat yang ada sebenarnya mampu meningkatkan sifat spesifik yang ada pada beton. Contohnya saja, serat baja berpotensi meningkatkan kuat tekan, serat polypropylene selain mampu meningkatkan kuat tarik juga bisa jadi meningkatkan ketahanan pada beban kejut, keausan dan pengaruh susutan. Meningkatnya sifat mekanik tersebut terbukti telah membuat beton finer ini semakin tahan pada gaya tarik yang juga dipengaruhi oleh iklim dan perubahan cuaca dan lingkungan.

Dengan begitu salah satu pengaplikasian beton fiber yang paling banyak dilakukan adalah pada sebuah permukaan yang luas baik itu pada bangunan rumah tinggal ataupun fasilitas umum.

 

Cara Pemasangan Kanstin Beton untuk Trotoar

cara pemasangan kanstin beton

Kanstin beton ternyata sudah banyak dikenal sejak abad ke-18. Awalnya kanstin beton hanya dimanfaatkan untuk mempercantik kota di Italia. Namun pebisnis London menggunakannya untuk berbagai hal lainnya termasuk sebagai pembatas antara jalur pedestrian dan trotoar. Kanstin beton yang digunakan pada trotoar dimaksudkan agar jalur trotoar lebih tinggi jika dibandingkan dengan jalur kendaraan. Tingginya juga distandarisasi lebih tinggi jika dibandingkan kanstin jepit atau kanstin taman. Bagi anda yang penasaran berikut ini adalah cara pemasangan kanstin beton untuk trotoar.

  1. Mempersiapkan Drainase 

Kanstin beton merupakan beton pracetak karena itu pemasangannya perlu diperhatikan. Kanstin beton yang tidak terpasang dengan baik bisa menyebabkan lepasnya kanstin tersebut atau tergeser dari tempatnya.  

Salah satu yang sering menjadi penyebab kanstin bergeser adalah tidak baiknya drainase yang dipasang.

Bangunan atau bahkan trotoar memerlukan drainase yang bagus demi menjaga kestabilan dari trotoar itu sendiri. Jarak antara tembok dan kanstin berjarak 150-200 ml. Jarak ini dimaksudkan agar air di paving dapat turun dan mengalir pada jarak ini. 

Kanstin yang berupa beton tidak dapat menyerap air ke dalam tanah. Menyiasati hal tersebut selain memberikan jarak pada tembok tersebut perlu dibuat drainase model cross fall atau longitudinal fall.

Jenis kemiringan ini membutuhkan sebesar 1,5° sampai 2°. Jumlah kemiringan ini akan membawa air dari trotoar mengalir keluar menuju jalanan atau rerumputan. 

  • Alas Kanstin 

Sebelum pemasangan kansteen perlu dibuat terlebih dahulu alasnya. Disesuaikan dengan kemiringan yang distandarkan pembuatan alas kanstin harus menggunakan rabat beton. Penggunaan material ini dimaksudkan agar kanstin tidak mudah tenggelam.

Struktur tanah tidak selalu tetap ditempatnya terkesan tanah tersebut juga bergerak. Bisa disebabkan gempa bumi atau karena muatan yang melintasi di atas kanstin dan trotoar itu sendiri. Getaran yang berasal dari kendaraan juga bisa menyebabkan pergeseran atau tenggelamnya kanstin beton tersebut. 

Jenis rabat beton yang disarankan untuk alas kanstin harus memiliki tebal minimum 150 mm. Hal ini berguna untuk menopang berat dari kanstin beton itu sendiri. 

  • Pemasangan Kanstin Beton

Setelah pembuatan alas selesai, kanstin bisa langsung dipasang. Diperlukan benang yang ditarik hingga lurus agar kanstin terpasang sempurna. Cara pemasangan kanstin beton harus dilakukan satu persatu agar terlihat rapi.

Kanstin beton yang telah terpasang semuanya kemudian di cek ulang dengan menggunakan teknik waterpass. Teknik ini memungkinkan tukang dapat mengetahui bahwa kanstin yang dipasang sudah lurus dan tidak terlalu tinggi satu dengan yang lainnya. 

  • Membuat Haunching

Kanstin yang telah dipasang kemudian membutuhkan kuncian agar posisi tidak berubah. Pembuatan haunching diletakan di bagian luar atau belakang dari kanstin. Rata-rata pembuatan ini memerlukan ketebalan 75 mm hingga 150 mm tergantung penempatan dari lokasi trotoar itu sendiri. 

Sayangnya model penguncian ini tidak terlalu populer di Indonesia. Kebanyakan hanya menggunakan campuran dari adukan beton untuk pemasangan alas serta mengunci antar kanstin. Walaupun begitu ternyata kekuatan pemasangan kanstin beton tersebut juga tidak kalah bagus.

  • Finishing Pemasangan Kanstin Beton

Tahap terakhir yang perlu dilakukan hanyalah proses penggunaan mortar sebagai pelekat antar kanstin  beton. Ketebalan yang dibutuhkan antara 12 mm hingga 20 mm. Tentu saja teknik dengan menggunakan mortar hanya ditujukan untuk dimensi kanstin yang cukup besar. 

Proses finishing akhir ini selain menggunakan teknik mortar juga memerlukan bantuan material lain. Besi dowel dibutuhkan agar kanstin tidak berubah dengan cara mengikat pelat beton. 

Proses dan cara pemasangan kanstin beton haruslah dilakukan dengan hati-hati. Jangan sampai setelah pemasangan terjadi genangan air yang dapat menyebabkan trotoar menjadi rusak. Diperlukan perhitungan yang benar-benar matang agar kanstin beton dan trotoar jalan awet lebih lama.

Membuat Pot Bunga dari Beton, Bagaimana Caranya?

pot bunga dari beton

Memiliki sebuah taman yang berhiaskan bunga warna-warni dan pot cantik tentu menjadi idaman setiap orang. Pot bunga yang terbuat dari plastik cenderung rapuh akibat perubahan cuaca. Jika Anda sudah bosan dengan hal tersebut mungkit sudah saatnya Anda mempertimbangkan membuat pot bunga dari beton sendiri.

Bagi Anda yang memiliki hobi otak-atik atau melakukan DIY, membuat pot bunga dari beton cocok untuk dilakukan. Dibandingkan dengan membeli yang harganya lebih mahal, membuat pot sendiri akan lebih menghemat biaya. Selain itu juga dapat mengisi waktu luang Anda dengan berbagai kreasi pot bunga unik dari beton.

Anda bisa membuat pot bunga dari beton berbagai macam bentuk dan sebanyak yang Anda inginkan. Tentu saja hal itu bisa terwujut jika anda memiliki cetakan. Berikut langkah-langkah dalam membuat pot bunga dari beton  sendiri.

  1. Membuat atau Memilih Cetakan

Hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat pot beton adalah membuat atau memilih cetakan. Siapkan dua buah cetakan yang sama persis dengan salah satu wadah memiliki ukuran yang sedikt lebih besar. Anda bisa menggunakan ember, kaleng cat, atapun mangkok yang memiliki ukuran 5 cm lebih kecil dari pada yang satunya.

Anda juga bisa membuat cetakan sendiri dari bahan triplek bekas atau kardus untuk pot bunga beton kotak ataupun bentuk segi unik lain. Gunakan cetakan yang membuat anda mudah dalam pembuatan pot betonnya.

  1. Lapisi Cetakan

Untuk mempermudah pada saat pelepasan pot beton dari cetakan pelapisan perlu dilakukan. Lapisi bagian dalam cetakan yang besar dan bagian luar cetakan yang lebih kecil. Cetakan yang memiliki bahan kayu sebaiknya lapisi dengan paste wax atau pasta pengkilap dalam cat mobil.

Cetakan yang terbuat dari plastik Anda bisa melapisi dengan minyak atau pelimas semprot. Siapkan juga pipa 3cm dua atau tiga buah sepanjang 5 cm atau lebih untuk saluran drainase pot.

  1. Campur dan Buat Adonan Beton

Sebelum membuat dan mencampur adonan pastikan lindungi tangan Anda dengan sarung tangan. Anda bisa membeli beton instan pada toko bangunan untuk membuat adonannya sesuai dengan petunjuk yang ada pada kemasan. Campur pada ember yang tidak digunakan, Anda juga bisa menambah pewarna.

  1. Mencetak Adonan Beton

Tuang adonan beton pada cetakan besar yang sebelumnya sudah diberi pipa untuk saluran drainase. Berilah jarak antar pipa sekitar 7 cm dan jangan sampai lubang pipa tertutup adonan beton. Setelah itu masukkan cetakan yang lebih kecel pada cetakan diatas lapisan peton ditengan cetakan besar dengan hatu-hati.

Kemudian tuang lagi adonan beton pada sela cetakan untuk membentuk dinding pot. Tekan hingga padat tanpa ada lubang udara kemudian ratakan menggunakan skop. Pastikan bagian dasar pot ini lebih tebal dari pada dinding pot.

  1. Diamkan Agar Beton Mengeras

Diamkan setidaknya selama 24 jam agar beton mengeras, kemudian lepas cetakan yang lebih kecil. Tanpa melepas cetakan yang besar semprotkan air dingin pada pot beton dan tutupi dengan selembar plastik biarkan selama seminggu. Tetap semprotkan air sesering yang dibutuhkan agar beton tetap dalam keadaan lembab.

  1. Lepaskan dari Cetakan

Setelah seminggu dan pot beton sudah benar-benar kering saatnya melepasnya dari cetakan. Pukul bagian bawah cetakan dengan pelan dan kuat untuk melepaskannya. Bersihkan cetakan dengan air sampai bersih agar bisa digunakan lagi.

Pada saat pot beton sudah terlepas dari cetakan Anda bisa membersihkan permukaanya  dengan sikat. Hal ini agar model pot bunga dari beton lebih terlihat dan juga rapi.

Demikianlah langkah-langkah membuat pot bunga dari beton yang bisa Anda praktekkan dirumah. Pot beton bikinan sendiri selain lebih hemat tentu akan tahan lebih lama juga.

Tempat-Tempat Dalam Rumah yang Mudah Berjamur dan Berlumut

Ada kalanya jamur dan lumut dapat hinggap di rumah Anda. Mana saja bagian rumah yang menjadi “favorit” jamur dan lumut?

 

Apa yang terjadi jika suatu hari Anda menemukan ternyata di beberapa sudut rumah Anda mulai tumbuh jamur dan lumut? Jangan biarkan mereka menginvasi rumah Anda!

Karena rumah yang berjamur dan berlumut dapat membawa resiko kesehatan bagi Anda dan keluarga.

Ketahui tempat-tempat berikut ini agar mereka tidak hinggap seenaknya di rumah Anda!

 

  1. Kamar Mandi

Karena jamur dan lumut paling senang tumbuh di tempat lembab maka kamar mandi adalah “tersangka” utamanya.

Karena kamar mandi menyediakan tempat yang hangat dan lembab.

Ditambah lagi biasanya kamar mandi tidak memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara.

Di tempat yang seperti ini lumut atau jamur tidak selalu hinggap di dinding. Karena bisa saja mereka hinggap di botol shampo, bungkus pasta gigi atau sikat gigi dan lain sebagainya.

 

  1. Dapur.

Tempat berikutnya yang cukup sering ditumbuhi jamur adalah dapur. Penyebabnya sama seperti kamar mandi. Namun terkadang dapur memiliki sudut yang lebih rumit dibanding kamar mandi.

Karena perabotan dan perkakas yang ada di dapur juga lebih variatif. Namun lokasi pertama yang patut Anda periksa adalah bagian tempat cuci piring.

Jika di permukaan tidak terlihat coba periksa bagian bawah dari tempat cuci piring Anda. Periksa sudut dan sambungan pipa, apakah ada kebocoran atau tidak.

Sebab jika ada kebocoran maka air yang merembes akan mudah mengundang tamu tak diundang untuk hinggap di permukaannya.

Jika dibiarkan maka dapur Anda akan menjadi tidak higienis dan membawa resiko kesehatan yang tidak bisa Anda anggap enteng.

 

  1. Langit-Langit

Langit-langit rumah adalah tempat berikutnya yang mudah berjamur dan berlumut. Karena bagian ini menjadi perantara antara atap dengan bagian rumah utama, maka sering terjadi ada rembesan air yang tertahan di langit-langit.

Rembesan tersebut tidak jatuh karena tertahan namun akibatnya dapat beresiko menjadi tempat bertumbuhnya jamur.

Untuk menghindarinya ada baiknya Anda memeriksa apakah ada kebocoran pada atap rumah Anda. Atau penyebab lainnya adalah hama seperti tikus.

Tikus yang berkeliaran di bagian atas rumah Anda dapat membawa kotoran sampai menjadi lembab. Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan tumbuh jamur atau lumut.

 

  1. Penyejuk Udara

Kondisi cuaca Indonesia memang cenderung panas, karena itu banyak yang menggunakan penyejuk udara.

Tetapi jika Anda adalah salah satu penggunanya maka pastikan Anda memeriksanya secara berkala.

Sebab penyejuk udara menyedot udara dari luar dan “mengolahnya” menjadi udara segar ke dalam. Dari udara yang dihisap itu selalu ada kemungkinan mengandung jamur atau potensi lumut.

Untuk menghindarinya maka sebaiknya nyalakan setiap hari penyejuk udara Anda. Jika ruangan jarang dipakai maka setidaknya nyalakan selama 10 menit saja setiap hari.

 

  1. Karpet

Karpet memang menambah kenyamanan dan estetika. Namun pastikan Anda menjaga kebersihannya secara rutin.

Sebab karpet cenderung mudah menjadi tempat bersarangnya debu, kotoran dan cairan.

Kotoran yang dibiarkan begitu saja berpotensi menjadi tempat tumbuhnya jamur atau lumut.

Ditambah lagi jika ada kehadiran anak-anak atau hewan peliharaan, maka perhatian Anda akan kebersihan karpet harus dua kali lipat lebih banyak.

Karena mereka bisa saja menumpahkan cairan atau BAK sembarangan di atas karpet yang jika tidak dibersihkan akan menjadi sumber lembab baru.

Bersihkan karpet setiap hari adalah solusi paling tepat untuk mencegah jamur dan lumut.

***

Ada tempat-tempat dalam rumah yang mudah berjamur dan berlumut. Namun resep utama untuk terhindar dari jamur tak diundang adalah dengan rutin menjaga kebersihan rumah.

Bersihkan selalu sudut-sudut rumah Anda maka dijamin jamur dan lumut enggan untuk hinggap.